chapter 3

30.1K 989 6
                                    

"Aku takkan pernah melakuka itu bu. Jangan seperti ini!" Tegas carla. Jelas saja semua orang yang berada di kamar inap yang sam menghentikan pekerjaan mereka dan menonton pertunjukkan gratis ini.

***

-peter pov-

Aku mendapat telefon dari anak buahku yang kusuruh untuk menangani masalah carla.

"Bagaimana? Sudah dapat kabar?" Tanyaku

"Sudah, aku sudah memasang penyadap suara di gerobak milik nya, aku memasang nya karena nama Yuvia ada dalam ruang inap itu, secara ibu yuvia adalah ibu panti dari panti asuhan yang sudah merawat nya selama 14 tahun. Aku curiga, aku sudah memasang alatnya." Kata anak buahku.

"Baiklah." Aku mendengar semua pembicaraan carla dan yuvia.

Ternyata untuk itu, sudah kuduga! Aku merasa perempuan secantik carla tak mungkin meminta uang dalam jumlah besar untuk berfoya-foya. 
Aku kira carla akan mengambil kesempatan dalam kesempitan, seperti sebenarnya uang operasi itu $5.000, namun ia meminta $7.000, namun tidak. Aku akan menyelidiki mu carla edward. Aku menelfon pamanku.

"Paman, aku ingin pasien bernama Yuvia menjalani operasi saat jam makan siang. Jika ada perawat bernama carla edward ingin membayar biaya operasi, jangan terima uang itu." Aku menutup telefonnya. Aku akan rencanakan hal baik.

***

-carla pov-

Astaga aku lupa mengunjungi nenek erna. Kenapa aku bisa lupa? Mungkin karena terlalu sibuk.

Aku berjalan menuju ruang inap nenek erna. Aku melihatnya sudah nyenyak di alam mimpi.
Aku melirik jam, sudah jam makan siang. Mungkin aku sekarang harus menemui peter. Aku ingat kalau peter menyuruhku untuk turun ke bawah.

Saat berada di lift, aku melihat sosok pria tampan dan tinggi di hadapnku.

aku masuk ke dalam lift, tak ada pembicaraan. Hingga lift menuju lantai bawah tak ada seorang pun masuk ke dalam lift. Pintu lift terbuka, kami keluar dari lift.

Ada mobil sport terparkir di depan pintu masuk rumah sakit. Seorang pria membuka pintu, aku yakin itu adalah mobil peter. Peter mengode sopirnya untuk duduk kembali. Aku tegang, peter membuka pintu untukku, aku masuk ke dalam mobil. Peter berputar dan duduk di sampingku.

Sudah 5 menit. Aku melihat ke arah kananku. Ada McDonald's disana. Aku rindu makan hamburger, yah secara kan selama menjadi perawat aku hanya makan di kantin rumah sakit saja. Dan aku pulang menjelang malam. Paling aku makan malam dengan spaghetti atau daging sosis. Bahkan aku lebih sering makan roti.

"Pak berhenti pak." Mobil ini lalu berhenti tepat di depan McDonald's tadi. Aku turun dari mobil.

"Hei, apa yang kau lakukan?" Tanya peter, aku hanya jalan melenggang saja.

"Jika kau ingin uangnya maka jangan pergi kesini!" Mendengar ucapan peter aku hanya menatapnya, jika bukan karena ibu via aku takkan melakukan ini.

Peter pov

Aku mengajak carla ke resturant yang agak jauh dari rumah sakit. Aku akan menguji carla dulu. Selama ini wanita yang kujumpai selalu membutuhkan uang, tapi kurasa tidak dengan carla. Aku akan membawanya ke suatu tempat, jaraknya jauh dari rumah sakit. Sekitar  1 jam 30 menit. Aku akan lihat bagaimana tanggapan carla.

***

Author pov

Sudah 30 menit aku dalam perjalanan. Aku bingung, lama-lama jam makan siang sudah habis.

I Love My Big Boss ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang