Pertemuan Yang Menggetarkan

1.8K 96 2
                                    

Sepulang sekolah Merlin berkurung diri dikamar, badannya terasa lelah, bosan bermain hape ia pun akhirnya tertidur.
Tepat pukul 16.00 ia terbangun, karena ada yang mengetuk pintu kamarnya.
Merlin beranjak dari tempat tidur dan membukakan pintu.

"Eh kalian berdua, gue kira siapa. Ayo masuk," ajak Merlin pada Renna dan Susan.

"Enak benar lo bisa tidur siang," kata Renna sambil naik ketempat tidur Merlin tanpa ragu.

"Capek gue, lagian ngantuk. Abis mau ngapain lagi?" Balas Merlin sambil kembali ketempat tidur hendak melanjutkan lagi tidurnya.

"Eeeeettttt.... Enak aja mau tidur lagi," cegah Renna dan Susan.

"Aduh.... kalian ini kok reseh amat sih, gue masih ngantuk tau," ucap Merlin sedikit sewot.
Renna dan Susan pun langsung menarik tangan Merlin agar menjauh dari tempat tidur, lalu mendudukan di kursi meja rias.

"Coba deh lu ngaca, wajah lo tuh kucel banget tau nggak sih. Lo tuh harusnya ke salon atau maskeran atau apa kek.... scara ntar malam kan mau ngedate. Jelas Renna yang disambut anggukan kepala oleh Susan.

Haaaah....ke salon???" Mata merlin tampak membesar. Lebay amat...!" Sambung Merlin lagi sambil kembali ketempat tidur.
Sebelum Merlin mengambil posisi tidur, Renna dan Susan segera menarik tangan Merlin agar duduk.

"Aduh,... apalagi sih?" Merlin mulai kesal.

"Ayo donk Mer, kita kesini kan mau bantu lo siap siap," balas Susan merayu.

"Siap siap mau ngapain sih San?" Tanya Merlin tak mengerti.

"Ya Ampun Merlin lo tuh kok oon banget sihhh... Lo kan mau ngedate, jadi kita mau bantuin lo pilih baju atau dandanin elo atau apalah," Susan menjelaskan.

"Denger ya... Lo berdua nggak perlu repot repot pilihin baju buat gue, apalagi pake acara dandanin gue segala. Karena gue cukup pake t-shirt sama celana jeans, pokoknya gue mau tampil apa adanya." Sahut Merlin tak mau kalah.

"Ihh... Jangan donk Mer, masa cuma pake t-shirt sama celana jeans, setidaknya pake dress kek," timpal Renna yang dari tadi hanya diam.

"Ogah amat.... ini kan cuma permainan, jadi ngapain juga gue harus jaim segala, lama lama lo berdua nih jadi sule ya...( super lebay )
Jawab Merlin panjang lebar.

"Hahahaha.... Renna dan Susan tertawa bersamaan melihat ekspresi wajah Merlin.

"Eh by the way, any way, bushway... yang namanya Tio itu cakep nggak sih? Tanya Susan penasaran.

"Kalau dengar dari suaranya sih kayaknya cakep, tapi nggak tau juga ya, lo tanya aja Renna kan dia yang tau." Jawab Merlin sambil senyum.

"Gimana Ren, cakep nggak??" Tanya Susan kian penasaran.

"Mmmm... cakep sih, tapi ya tetap aja playboy itu menyebalkan," jawab Renna sinis.

"Mer ayo buruan mandi sana, udah jam 17.00 nih," perintah Susan pada Merlin.

"Lo kok jadi bawel gitu sih San, kayak nenek nenek belum nyirih tau nggak sih,"
"Lagian ngapain sih buru buru amat kayak mau ketemu presiden aja," jawab Merlin sekenanya.

Tepat pukul 18.30 Merlin keluar rumah setelah berpamitan pada mamanya.
Untung aja kak Alvin belum pulang batin Merlin, karena kalau ada Kak Alvin ia pasti tidak boleh keluar rumah sendirian, dan kakaknya yang suka kepo itu pasti dengan senang hati akan mengantarnya. Itu akan jadi musibah bagi Merlin.

Sesampai di Cafe Daun Merlin celingukkan, selain hendak mencari tempat ia juga mencari makhluk yang kira kira bernama Tio, karena hingga detik ini ia tak pernah tau wajahnya Tio seperti apa.

[END] Let me love himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang