Merlin terjaga dari tidurnya pada pukul 20.00, dilihat ia sudah tidak pakai seragam lagi, telah berganti dengan pakaian Rumah Sakit.Mamanya sedang duduk di sofa, disebalahnya Alvin tertidur. Matanya menyapu sekitar ruangan, seperti ada yang dicari.
"Ma....," panggilnya pelan.
Mama terkejut karena tak menyadari jika anaknya telah bangun, dan langsung menghampiri gadis semata wayangnya.
"Iya sayang, kamu udah bangun nak.."
Tanya mama lembut."Aku kenapa ma? Perut aku sakit..." Merlin bertanya ingin tau.
"Mama juga nggak tau sayang, dokternya bilang masih observasi. Tapi tadi itu asam lambung mu sangat tinggi," mama berusaha menjelaskan sebisanya.
"Siapa yang bawa aku kesini ma?" Tanya Merlin pada mamanya.
"Kata kak Alvin yang bawa kamu kesini Susan sama Revan," jawab mama sambil membelai kepala putrinya.
"Sekarang Mereka dimana?" Tanyanya lagi.
"Susan baru saja pulang diantar Revan, mungkin Revannya juga langsung pulang. Revan itu temen istimewa kamu ya?" Tanya mama menggoda Merlin.
Merlin mengangguk tersipu malu, mamanya melihat wajahnya sudah mulai cerah, setidaknya membuat mama sedikit tenang.
"Kok Merlin nggak pernah cerita sama mama? Mama nggak bakal marah kok, Kamu kan sudah dewasa.... selama tidak mengganggu pelajaran, karena mama yakin Merlin pasti bisa jaga diri," papar mama panjang lebar.
"Merlin emang pengen cerita sih sama mama, tapi lagi nunggu waktunya aja, eh mama udah tau sendiri," sahut Merlin tersenyum malu.
"Mama suka, dia anaknya sopan dan sepertinya sangat menyayangi mu," ucap mama.
Tiba tiba pintu terbuka, dan seorang cowo yang masih berseragam masuk sambil tersenyum.
"Kok kamu belum pulang Van, ini udah malam.... besok kamu kan harus sekolah," ucap Merlin pada Revan.
"Nggak apa apa, orang tua ku udah tau kok," jawab Revan santai.
"Tante, sebaiknya pulang aja... kasian Aldo dirumah sendirian, biar aku sama Kak Alvin yang jaga Merlin disini," saran Revan pada mamanya Merlin.
"Lho tapi kan besok nak Revan harus sekolah," sahut mamanya Merlin.
"Nggak apa apa tante aku bisa berangkat sekolah dari sini, sebentar lagi juga ada yang bawain buku dan seragam aku kesini," jawab Revan dengan sopan.
"Ya udah kalo gitu, maaf lho tante jadi merepotkan nak Revan," ucap mama sambil mengusap punggung Revan seperti pada anaknya sendiri.
Merlin melihat hal itu hanya tersenyum, tapi dihati kecilnya bahagia karena ternyata mama nggak keberatan bila ia menjalin hubungan dengan Revan.
Mama mencium dahi Merlin dan mengusap kepala anaknya, "Banyak istirahat ya sayang, lekas sembuh biar nggak ketinggalan pelajaran," ucap mama dengan penuh kasih sayang.
"Iya mama hati hati...., tapi mama pulangnya sama siapa?" Tanya Merlin cemas.
"Biar aku aja tante yang nganterin," pinta Revan pada tante Luna.
"Nggak usah Van,.... Mama pulang sama aku aja, sekalian aku mau mandi, ganti baju, sama ngambil charger," timpal Alvin yang ternyata sudah bangun.
Setelah berpamitan Alvin pulang bersama mama, Revan mengantarkan keluar, lalu tak berapa lama kembali lagi dan duduk disamping tempat tidur Merlin.
"Sayang, kamu lapar nggak? Aku beliin makan ya?" Tanya Revan sambil mengusap pipi Merlin.
Merlin menggeleng, yang ia ingini hanya bersama Revan saat ini, menatap mata teduhnya, atau memandang senyum manis Revan.
Itu akan memberi kekutan baginya melebihi asupan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Let me love him
Teen FictionMerlin yang selama ini dianggap dingin pada lelaki mana pun, perlahan mulai membuka hatinya. Cowo yang dimatanya begitu unik, dan selalu mampu membuat nya tertawa bisa dengan mudah membuat seorang Merlin jatuh hati. Berada di dekat Revan, memberi wa...