***
-titiana pov-
Aku mulai mencerna baik baik perkataan carla tadi. Dan sekarang aku memahami maksudnya. Dan aku hanya bisa menyimpulkan sesuatu, yaitu :
'Aku mencintai dokter john'
Aku yakin ini adalah sebuah perasaan yang begitu dalam. Sudah 3 tahun aku bekerja di rumah sakit ini dan dokter john selama 4 tahun. Aku yakin kalau carla berpikir aku baru mengenal kakaknya saat operasi, tapi tidak.
*flashback on
Saat aku masih menjadi peserta pelatihan, sekitar 3 tahun yang lalu. Kami sedang makan di kantin rumah sakit.
Sudah 15 menit aku duduk di kantin rumah sakit, aku masih belum memiliki teman sama sekali.Tiba tiba aku merasa ada yang menarik rambutku.
"Aww, aww sakit!" Teriak ku
"Kenapa? Sakit ya? Oh gitu kalau udah jadi peserta pelatihan yang dipuji sama bu kepala! Bagus ti, kerja bagus! Titiana! Kemari, lakukan ini, lakukan itu. Cih" kata seorang yang masih menarik rambutku. Biar kuperjelas. Namanya
NATALIE
Dan kedua teman nya itu. Suasana kantin agak sepi, maksudku juga ramai tapi aku mengambil tempat di ujung yang jauh dari keramaian. Tidak ada yang mengetahui keadaanku disini.
"Aww lepasin dulu kali lo--" ucapanku terpotong karena natalie menarik rambutku lagi secara kencang.
"Tunggu, mana benda tadi yang kusuruh untuk dibawa?" Tanya natalie
"Ini"
Aku sedikit berbalik dan melihat benda itu. Dan ternyata itu adalah.. GUNTING! Apa yang akan dia lakukan sekarang?
"Ok, kalau dilihat-lihat.. rambutmu cukup panjang, berwarna cokelat tua agak kemerahan juga.. dan ini panjang sampai pinggang! Tapi ini tidak bagus, bagaimana jika kami membantumu, kami akan memotongnya sampai pipi, dan.. atau kita sekalian membotak nya?" Ucap natalie.Aku berdiri karena tidak tahan lagi. Enak saja rambutku yang udah dirawat dari SD akan dipotong?
"Kalau berani ayo lawan sendirian." Terdengar suara super cool dari belakang
"Do--dokter, apa perlu saya bantu?" Tanya natalie sambil berpura pura menyisir rambut ku dengan tangannya
"Jelas sekali kalau kalian tadi melakukan bullying. Dengar! Ini rumah sakit. Bukannya sekolah atau rumah kalian. Di rumah sakit orang orang bekerja untuk pekerjaan yang mulia, bukannya melakukan bullying seperti ini! Hal ini harus dibicarakan dengan kepala perawat." Ucap john.
"A--apa maksud dokter? Ya ampun tadi kami hanya main main sambil bercanda saja. Kami hanya melakukan akting saja, ya.. seperti film film! Itu.. jadi kami tadi hanya mencontoh adegan itu. Dokter jangan salah paham!" Jawab natalie
"Kalau begitu saya akan bertanya dulu." Ucap john. John menaikkan wajahku yang tertunduk tadi dengan tangannya. Dia mengusap air mataku.
"Kenapa ada air ditangan ku ini? Apa ini air dari surga?" Tanya john sambil menatap jarinya.
"Dan apa ini? Gunting? Gunting ini gunanya untuk memotong kan? Baiklah. Aku akan memangkas rambutmu!" Baru saja ingin memotong rambut natalie, dokter john berhenti.
"Tapi apa gunanya jika kekerasan dibalas dengan kekerasan? Hal itu takkan dilakukan oleh kami. Tapi mungkin dapat dilakukan oleh kalian." Lanjut dokter john. Dia menjatuhkan gunting dari tangannya ke lantai. Dokter john menarik tanganku
"Coba lihat tangan ini! Apa dia bersalah padamu? Apa dia melakukan sesuatu? Dia bahkan tak memintamu untuk berhenti melakukan nya, kalau begitu, ayo minta maaf." Ucap dokter john
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Big Boss ✅
RomanceCarla Edward (a nurse) : Takdir. Itulah yang kupercayai hingga saat ini. Jika saja aku tidak ikut dalam operasi itu, jika saja aku tidak menjadi perawat. Maka itu takkan terjadi. Peter Johnson (CEO) : Entah apa yang dimiliki dirinya, aku tak perlu...