Carla sampai. Dia mendapati seorang security di depan rumah besar itu.
"Maaf pak, tuan rumah nya ada?"
"Tuan sedang tidak di new york, silahkan kembali lagi nanti." Jawab security
"Makasih pak." Ucap carla. Dia duduk di rumah makan dekat rumah tadi.
'Ada benarnya juga, mungkin ibunya tidak tahu kalau dia tidak di new york, tadi sepertinya dia menunggu penerbangan selanjutnya di cafe itu, aku bisa kembali lain waktu, tapi aku butuh handphone ku, bagaimana jika dia di kembali 1 bulan lagi. Berarti.. sebaiknya aku telefon saja ibunya.' Batin carla. Dia menelfon nomor 'MOTHER'
"Halo, ini dengan orang yang tadi. Maaf mengganggu, tapi apa anak anda berada diluar kota? Kata security itu anak anda berada diluar kota."
"..."
"Jadi anda sekarang tidak di new york? Maksud anda, mungkin yang dikatakan security itu adalah suami anda?"
"..."
"Tapi saya butuh handphone saya, ini penting buat saya. Saya setuju dengan ide anda dengan menitipkan handphone ini pada security, tapi bagaimana jika handphone itu dicuri oleh security itu? Dan dia tidak mengaku bahwa saya menitip handphone itu? Saya akan memberikan langsung handphone ini pada pemiliknya."
"Baiklah, saya akan telefon nomor kantor atau nomor sekretaris nya, anda tenang saja dan tunggu di depan rumah kami ya." Ucap seseorang diseberang sana
"Baiklah. Saya tunggu, maaf mengganggu aktifitas anda." Carla menutup telefonnya
***
-peter pov-
Aku sempat heran, mungkin dia sudah menahan taxi, tapi katanya dia mau kujemput. Aku melirik di sekitar bandara, ada seorang wanita berumur sekitar 30-an datang menarik koper
"Maaf, apa kau yang namanya sarla?" Tanyaku
"Iya, aku. Kau yang mau menjemputku kan? Baiklah, ayo kita naik." Kami berdua naik ke mobil.
Sebelum mulai rapat, aku mematikan handphone ku agar bisa konsentrasi.
2 jam kemudian, aku kembali menyalakan handphone ku. Kenapa wallpapernya, ini carla. Jadi tadi itu carla yang menabrakku? Handphone kami tertukar. Aku harus bisa mengembalikan ini secepatnya. Tapi kenapa carla di new york? Bukannya dia ada di seattle? Masa bodo!
'Tok tok tok'
"Masuk!" Ucapku dingin
"Pak, ada telfon dari tuan leonard, mau angkat?" Tanya sekretaris perempuanku-ella-
"Katakan padanya aku sedang sibuk." Jawabku. Ella keluar
'Tok tok tok'
"Masuk!" Ucapku. Terlihat ella masuk tanpa satu berkas pun ditangannya, melainkan telefon.
"Tuan, ini Mr. Leonard mau bicara. Katanya ada hal penting yang harus diberitahu." Ucap ella
"Baiklah kemarikan telefonnya!" Jawabku, ella mendekat padaku dan memberikan telefonnya, dia masih berdiri di dekatku
"Halo ayah. Bagaimana kabarmu?" Tanyaku basa basi
"Ayah baik, katanya handphone mu tertukar. Orang yang memiliki handphone mu sekarang berada di dekat rumah. Sebaiknya kau suruh sekretaris mu untuk mengambilnya." Jawab ayah
"Baiklah. Sampai jumpa!" Aku menutup telefonnya dan memberikan pada ella.
"Suruh supir untuk menjemput seseorang yang berada di sekitar rumahku, ini fotonya!" Aku menunjukkan foto carla di wallpapernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Big Boss ✅
RomanceCarla Edward (a nurse) : Takdir. Itulah yang kupercayai hingga saat ini. Jika saja aku tidak ikut dalam operasi itu, jika saja aku tidak menjadi perawat. Maka itu takkan terjadi. Peter Johnson (CEO) : Entah apa yang dimiliki dirinya, aku tak perlu...