Prilly terbangun dari tidurnya. Ia melihat Ali memeluk nya, tunggu. Mata Ali membengkak? Apa dia menangis.
Ali merasa prilly bangun ia langsung bangun dan mengecup kening prilly.
Cup
"Pagi Love." Ucap Ali.
"Pagi." Ucap prilly
Saat prilly ingin menuju kamar mandi Ali langsung memeluknya. Ia membalikan badan prilly dan mereka bertatapan.
"Apa?." Tanya prilly ketus.
"Yangg, dengerin aku dulu dong, aku juga ga tau kenapa bisa foto - foto itu? Padahal aku meeting sendiri, kalo kamu ga percaya tanya Kevin deh." Ucap Ali.
"Udahlah ga usah di bahas - bahas lagi, awas aku mau mandi." Ucap prilly.
"Yangg, ikut aku ke kantor." Ucap Ali.
"Apasih? Udahlah ga usah di bahas lagi aku Cape!." Ucap prilly.
Mata prilly mulai memerah. Ia menundukan matanya, tangisan nya mulai membasahi pipinya.
"Yangg, kamu percaya aku kan?." Tanya Ali menangkup kedua pipi prily.
"Aku ga ngerti sama kamu, kamu maunya apa? Kamu udah punya aku masih main hati sama cewek siapa tuh? Seli, Shaila, apa sih li kurang nya aku apa?." Tanya prilly setengah berteriak menatap Ali.
"Awww.." Ucap prilly memegangi perutnya.
"Sayangg? Kenapa?." Tanya Ali panik karena prilly terlihat kesakitan saat memegang perutnya.
Ali duduk di samping prilly. Ia mengelus perut prilly. Ia ingin sekali berontak tapi anak nya meminta Ali seperti itu.
"Nak jangan kaya gitu dong, bunda sama papah kamu kan lagi berantem." Batin prilly
"Sayang, jangan marah - marah sama aku dong, nanti dede nya nendang - nendang lagi." Ucap Ali mencium perut prilly.
"Ali, aku Mau mandi." Ucap prilly bangkit lalu meninggalkan Ali.
Karena hari ini hari libur Ali langsung menelpon Kevin meminta Kevin menuju rumah nya.
Ting
TongAli membukakan pintu untuk Kevin.
"Weh bro, cepet amat lo." Ucap Ali.
"Iyalah, prilly mana?." Tanya Kevin.
"Ngapain Lo nanya istri gue?." Tanya Ali.
"Yee, selow Kang, biasanya juga nempel sama Lo kaya perangko." Ucap Kevin menggoda.
"Prilly marah bro sama gue." Ucap ali.
"Marah? Marah kenapa? Bukannya kalo marah sebentar?." Tanya Kevin.
"Beda bro, prilly marah karena ini." Ucap Ali menyerahkan foto - foto bukan dirinya.
"Wah? Parah Lo udah punya bini yang Beuh gitu masih sama yang kaya gini." Ucap Kevin emosi.
"Eh jaga cungur Lo, Lo bisa liat ga itu editan? Liat leher sama wajahnya beda, Lo bisa liat ga?." Tanya Ali.
"Emang bro, ini beda gue yakin ada yang fitnah lo." Ucap Kevin.
"Gue udah tau siapa." Ucap Ali.
"Siapa bro?." Tanya Kevin penasaran.
"Shila." Ucap Ali, menahan emosi.
"Bener kan? Kejadian sama Lo kan?." Ucap Kevin.
"Udah, li Lo harus batalin proyek sama dia." Ucap Kevin lagi.
"Hah tapikan? Uang masalahnya." Ucap Ali lagi.
Tiba - tiba prilly dateng menyimpan minum untuk Kevin dan ali.
"Pril mau Kemana? Duduk aja sini." Ucap kevin.
"Mau nyuci piring Kev." Ucap prilly.
Ali langsung menahan tangan prilly dan menyuruh prilly duduk di samping nya.
"Ali, aku harus cuci piring." Ucap prilly.
"Udah disini, ada yang pengen gue omongin buat Lo berdua." Ucap Kevin.
"Lo bisa ngomong melalui ali, terus Ali bisa Sampein ke gue kan?." Tanya prilly.
"Udahlah pril, gue Cuman pengen jelasin kata Ali, Lo liat deh ini editan, foto ini editan." Ucap Kevin.
"Yaudahlah ga usah di bahasa lagi." Ucap prilly.
"Sayang, dengerin dulu dong." Ucap Ali.
"Udahlah, biar gue yang cari tau, Lo harus percaya pril kalo dua hari kemarin Ali meeting ke solo dan meeting nya sama gue, Lo harus percaya itu." Ucap Ali.
"Bener?." Tanya prilly.
Ali tersenyum. Prily menatap Ali dalam, bener ga ada kebohongan di mata ali.
"Oh." Ucap prilly.
"Yaudah, kalian maafan dong." Ucap Kevin.
"Gue ga marahan sama Ali kok." Ucap prilly.
"Yaudah bro, gue pamit ya biar gue cari tau, dan Lo harus percaya masih banyak yang mau kerja sama, sama Lo, pril gue cabut." Ucap Kevin.
Saat prilly ingin meninggalkan ali. Ali menahannya.
"Maaf ya, masih ga percaya sama ucapan kevin?." Tanya Ali.
"Percaya, aku mau ke dapur dulu aja ya aku harus masak." Ucap prilly.
"Kita delivery aja, kamu harus dengerin aku, aku batalin proyek aku sama shila itu." Ucap Ali.
"Shila siapa kamu sih? Aku ga suka aja." Ucap prilly.
"Dia mantan aku." Ucap Ali.
"Mantan kamu?." Tanya prilly.
"Pantesan." Lanjut prilly.
"Pantesan apa?." Tanya Ali.
"Udah Keliatan dari aku ngeliat dia di kantor kamu, dia masih mengharapkan kamu." Ucap prilly.
"Sayangg, aku kan cintanya sama kamu, aku sayang nya sama kamu, kamu tau kan?." Tanya Ali.
"Aku tau, maafin aku ya udah marah - marah sama kamu." Ucap prilly.
"Iya, aku yang minta maaf harusnya sureprise kamu bakal kamu sampain sama aku." Ucap Ali.
"Sureprise? Kamu tau aku hamil?." Tanya prilly.
"Taulah, akhirnya kita jadi orang tua ya." Ucap Ali.
Prilly langsung memeluk ali. Ali mengecup leher prilly, dasar kesempatan.
"Ali.. Geli ah." Ucap prilly melepaskan pelukan itu.
"Ali gendong aku." Ucap prilly manja.
"Oke, mau kemana?." Tanya Ali.
"Mau ke kamar aja, mau Bobo sama kamu." Ucap prilly naik ke punggung ali.
"Yakin Bobo doang?." Goda ali.
"Iya, pengen nyantai di kamar aja." Ucap prilly.
"Kalo aku pengen macem - macem boleh dong." Ucap Ali.
"Macem - macem gimana?." Fanya prilly.
"Ituloh yang bikin kamu susah jalan."goda ali.
"Aliiiiii.." Teriak prilly.
Ali hanya cekikikan.
Hollaaaaa.. Udah di next ya, jangan lupa vote and Coment ya, next nya mau cepet lagi? Vote and Coment nya yaa, cie baikan
Luvv
KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Mertuaku suamiku 2 [DALAM TAHAP REVISI]
Fanfiction"Yang benar saja? Menikah dengan papah kekasih ku? Ini gila! Ya, tapi kedua orang tua ku Lah yang menjodohkan dengan nya." - Prilly aretta latuconsina "Tak percaya, aku bisa menikah dengan dia. Iya dia, sahabat kecilku. Tapi sepertinya dia memang me...