Part Dua Puluh

16.3K 564 7
                                    

1 Minggu berlalu. Prilly semakin heran dengan sikap Ali. Saat hari libur pun pergi ke kantor. Ia kangen quality time dengan Ali.

"Kenapa sih ayah kamu nak?." Tanya prilly pada sang jabang bayi.

Malam hari telah tiba. Seperti biasa, Ali selalu pulang larut malam dengan keadaan tubuh yang tak stabil.

"Ali?? Kamu mabuk lagi? Kenapa sih li?." Tanya prilly membawa tubuh Ali ke kamarnya.

Sungguh. Ali merasa tak enak membohongin istrinya, namun ia bisa apa.

"Li, kamu bikin aku khawatir tau." Ucap prilly.

Prilly membuka baju ali. Hanya boxer nya saja yang tersisa, Ali merasa geli ketika tangan nya menyentuh tubuh ali.

"Argh! Gue bener ga kuat!." Batin ali.

Tanpa aba - aba Ali langsung menyerang bibir prilly. Prilly terkejut namun ia hanya bisa pasrah dan membalas apa yang dilakukan Ali.

"Ahh.. Ah.."

Desahan demi desahan telah memenuhi ruangan. Terlihat di sebuah ranjang tempat tidur seorang pria tengah memaju kejantanan nya keluar - masuk kedalam benda kebanggan istrinya.

"Ahh.. A--aliii.." Desah prilly.

"Ehh..ohh.." Desah Ali.

"Ahh.. Ak--aku.. Ahh." Desah prilly.

Sambil memacu Ali mengecup bibir prilly. Ali benar - benar tidak bisa menahan gairahnya. Ia terus memacu prilly sangat cepat.

"Ahhh... Ahhhhhhhgggg.." Desah prilly.

Crottttt

Ali terkulai lemas di atas tubuh prily. Namun kejantanan nya kembali bangun. Prilly juga merasakan kejantanan Ali kembali tegang.

Ali dengan kasar membalikan badan prilly sehingga prilly yang berada di atas. Tanpa sadar prilly memacu keluar - masuk dan Ali terus menusuk - nusuk an ke jantanan nya.

"Ahh...engg.. Sayanggg.." Desah prilly meremas rambut Ali.

"Euh..oh.." Desah Ali.

"Ahh.. Aliiii.." Desah prilly.

"Heum..Heumm.." Desah Ali kegelian.

"Ahh.. Ak--aku sam--Ahh." Desah prilly.

"Bentar.. Ahh.." Desah ali.

"Ahhhhhhhhhhhhhhhh~" teriak prilly ketika sampai.

"Ouhhh.." Desah Ali.

Prilly berbaring di samping Ali. Namun saat prilly mengejapkan matanya kejantanan Ali bangkit kembali.

"Sial! Si jujun ga ngerti banget sih, bisa ga Lo ga usah on dulu." Batin ali.

Ali merasa tak kuat. Ia meremas - remas kejantan nya sendiri.

"Ehm..ehmm.." Desah ali.

Prilly yang merasa terusik langsung terbangun. Ia terkejut melihat Ali membuka tutup matanya.

"Alii.. Kamu emang ga ada puasnya ya." Batin prilly.

Entah mengapa prilly menjadi agresif. Prilly langsung mermas kejantan Ali sehingga Ali seperti tersengst listrik.

"Ahhhh... Kasar--" desah Ali.

"Kamu emang ga ada capenya sayang?." Ucap prilly.

Prilly kembali menyatukan badan mereka. Sekarang prilly Lah yang mengambil ahli. Ali yang berada di bawahnya hanya bisa mengecup kedua bukti kembar prilly. Sesekali menghisapnya.

"Euh.. Ja-jangan berhenti li." Desah prilly.

"Ah.." Desah Ali.

"Oh.. Ohh.. Dal--dalam sa--sayanggg.." Desah prilly.

"Oh.. Te--terus.." Desah Ali.

"Ah.. Ahh-- cepet sedikit sayanggg.." Desah prilly membangkitkan nafsu ali.

"Ah..sa-sabar.." Desah Ali.

Saat prilly berkedut Ali dengan cepat
Mengganti posisi. Sekarang Ali puas menusuk - nusuk an kejantanan nya ke lubang milik prilly.

"Heem..i--ii..yaaa lii.." Desah prilly.

"Nik--Ahh..nikmat tidak??." Tanya ali.

"Nik--nikmat.. Ahhh.." Desah prilly.

"Euhh..oh.." Desah ali.

"Aku mer--merin--ouhh..ouhh.." Desah prilly.

"Aku sam--sampaiii.." Desah Ali.

"Ouhhh.."desah prilly.

Ali berbaring di samping prilly. Prilly memeluk ali, Ali begitu juga memeluk prilly.

"I Love you." Ucap prilly.

Keesokan harinya telah tiba. Ali merasa
Lelah dengan semuanya. Ingin sekali mengakhiri sandiwara tersebut.

"Sayangg, kamu berangkat ke kantor sepagi ini?." Tanya prilly.

"Iya, bukan nya aku emang selalu berangkat pagi." Ucap Ali dingin.

"Tapi aku masih pengen manja - manjaan sama kamu." Ucap prilly.

"Nanti lagi deh, aku masih banyak urusan bukan buat ngurusin kamu aja," ucap Ali.

Deg

Entah mengapa. Ucapan Ali tersebut membuat prilly sakit hati, namun prilly berusaha berpikir positif.

"Nanti siang aku bikinin makan ya? Aku kirim ke kantor?." Tanya prilly lagi.

"Engga perlu, aku berangkat." Ucap ali.

Lagi dan lagi. Ali tak seromantis dulu, Ali sangat - sangat cuek.

"Alii kenapa sih? Malem aja dia nyerang gue? Terus tadi dia cuek banget." Ucap prilly kesal.

Ali menemui kevin. Ia tersenyum puas, ia bangga menjalankan misi itu.

"Seneng banget kenapa lo?." Tanya Kevin.

"Prilly Abis manjain gue." Ucap ali.

"Manjain lo? Wah Lo ngebatalin misi Lo sendiri?." Tanya Kevin.

"Enggalah, Palingan juga nanti dia mikir nya gue mabuk berat jadi sah - sah aja dong." Ucap ali.

"Dasar ya lo, emang kalo soal naena paling ga bisa nahan." Ucap Kevin memojokan ali.

"Alah, Lo juga sering cipok si mila kan?." Tanya ali.

"Tau dari mana lo?." Tanya kevin.

"Heh dasar Justin bieber kw, gue juga udah ngerti sama jalan pikiran lo, ga jauh dari naena." Ucap Ali.

"Sialan lo." Ucap kevin

Tiba - tiba handphone Ali berbunyi. Ternyata itu prilly nya.

"Halo?." Tanya ali.

"Udah sampe kantor sayang?."

"Udah, aku meeting dulu ya." Ucap ali.

"Ta--tapi."

Tutttt

"Wihh, keren juga akting Lo li, kalo ikutan audisi Lo pasti keterima deh." Ucap Kevin.

"Bacot lo, udah sana kerja gue mau meeting." Ucap ali.

"Iya sayangg." Ucap Kevin.

"Dih najis, gue normal kali ya." Ucap ali.

"Iya Lo normal, normal Lo tuh keterlaluan." Ucap kevin.

"Udah gue meeting Lo vin." Ucap ali.







Hiiii.. Otak buntung banget, jangan lupa buat vote dan Coment nya, Makasih buat yang udah vote dan Coment makasih juga udah Ngasih kritik dan saran nya, untuk next nya kalian pengen cepet? Vote dan Coment aja dulu

Luvv

Calon Mertuaku suamiku 2 [DALAM TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang