chapter 24

8K 228 1
                                    

"Pak direktur.. aku tidak mau bercanda. Pak, aku bisa kehabisa jam makan siang nanti." Jawab carla

"Aku serius." Carla yang menatap ke arah bawah langsung menoleh ke arah peter.

"Ahaha, pak. Bagaimana aku bisa menjadi sekretaris, sementara aku ini masih seorang pemula? Sebaiknya kau cari orang lain saja." Jawab carla

"Tapi kurasa kau cocok." Kata peter

"Pak direktur.. aku ini masih pemula. Dan--"

"Aku tidak menerima penolakan. Mulai besok kau akan menjadi sekretarisku." Potong peter, carla mulai kesal

"Apakah aku harus melakukan perintahmu?''

"Iya, kau harus melakukannya."

"Bagaimana kalau aku tidak mau? Aku kan sudah bilang akan bekerja disini selama beberapa bulan." Kata carla

"Meninggalnya pasien mu itu, sangat merugikan rumah sakit. Banyak perawat di pecat, dan pasien semakin berkurang." Jawab peter

"Darimana kau tahu semua itu?"

"Rumah sakit itu adalah milik pamanku. Pamanku memiliki kondisi keuangan yang kritis, jadi aku pinjamkan dia uang. Dia tak berhenti menyalahkan orang lain, bahkan dia juga menyalahkan dirinya sendiri." Kata peter

''Ahh, aku minta maaf karena kesalahanku.. pamanmu memiliki banyak kesulitan. Aku merasa, kenapa hidupku bisa sangat menyenangkan setelah aku menyusahkan orang lain? Itulah yang ingin kutanyakan. Pada siapa saja, yang bisa menjawabnya. Jadi, sudah kuputuskan. Aku bersedia, menjadi sekretarismu." Ucap carla, peter mengangkat sebelah alisnya.

***

"APAAA???" Tanya calie dan rose serentak bersamaan ketika mendengar berita baru dari carla.

"Shhhhht! Kecilkan sedikit suaramu." Ucap carla sambil menaruh telunjuknya di depan mulut calie dan rose

"Tapi bagaimana bisa? Maksudku.. kenapa kau bisa secepat itu menjadi sekretaris nya?" Tanya rose

"Aku tidak mau menjawab jika kalian tak memperkenankan aku bicara dulu." Kata carla, seketika rose dan calie diam.

"Jadi kalian tahu kan, profesiku itu dulunya perawat? Aku kerja di rumah sakit milik pamannya pak direktur. Dan aku dipecat, dan karena pasienku yang meninggal itu.. pamannya memiliki kesulitan. Aku harus melakukan ini bagaimanapun caranya. Dan aku heran, kenapa aku bisa hidup bahagia, sementara aku telah menyulitkan orang lain?" Tanya carla

"Itu karena kau adalah tipe gadis yang baik. Apakah tuhan akan sejahat itu, jika membiarkan gadis baik memiliki penderitaan. Semua yang dialami oleh paman pak direktur itu, adalah sebuah cobaan tuhan." Jawab calie tenang
"Carla, aku rasa kau tidak perlu menjadi sekretaris pak direktur."

"Tapi kenapa siapa yang mau melewatkan kesempatan emas seperti itu? Calie, carla sudah mengambil keputusan yang benar. Jangan mencoba menghalanginya! Kalau kau iri, katakan saja! Memang pak direktur adalah incaran banyak karyawan." Ucap rose, calie membulatkan mata

"Kenapa kau berpikir seperti itu? Apa kau pikir, jika aku tak berada di dekat carla dan rahasia besar terungkap, kau bisa bilang apa nanti?" Tanya calie, membuat carla dan rose mengerutkan kening.

"Apa maksudmu calie?" Tanya carla pelan

'Aku harap calie tidak menyembunyikan sesuatu. Sejak datang ke rumahku, sikapnya agak sedikit aneh.' Batin carla

"Fuhh, tentu saja rahasia besar. Penggemar pak direktur, kau bisa dikeroyok penggemarnya nanti." Jawab calie, carla mengangguk pelan. Tapi dia merasa curiga. Tadi calie bilang jangan sampai rahasia besar terungkap, namun dia mengatakannya seolah baru mengatakan hal sepele.

I Love My Big Boss ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang