"Ibu, apa yg terjadi? Apa yg terjadi pada claudia?" Tanya carla
"Claudia tertimpa sejumlah kaca yg pecah carla." Jawab nenek carla
"Apa ini bu? Kau bilang tidak ada masalah. Tapi kenapa claudia seperti ini?" Tanya carla
"Itu karena ibu tak ingin kau datang ke rumah sakit. Kau itu bukan lagi anak sekolah, kau ini sekarang wanita kantoran. Waktumu tidak banyak, disana sudah ada kami. Kau tidak perlu datang kesana karena ibu pikir itu akan merugikan mu saja, jadi ibu tak mengabarimu." Jawab tasya
"Kenapa? Ibu aku rela mengorbankan apapun demi keluargaku. Meskipun aku harus merelakan nyawaku bu, kenapa ibu tak mengabariku? Apa ibu pikir aku ini tidak memikirkan apapun selain pekerjaan? Aku akan tinggalkan pekerjaan itu meskipun ada ancaman nya." Kata carla, tasya menunduk sedih. Carla mendekat, kemudian ia mengingat sesuatu. Ia segera duduk di ranjang
"Lalu bagaimana dengan darah nya? Di keluarga kami tak ada yg memiliki darah yg sama dengan claudia. Lalu katakan bu, bagaimana dengan darah itu?" Tanya carla
"Kakak, cukup aku mohon! Jangan tanyakan itu lagi kak. Sebaiknya kakak masuk di kamar dan tidur!" Ucap claudia
"Aku ingin tanyakan sekarang juga." Elak carla
"Kami tak bisa menemukan darah nya. Rumah sakit juga tak memiliki darah itu. Jadi terpaksa, kami membayar seseorang yg memiliki darah langkah itu." Jawab tasya
"Ibu, disaat kondisi se kritis itu.. kenapa ibu tak menghubungi ku? Setidak nya kalau tidak menghubungiku jangan berbohong padaku. Ibu tahu bagaimana perasanku sekarang? Aku merasa sudah menjadi kakak yg tidak berguna bu. Dan kenapa bu?" Tanya carla
"Carla, ayah mengerti bagaimana perasanmu yang tidak bisa mendonorkan darah mu. Tapi yang dikatakan ibumu itu benar carla. Kau harus bisa menerima kenyataan, kesibukkan mu itu tak bisa diganggu." Ucap ayahnya, kemudian carla memeluk leo sambil menangis
"Ibu, aku mau istirahat. Pergilah ke kamar kalian, aku pusing dengan keramaian bu." Ucap claudia
"Baiklah, istirahat sekarang ya." Ucap tasya sambil membaringkan claudia dan menarik selimut nya sampai sejajar di dada claudia.
Claudia mengirim pesan pada carla
'Bipp'
Carla melihat ke arah ponsel nya, dia kemudian membuka pesan nya
From : claudia
'Setelah semua orang pergi, masuklah ke kamarku.'
To : claudia
'Aku akan mencobanya.'
Carla meninggalkan ponsel nya di ranjang. Setelah lampu kamar claudia dimatikan, tasya keluar dari kamar claudia. Saat itulah carla masuk ke kamar claudia.
"Ada apa?" Tanya carla
Sebuah suara kembali terngiang di kepala claudia
"Jangan sekolah hari ini!"
"Kalau begitu, jangan lama berdiri di dekat bangunan tinggi!"
"Ada apa?" Sebuah suara menyadarkan claudia
"Kakak, tadi di mobil.. kenapa kau mengatakan itu?"
"Mengatakan apa?" Tanya carla tak mengerti
"Sebuah peringatan." Jawab claudia, kemudian carla mengerti apa maksud claudia
"Kakak aku sungguh tidak mengerti. Kau memperingati ku, andaikan kau sudah tahu semua nya. Di satu sisi aku berpikir, kau tidak ada di rumah sakit itu artinya kau yang memecahkan kaca itu. Namun di sisi lain, aku berpikir kenapa kau memecahkan kaca nya? Sekalipun itu kenapa kau memperingati ku? Kakak aku sepenuh nya percaya padamu. Jadi katakan, darimana kau tahu masa depan?" Claudia tertegun ataa ucapan nya sendiri, itu membuat carla bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Big Boss ✅
RomanceCarla Edward (a nurse) : Takdir. Itulah yang kupercayai hingga saat ini. Jika saja aku tidak ikut dalam operasi itu, jika saja aku tidak menjadi perawat. Maka itu takkan terjadi. Peter Johnson (CEO) : Entah apa yang dimiliki dirinya, aku tak perlu...