"jangan bercanda ana." Jawab carla
"Aku serius. Aku--" terdengar ada suara orang yg merampas telfon titiana
"Sebaiknya jangan beritahu carla dulu. Tunggu sampai besok pagi."
'Tut tut tut'
Telfon diputus. Carla heran, dia dipecat? Tapi kenapa?
Esok hari di rumah sakit
"Bu kepala, saya dipecat tapi saya salah apa?" Carla memukul mukul pintu yg dikunci bu kepala. Semua orang melihat ke arahnya, dia sama sekali tak pusing, pintu terbuka, bu kepala menarik carla untuk masuk ke dalam ruangan.
"Kau telah membuat obat yg membuat seseorang mati. Pasien penting, dia istri pak mentri. Jadi kau dipecat." Jawab bu kepala
"Tapi bagaimana? Bukan aku yg membuat obat itu, kenapa aku dipecat?" Tanya carla tak puas dengan jawaban nya
"Karena dia pasien mu, tanggung jawab mu. Kau tidak memeriksa obat nya dengan baik karena itu kau dipecat. Kau hanya dipecat saja, bukan dipenjara kan?" Tanya bu kepala
"Tapi bu--"
"Cukup, kemasi barang barang mu dan pergi. Ini sudah ketentuan rumah sakit, silahkan pergi!" Carla tak bisa mengelak, dia kehilangan pekerjaan nya.
Carla berbalik sebelum dia meninggalkan rumah sakit ini, dia mengelap air mata nya.
'Dimana aku bisa mendapatkan saran. Peter!'
Carla menelfon peter untuk mendapatkan saran darinya, ia tahu peter sibuk namun peter tak pernah menolak untuk mendengarkan carla. Carla menceritakan semuanya pada peter melalui telfon
"Jangan khawatir. Kau boleh bekerja di rumah sakit lain kan?" Saran peter
"Iya, tapi aku tak bisa. Kalau terungkap aku dipecat karena membuat istri mentri wafat, takkan ada rumah sakit yg menerima ku." Jawab carla
"Bagaimana kalau kau bekerja di johnson corp saja?" Saran peter, carla membulatkan mata
"Apa? Aku tak punya pengalaman soal urusan berkas berkas atau komputer, arghh sudahlah lupakan. Meski aku tak bekerja kan aku masih bekerja di toko dekat apartement ku. Biar kutunggu beberapa saat sampai aku melamar kerja di rumah sakit lain." Ucap carla
"Itu semua baik baik saja, asalkan kau tahu pakai komputer dan mengirim EMAIL." Kata peter
"Aku bisa komputer dan mengirim email, kau pikir aku tak berpendidikan? Hanya saja aku bisa frustasi kalau berurusan dengan berkas." Jawab carla
"Ini hanya sementara, sampai kau bisa menemukan rumah sakit lain. Bagaimana?" Tanya peter
"Baiklah." Carla memutua telfon nya. Dia kemudian mengemasi barang barang nya.
Beberapa barang ia kirim ke rumah yg ditempati john dan titiana. Dan juga barang seperti pakaian, alat make up dan sebagainya ia taruh di dalam koper.
Ada 3 koper yg ia bawa sekaligus dengan satu tas selempang yg ia gantung di bahu nya.
*send
Rumah john dan titiana
"Serius kau mau? Emm kurasa kau harus menetap disini carla." Saran titiana
"Titiana, aku rasa begitu. Sebelum lewat beberapa bulan, aku takkan mau bekerja di rumah sakit manapun, untuk menghilangkan trauma ku." Jawab carla
"Kalau hanya beberapa bulan, kau boleh tinggal disini. Kau tidak harus bekerja carla. Kami bisa menafkahi mu." Ucap titiana lagi
"Tidak kak, ini sudah keputusanku. Lagipula aku tak mau mengganggu kehidupan kalian, aku hanya mau menghilangkan traumaku dengan sibuk bekerja ana." Kata carla, titiana pasrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Big Boss ✅
RomanceCarla Edward (a nurse) : Takdir. Itulah yang kupercayai hingga saat ini. Jika saja aku tidak ikut dalam operasi itu, jika saja aku tidak menjadi perawat. Maka itu takkan terjadi. Peter Johnson (CEO) : Entah apa yang dimiliki dirinya, aku tak perlu...