"Kamu om kirim ke pesantren."
Deg
"Apa? Engga bisa seenaknya gitu dong om."
Ali benar - benar emosi saat itu. Penampilan anak almarhum kakanya sangat aneh, berantakan. Tidak seperti digo yang dulu.
"Tidak ada kata bantah membantah!." Ucap Ali.
Pranggg
Digo memecahkan gelas yang tergeletak di meja dan langsung menatap ke arah Ali.
"GUE EMANG ANAK ANGKAT LO TAPI GUE GA BISA SEENAKNYA LO ATUR!." Teriak digo.
"Lo..??" Ucap Ali emosi.
"Abang! Digo!" Teriak seseorang dari ambang pintu.
"Abang ada apa ini? Digo kenapa kalian?." Tanya bunda saat melihat mereka berkelahi.
"Ali akan mengerus ke berangkatan digo ke gontor." Ucap Ali.
"Apa? Tante? Tante protes dong, engga bisa seenaknya gitu!." Ucap digo kesal.
"Terserah." Ucap Ali masuk ke dalam kamarnya.
"Argh! Tau gini mending gue di London aja, nge Bangke disana!." Ucap digo mengepalkan tangan nya.
Dua hari berlalu sudah. Hari ini adalah hari Dimana Ali dan prily akan menjadi suami istri yang sah di mata Allah, negara.
"Om maafin perkataan digo waktu itu." Ucap digo melihat Ali di kaca.
"Om ngerti kamu itu anaknya kerasa kepala, Yaudah siap - siap." Ucap Ali.
"Digo engga ikut." Ucap digo.
"Kenapa?." Tanya Ali.
"Ada urusan om, biasalah anak muda." Ucap digo.
"Yaudah." Ucap Ali.
Suasana di rumah prilly. Berbau hitam - putih. Sangat romantis. Ali sudah duduk menghadap penghulu. Tetapi prilly belum turun juga.
"Bagaimana Anda siap?." Tanya penghulu.
"Siap." Ucap Ali mantap.
Sahhhhhh
Prilly terkejut dan tersenyum haru. Bunda Ully membawanya menghampiri Ali. Prilly terdiam menatap Ali.
"Kenapa ngeliatin gue nya gitu banget?." Tanya Ali.
"Kangen ya?." Goda Ali lagi.
"Apasih, Lo ngeselin banget, dasar so so sweet." Ucap prilly.
Acara pernikahan usai selesai. Entah ini aneh atau tidak, tapi itu yang prily rasakan. Apakah ia sudah jatuh cinta?
"Kenapa ngelamun aja?." Tanya Ali lalu duduk di samping prilly.
"Ihh, ngapain Lo deket - deket gue? Sana jauh - jauh." Ucap prilly.
"Cape ga?." Tanya Ali.
"Heem, lumayan Lah, Abis tamunya banyak banget." Ucap prilly mengendus kesal.
"Besok jalan yuk? Sekalian gue mau bicara penting." Ucap Ali secara tiba - Tiba.
"Ehmm, mau ga ya?." Tanya prilly.
"Emang pembicaraan sepenting apa?." Tanya prilly lagi.
"Yaudah sih kalo Lo ga mau tau." Ucap Ali.
"Ih! Iya gue ikut." Ucap prilly.
"Nah gitu dong." Ucap Ali.
Keesokan harinya telah tiba. Prilly masih setia pada tempat tidurnya, sedangkan Ali ia sedang bersandar di tempat tidur dimana di samping sisi tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Mertuaku suamiku 2 [DALAM TAHAP REVISI]
Fanfic"Yang benar saja? Menikah dengan papah kekasih ku? Ini gila! Ya, tapi kedua orang tua ku Lah yang menjodohkan dengan nya." - Prilly aretta latuconsina "Tak percaya, aku bisa menikah dengan dia. Iya dia, sahabat kecilku. Tapi sepertinya dia memang me...