Benak Merlin masih dipenuhi dengan pertanyaan pertanyaan yang tak mampu dijawabnya.
Sementara cowo di hadapannya menebar pesona yang tak kuasa dia tepis."Merlin," Revan memanggilnya lembut.
Sesaat Merlin mengangkat dagunya, dan membalas tatapan Revan.
"Ya, kenapa," tanya Merlin
"Gue punya sesuatu buat Lo,," Revan mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya.
Merlin menanti dengan tidak sabar.
"Ini buat Lo, gue harap lo suka ya," ucap Revan sambil memberikan buket bunga untuk Merlin.
Oh My God... Merlin serasa melayang, dan entah kapan turun ke bumi... so sweet.
Merlin menerima bunga mawar putih yang diberikan Revan.
Jantung Merlin semakin berdegup kencang, kalau saja tidak ada musik di ruangan ini pastinya detak jantung Merlin dapat didengar Revan.
Tiba tiba keringatnya mengalir begitu derasnya, padahal mereka berada diruangan ber AC. Kaki dan tangannya pun mendadak terasa dingin.
"Lo tau nggak kenapa gue pilih mawar putih?" Tanya Revan pada Merlin
"Nggak, ( jawab Merlin sambil menggeleng ) emang kenapa?" Merlin balik bertanya.
"Karena mawar putih ini dapat mewakili perasaan gue ke lo," tutur Revan.
"Maksudnya?" Tanya Merlin tak mengerti.
"Mawar itu putih, seputih cinta gue ke lo," jawab Revan.
Mendengar jawaban Revan itu, Merlin langsung tersedak dan segera meraih gelas minumannya.
"Ahh... Lo bisa aja," timpal Merlin menutupi perasaannya.
"Gue serius Merlin, gue jatuh cinta sama elo dari waktu pertama kali ketemu lo di rumah Mia," ucap Revan tanpa ragu.
"Lo becanda kan Revan?" Tanya Merlin kurang yakin.
"Merlin, coba lo tatap mata gue, apa lo liat ada kebohongan dimata gue." Ucap Revan berusaha meyakinkan Merlin.
Merlin tersenyum dan hanya mengangkat bahu, (sumpah gue ngefly, ucap Merlin dalam hati).
"Merlin, lo mau nggak jadi pacar gue?" Bisik Revan hampir tak terdengar.
"Apa?" Gue nggak salah dengarkan??" Merlin tak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Apa perlu gue ke panggung itu dan menyatakan perasaan gue ke lo dari atas sana, agar semua orang yang ada diruangan ini dengar, biar lo percaya kalo gue serius," ucap Revan menatap Merlin tepat di manik matanya.
"Emang lo nggak malu?" Tantang Merlin yang berusaha keras menutupi gejolak hatinya.
Merlin berpikir Revan tak mungkin akan melakukan hal segila itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Let me love him
Teen FictionMerlin yang selama ini dianggap dingin pada lelaki mana pun, perlahan mulai membuka hatinya. Cowo yang dimatanya begitu unik, dan selalu mampu membuat nya tertawa bisa dengan mudah membuat seorang Merlin jatuh hati. Berada di dekat Revan, memberi wa...