chapter 12

15.3K 404 0
                                    

Baru saja ingin berdiri dari sofa, terdengar suara jatuh dari lantai atas. Carla sempat bingung, ibunya dan nenek sedang di kamar nenek nya, dan diatas pasti..

"Ayah... ayah tak papa?" Tanya carla, segera dia berlari menuju kamar orang tua nya itu

"Ayah!!!!"

Carla lebih di kejutkan dengan ayahnya yg jatuh dengan segelas air yg tentunya jatuh dan pecah. Carla kemudian teringat kalau ayahnya menderita sakit jantung. Ini bisa kapan saja dan mendadak tanpa alasan pun bisa.

'Ya tuhan, kami tak bisa membopong ayah. Emm, tlefon ambulance saja.' Batin carla, dia segera menelfon ambulance untuk datang ke rumah nya.

Dimasukkan ayah nya ke dalam mobil ambulance, carla duduk di dalam nya sementara ibu dan neneknya menyusul menggunakan mobil.

30 menit kemudian, hening tak juga terpecahkan. Semua sibuk pada pikiran masing masing. Hingga ada seseorang yg memecahkan hening diantara mereka

"Maaf, kami sudah berusaha sebaik mungkin. Pasien masih koma, dia akan sadar setelah beberapa saat, jantung pasien melemah oleh karena itu butuh waktu baginya, diharapkan kalian semua memberi dukungan. Saat seperti ini kalian tidak boleh menentang saat dilakukan operasi, atau keseringan berkunjung hingga mudah stress. Kami tak mau disalahkan atas hal ini, bagaimana pun juga kami sudah berusaha sebaik mungkin." Ucap seorang dokter

"Apa? Suamiku koma itu karena kalian. Tapi kalian bukan nya menenangkan kami malah takut kalau kami menuntut begitu? Dokter macam apa kalian ini?" Tanya tasya yg sudah kehilangan kendali.

"Ibu, aku mohon. Maafkan sikap ibu saya dok, kau boleh pergi." Kata carla, tasya kembali duduk

"Ibu, jangan sampai kehilangan kendali bu. Ingat ini mungkin sudah takdir tuhan, aku yakin ayah akan siuman sebentar lagi. Pertimbangkan ucapan dokter tadi, kita tak boleh frustasi berlebihan bu." Lanjut carla, tasya tak menanggapi carla dia malah mengambil handphone nya dari dalam tas selempang nya

"Halo, ini dengan natasya edward. Saya mau membatalkan proyek dulu."

"..."

"Suami saya kena serangan jantung, maaf saya tidak bisa."

"..."

"Apa? Suamiku koma disana dan kau mau aku pergi ke washington untuk proyek? Saya tak peduli proyek itu sebesar apa, apa kau bisa menjamin suamiku bangun saat aku selesai mengerjakan proyek itu? Tolong janga pancing emosiku. Cari orang lain saja."

"..."

"Baiklah, saya akan laksanakan proyek bulan agustus."

Tasya menutup telfon nya. Carla mulai frustasi, ini semua salahnya karena telah membuat ide agar leo sakit, sekarang malah terkabul.

"Ibu, apa yg terjadi? Nenek, kakak jelaskan kak. Ibu!" Ucap seorang wanita, siapa lagi kalau bukan claudia, adik angkat carla.

"Apa lagi claudia? Ayah masuk rumah sakit. Kau masih belum puas dengan kenyataan?" Tanya carla balik tapi terlihat seperti pernyataan yg sangat menyakitkan bagi adiknya itu

"Carla, lusa kau boleh pulang." Ucap tasya final seperti pernyataan yg tidak menerima  bantahan

"Tapi aku takkan pulang sebelum kak john mau datang kemari." Jawab carla, dia segera mengambil handphone nya

"Tak ada gunanya, lebih baik--" ucapan tasya terpotong oleh carla

"Halo kakak, ayah masuk rumah sakit. Dia terkena serangan jantung, sekarang sedang koma. Sebaiknya kakak ambil  penerbangan malam ini. Kalau tidak ada kakak boleh bawa mobil." Ucap carla seperti tak menerima jawaban apapun dari sang penerima telfon.

I Love My Big Boss ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang