"Apa? Bagaimana mungkin? Kan banyak perawat yang tidak mengenalku. Lalu bagaimana?" Tanya carla bingung.
"Bagi yang belum kenal, dianjurkan untuk datang menemui bu kepala, bu kepala akan memperlihatkan foto mu. Astaga, aku tahu kondisi bu kepala takkan baik kalau terus seperti ini. Kau benar-benar membuatnya kesal." Jawab julia. Carla mulai merasa bersalah telah membohingi bu kepala tadi.
"Ya sudah ayo naik lift. Kau melamun ya? Jika kau terus seperti ini maka kita akan membuat tekanan darah tinggi bu kepala naik lagi." Perkataan julia membuat carla tersadar dari lamunannya. Carla berjalan menuju lift. Setelah itu ia berjalan menuju ruang inap halina.
"Akhirnya kau datang juga." Ucap liliana sambil menyisir rambut queen.
"Iya, saya dengan Mrs. Johnson memanggil saya." Ucap carla sambil membungkuk.
"Itu memang benar. Kami sudah dari tadi menunggu mu. Mungkin sudah 3 jam lebih." Ucap leonard. Carla sempat malu.
"Maafkan saya. Saya punya sedikit masalah tadi." Jawab carla.
"Saya mau bicara dengan anda. Ini mungkin penting, jadi silahkan kalian duduk." Ujar leonard. Carla dan julia duduk di sofa depan leonard.
"Jadi.. carla edward? bisakah kau datang ke rumah kami malam ini? Ada acara kecil-kecilan yang kami buat untuk merayakan ulang tahun cucu saya, kamu bisa melihat dia ada disana, duduk bersama menantuku, kau lihat?" Kata leonard sambil menunjuk liliana dan queen. Carla mengangguk.
"Kamu bisa kan? Malam ini, pukul 7:00 PM. Saya akan mengirim supir yang ke rumah anda. Jadi bisa anda tuliskan alamat anda disini?" Leonard memberikan sebuah kertas dan pulpen. Carla menuliskan alamat apartement nya di kertas itu.
"Ok. Jadi saya tunggu malam ini ya. Jarak antara rumah sakit dengan rumah kami agak jauh, mungkin 1 sampai 2 jam perjalanan. Jadi.. begitulah, jangan lupa untuk berdandan malam ini." Lanjut leonard. Carla berdiri. Ia membungkuk pada leonard dan pergi.
Ia berpikir sejenak, gaun apa yang harus ia kenakan saat acara malam nanti? Ya secara carla kan bukan gadis feminim, ia tak terlalu suka party, dia lebih suka bekerja. Selain sebagai perawat ia juga bekerja di toko baju milik tante nya. Itu sangat dekat dengan gedung apartement yang ditempati carla, jadi ia bekerja disitu saat malam dimulai dari pukul 7:00 PM. Ia mungkin akan cuti malam ini.
Setelah itu dia kembali melaksanakan tugas nya. Dilirik jam yang terpampang di layar handphone nya. 5:25 PM. Ia kemudian berganti pakaian dan berjalan menuju parkiran. Ia melajukan mobil nya menuju apartement.
Saat sampai di apartement ia membongkar lemari nya. Ia berpikir ini mungkin hanya acara anak-anak tapi ia harus berpakaian sopan.
'Apa aku pakai gaun atau dress saja? Mungkin gaun, tapi... ini hanya acara anak kecil. Tapi bagi johnson family.. mungkin aku harus pakai dress panjang.' Batin carla. Ia membongkar lemari nya, ia menemukan sebuah dress berwarna ungu, pendek selutut di depan dan panjang di belakang, mempunyai ekor, kemudian ia memakai kalung salib pemberian ibu kandung nya yang dititip pada bu via saat carla masih bayi.
Ia mengerai rambut nya yang agak panjang dan memakai heels berwarna ungu. Ia menatap cermin.
"Siap!" Ucap carla. Dia mengambil tas selempang nya, ia turun ke bawah. Dilirik jam tangan yang melingkar du pergelangan tangannya.
6:30 PM
"Kupikir acara nya mulai jam tujuh malam, tapi kenapa sudah setengah tujuh supir nya masih belum datang juga? mungkin mulai jam 9:00 PM ya? Akan kutunggu saja." Ucap carla pada dirinya.
Selama 45 menit ia menunggu, akhirnya supirnya datang juga. Ini.. seperti yang mengantar carla ke resrurant tadi. Masa bodo, ia masuk ke mobil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Big Boss ✅
RomanceCarla Edward (a nurse) : Takdir. Itulah yang kupercayai hingga saat ini. Jika saja aku tidak ikut dalam operasi itu, jika saja aku tidak menjadi perawat. Maka itu takkan terjadi. Peter Johnson (CEO) : Entah apa yang dimiliki dirinya, aku tak perlu...