chapter 22

7.7K 214 0
                                    

***

Peter mengerjakan berkas nya dengan keadaan kacau. Ia sekarang hanya bisa menunggu telfon dari bodyguard nya saja. Ditambah lagi calie memutus telfon saat hendak menyebutkan nama bar nya.

'Drrt.. drrt..'

"Halo, kau sudah tau nama bar nya?" Tanya peter

"Saya sudah mencari ke belasan bar. Namun tak juga menemukan bar yang ada wanita itu." Jawab bodyguard nya

"Sial. Kirim helicopter ke rooftop kantor ini."

"Tapi untuk apa tuan?"

"Lakukan saja apa yang kuperintahkan!" Peter memutus telfon dan segera menuju rooftop

Disisi lain seorang wanita tengah dibopong oleh temannya. Carla sudah dibawa oleh calie ke kamar mandi untuk muntah.

"Hueeek. Mpftt." Jerit carla dari dalam toilet

"Carla cepat sedikit! Kalau sudah selesai keluarlah!" Teriak calie, karena tidak mendengar suara muntahan lagi dia masuk

"Astaga, apa gadis akan sebodoh ini ketika sedang mabuk?" Tanya calie.

Muntah berhamburan di lantai, dan carla sedang duduk dengan menutup mata di dekat wastafel

"Bodoh sekali. Ayo! Kita keluar!" Ajak calie, sebelum ia mendekati carla, ia sudah tergelincir karena muntah yang berhamburan di lantai

"Astaga, ahh. Aku akan mengingat hari sial ini setiap tahunnya!! Itu semua karena aku membuat gadis yang belum pernah menyentuh botol wine malah meminum nya. Fuhh, akulah yg bertanggung jawab atas hal ini. Aku menyerah, aku akan menelfon pak direktur saja kalau begitu. Sebuah kesalahan besar yg telah ku perbuat dengan memutus telfon pak direktur tadi. Aku tak peduli dengan kehormatanmu." Jerit calie, ia mengeluarkan ponsel dan menelfon nomor yang baru saja menelfonnya

"Kenapa tidak diangkat saat aku membutuhkannya???? Baiklah, aku akan mengantarmu pulang saja." Ucap calie final, ia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan bajunya yang penuh dengan muntahan

"Oww, kasihan. Bajunya penuh dengan muntahan. Ck ck ck, kau bersihkan saja bajumu sampai bersih ya?" Kata carla sambil berdiri dan mengunci pintu kamar mandi yang dimasuki oleh calie sebelumnya

"Tenanglah disana ya? Bersihkan saja bajumu sampai bersih. Karena aku tidak mau pulang, o ow." Lanjut carla. Calie menepuk pintu dari dalam

"Carla kenapa kau mengunciku? Aku temanmu. Temanmu." Ucap calie sambil berusaha mendobrak pintu dari dalam

"Dengar, kau memang temanku. Tapi aku tidak mau pulang, sementara kau mau mengantarku, jadi aku menguncimu. Dengan begitu aku takkan bisa pulang. Hahaha" Tawa carla, dia berjalan pelan keluar toilet

"Hei, setidaknya ambilkan tasku di lantai. Ada ponselku disana, aku mohon!!!" Jerit calie, namun sudah tak didengar oleh carla

Seorang pria naik ke sebuah helicopter. Ia masuk dan duduk di dalam nya. Kemudian mereka mengelilingi kota new york dengan kendaraan itu

"Hmm, kami sudah cari ke semua club yang cukup terkenal. Namun tak ada wanita itu di dalamnya

"Apa kau sudah tidak waras? Pantas saja kau tak menemukan nya." Teriak peter sontak membuat herb kaget

"Kau harus mencarinya di club yang biasanya didatangi oleh warga kelas menengah bodoh!" Lanjut peter

"Aku pikir jika wanita itu kerabatmu, pasti dia pergi ke club mahal kan? Tapi memang siapa wanita itu sampai kau mencemaskan nya seperti ini?" Tanya herb

"Pak, coba cari di bar dekat sini." Kata peter tak menghiraukan pertanyaan herb yang sama sekali tidak penting baginya

"Pak, aku akan cari halipad di sekitar sini."

I Love My Big Boss ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang