JUSTIN BIBER
FOR :
PETER JOHNSON
Carla terkejut akan hal itu. Bayangkan, 10 perusahaan terbesar di dunia, johnson crop masuk di antara 10 perusahaan itu. Dan dia sedang melayani Mrs. Johnson, mungkin saja ini adalah istri Mr. Leonard johnson, CEO johnson crop. Pantas saja Mrs. Halina adalah orang penting.
"Carla." Panggilan seniorku membuatku berbalik.
"Lain kali kau harus tetap disini. Kau tahu kan pasien adalah orang penting, kau malah pergi dari sini. bu kepala mempercayai mu untuk merawat Mrs. Halina tapi kau malah lalai, kau harus hati hati." Kata senior carla yang bernama teressa.
"Maafkan kelalaian ku." Ucap carla sambil membungkuk. Ketiga seniornya pergi meninggalkan ruang inap itu.
"Perawat" panggilan dokter membuat carla berbalik.
"Mohon jaga dia." Dokter meninggalkan carla bersama dengan halina.
"Nak" panggil halina dengan suara kecil.
"Ya Mrs. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya carla dengan sopan dan seyuman manis.
"Dimana anak saya? Liliana, peter, dan fred?" Tanya halina dengan suara kecil.
"Mereka akan segera datang, kami sudah menelfon mereka, kami hanya akan menunggu saja. Mrs. Pasti lelah, ayolah tidur dulu, nanti jika mereka sudah datang aku akan membangunkan Mrs. Ayolah!" Pinta carla dengan senyuman manis. Halina menggeleng.
"Saya pasti sudah tak berada di bumi lagi, saya takkan bisa melihat mereka, kamu seperti bidadari surga, saya mungkin sudah tiada lagi." Carla sedikit senang dengan ucapan halina, jujur carla memang cantik, baik, dan pintar, tak heran kenapa halina mengira kalau dia adalah bidadari ataupun malaikat.
"Mrs. Anda masih hidup, sebentar lagi anda akan melihat putra-putri anda datang bersama suami anda. Percayalah padaku." Carla memegang tangan halina, halina juga memegangi tangan putih carla sambil mengusnya.
"you are a angel." Carla sedikit tersipu malu dengan perkataan halina. Ia tak tahu harus mengatakan apa lagi.
"Mrs. Saya keluar dulu, saya harus melakukan tugas saya. Saya seorang perawat, saya masih mempunyai tugas lainnya." Carla meninggalkan halina di tempat tidur.
'Cklek'
Carla mendapati seorang pria tampan dan tinggi saat dia sedang membuka pintu, ditambah lagi pria itu juga ingin membuka pintu, carla memegangi kepalanya yang terbentur di dada bidang pria itu.
"Maafkan aku." Carla membungkuk pada pria itu. Ia kemudian keluar dari ruang inap mewah ini.
***
-peter pov-
Aku sudah berada di seattle, karena tadi ayah bilang ibu kena tembakkan di jalan dan dibawa ke rumah sakit pamanku. Dan kata ayah ibu sudah sadarkan diri dari tadi. Aku segera meleset ke rumah sakit ini, dan disinilah tempatku. Ruang inap halina johnson.
Aku mendapati seorang gadis cantik di depanku, dia menabrak ku, kepalanya berada di dadaku, dia agak pendek, tapi kurasa tingginya sekitar 160 cm. Sementara aku? 195 cm. Aku tertarik dengannya.
***
Author pov
Carla sempat teringat kejadian tadi, orang itu sangat tampan dan tinggi. Dan dia menabrak orang itu, itu masalah besar. Terlebih lagi katanya rumah sakit ini milik salah satu anggota keluarga johnson, bagaimana ini? Dia sudah memiliki banyak masalah hari ini, dan mau ditambah lagi? Apa hari ini adalah hari paling sial dalam hidup carla?
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Big Boss ✅
RomanceCarla Edward (a nurse) : Takdir. Itulah yang kupercayai hingga saat ini. Jika saja aku tidak ikut dalam operasi itu, jika saja aku tidak menjadi perawat. Maka itu takkan terjadi. Peter Johnson (CEO) : Entah apa yang dimiliki dirinya, aku tak perlu...