"Pak, antarkan saja saya ke Halte. Aku sudah punya janji untuk bertemu dengan temanku, dialah yang akan mengantarku nanti." Ucap carla, supir itu mengangguk
"Halte sangat dekat, tidak mau kah nona kuantar lebih jauh lagi? Maksudku sampai ke tempat yang dijanjikan dengan teman nona." Ujar supir
"Tidak perlu." Jawab carla. Kemudian ada bunyi pesan masuk dari ponsel carla.
Itu adalah pesan dari chole. Carla kemudian mengingat ingat tempatnya. Sepertinya ia tidak mengenal tempat ini, tempat nya adalah sebuah taman bermain, yang nama taman itu juga cukup sulit. Namun supir ini pasti tahu dimana tempatnya
"Emm, pak. Apa kau mengenal tempat ini?" Tanya carla dengan menunjukkan pesan chole
"Iya nona. Mau saya antar kesana?" Tanya supir
"Emm, kau turunkan aku di tempat yang agak jauh dari sana. Maksudku di belokan atau apalah, ya kau saja yang ukur." Jawab carla.
Tidak lama kemudian mobil itu berhenti
"Nona, sepertinya ini sudah cukup dekat dengan taman tersebut. Nanti nona tinggal jalan terus belok kanan. Nanti disitu nona sudah melihat tamannya. Dan juga.. jika nona sudah pulang biar telfon saya saja." Ucap supir
"Aku bisa naik taxi." Tolak carla. Kemudian dia turun dari mobil. Dia sampai di taman
"Baik, kau cukup cepat. Sekarang kita harus naik taxi untuk ke tempatnya, tapi sebelum itu.." Chole mengeluarkan sebuah kain hitam dari dalam tas nya
"Kau harus menganakan ini." Lanjut chole
"Tapi untuk apa?" Tanya carla
"Ya tentu saja.. tanpa sepengetahuanku kau pasti bisa bertemu dengan ibumu. Jadi kau harus mengenakan ini supaya kau lupa tentang tempatnya. Baiklah sekarang terserah kau saja." Jawab chole. Carla mengenakan kain itu dan mengikatnya di matanya. Jalan carla dituntun sepenuhnya oleh chole.
Hingga sekarang, penutup mata carla dibukakan oleh chole
"Ibu!" Jerit carla dan mendekati ibunya
"Sudah kubilang, berikan fasilitas yang baik untuk ibuku. Ibu, aku mohon bangunlah bu. Chole, aku mohon padamu, izinkan aku membawanya ke rumah sakit. Aku mohon!" Pinta carla
"Oh, kau mau membawanya ke rumah sakit dan kemudian memanggil ayah kesana? Ow cukup kuakui kau ini sangatlah licik. Namun itu bukan berarti kami ini sangatlah bodoh." Tolak chole
"Aku mohon, izinkan aku membawanya ke rumah sakit ataupun klinik. Aku berjanji takkan menelfon ayah, kau boleh menyita ponselku atau apa. Yang penting izinkan aku." Pimta carla lagi. Kemudian carla memegangi tangan dan juga dahi aubertha, tubuh aubertha agak demam.
"Hmm ibu apa kau baik baik saja? Kau bisa mendengarku? Bu!" Panggil carla
'Byurr'
Bella menyirami aubertha dengan air
"Astaga. Apa yang kau lakukan?" Bentak carla
"Ya supaya dia bangun dan bisa mendengarmu. Itu kan yang kau inginkan?" Tanya bella
"Syren. Apa yang kau lakukan disini?" Tanya aubertha pelan dan serak
"Ibu. Hiks, ibu kau baik baik saja? Keadaan ibu sangatlah buruk. Ibu, aku juga seorang perawat meskipun bukan dokter tapi setidaknya aku bisa menolong ibu." Ujar carla
"Kehadiranmu disini sudah sangat membantu ibu nak. Ibu sudah tidak kuat lagi, rasanya ingin mati saja." Kata aubertha
"Tidak bu, aku akan jamin kalau penderitaan ibu ini takkan menjadi sia sia. Aku akan bawa keadilan untuk ibu. Jadi sekarang ibu harus bisa bertahan, agar aku bisa lebih semangat lagi. Berjanjilah padaku bu!" Pinta carla sambil memegang tangan aubertha
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Big Boss ✅
RomanceCarla Edward (a nurse) : Takdir. Itulah yang kupercayai hingga saat ini. Jika saja aku tidak ikut dalam operasi itu, jika saja aku tidak menjadi perawat. Maka itu takkan terjadi. Peter Johnson (CEO) : Entah apa yang dimiliki dirinya, aku tak perlu...