chapter 25

8.2K 208 0
                                    

***

-Carla pov-

Aku membuka mata perlahan, ruangan ini begitu nyaman. Ada AC juga, sebegitu nyamankah ruang rapat pak direktur? Tunggu, apa ruang rapat punya ranjang?

Aku melihat ke arah samping, mewah sekali. Tapi ini terlihat seperti kamar, apa ini hotel? Aku melirik ke arah selimut, ini.. selimut rumah sakit. Aku ada di rumah sakit. Ada seorang perawat duduk di sofa sambil menonton TV.

"Maaf." Ucapku, perawat itu menoleh.

"Kau sudah siuman?" Tanya perawat itu sambil memberikanku segelas air putih.

"Terima kasih." Jawabku, perawat itu tersenyum singkat, ia pergi dari ruanganku.

Aku teringat sesuatu, dulu aku seperti itu. Aku mulai merasa.. inilah kesialanku. Meskipun aku cukup bahagia diatas penderitaan orang lain, tapi aku menderita dengan pekerjaanku. Ini bukan tipeku, aku tidak suka pekerjaan kantoran. Tapi, apakah ada rumah sakit yang mau merektrut ku setelah membuat kerugian besar di rumah sakit milik paman pak direktur?

Tiba tiba ada seorang dokter dengan dua orang perawat di belakang nya.

"Kau sudah cukup baik, kau juga cukup tenang. dan hindari jendela jika kau berada di gedung yang tinggi." Ucap dokter itu. Kemudian dua orang perawat duduk di sofa.

'Drrt.. drrt..'

Telfon rumah sakit berbunyi

"Halo."

"Pasien sudah siuman."

"Baru saja pak."

"Baiklah."

Perawat itu menutup telfonnya. Aku sama sekali tidak mempedulikan karena itu pasti telfon dari dokter atau kepala perawat. Ah, aku merindukan suara bu kepala lagi. Julia, titiana.

'Aku akan menelfon mereka'

"Tolong angkat titiana. Apa kau tidak sadar kalau aku merindukanmu?"

"Halo."

"Ti--titiana. Bagaimana kabarmu? Ah, kabar kak john bagaimana? Astaga, maksudku.. kabar mengenai rumah tangga kalian." Ucapku tak karuan, aku bahkan tidak sadar apa yang aku ucapkan.

"Hahaha. Kau ini, aku baik. Kakakmu juga baik, hanya saja.. aku sudah tidak bekerja lagi di rumah sakit." Jawab titiana dengan nada sedih di kalimat terakhirnya. Ini membuat aku sadar akan kesalahanku

"Apa kau dipecat?"

"Tidak, kakakmu yang tidak mengijinkanku bekerja. Dan dia mendapat tawaran pekerjaan di rumah sakit besar di new york." Jawab titiana

"Benarkah? Itu artinya kau juga akan tinggal di new york? Kabar yang sangat menyenangkan. Aku sangat bahagia titiana.'' Kataku, titiana tertawa pelan

"Aku juga bahagia. Tapi.. kata john dia mau menjual rumah di seattle dan membeli rumah lagi untuk seluruh keluarga di new york."

"Akan kutanyakan pada ibuku nanti." Jawabku

"Aku tutup dulu ya, jangan lupa untuk menelpon setelah bertanya pada ibu mertua."

'Tut tut tut'

***

Author pov

Peter selesai rapat setelah dua jam meninggalkan rumah sakit. Tapi ia merasa lega karena sudah menugaskan beberapa pengawal di depan ruang inap carla.

Mau tidak mau ia harus mengerjakan beberapa berkas di kantor. Ini sudah pukul 6:00 PM. Namun peter belum selesai dengan berkas nya.

Hari ini sekretaris nya sakit, jadi pekerjaan bertambah sekarang. Tapi ia yakin bisa mengerjakannya nanti, sekarang yang harus ia lakukan adalah pergi ke rumah sakit.

I Love My Big Boss ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang