"Merliiinnn.... cepat turun dong nak, ini lho tante Citra mau ketemu kamu sayang." Teriakan mama cukup keras dari bawah.
"Iya ma sebentar....!" Jawab ku tak kalah keras.Aku harus segera turun kalo tak mau teriakan mama bergema lagi.
Aku pun setengah berlari menuruni anak tangga.Ku lihat mama tengah asyik ngobrol dan tertawa dengan seorang wanita paruh baya seumuran mama, yang menurut mama adalah sahabat SMA mama yang harus ku panggil dengan sebutan tante Citra.
Kalo melihat dari parasnya tante Citra tak kalah cantiknya dengan mama ku, pastinya jika punya anak cewe tentu akan cantik juga, tapi jika cowo entahlah.... Aku belum bisa membayangkan wajahnya seperti apa.
Tapi menurut mama, tante Citra tak mempunyai anak cewe. Hanya punya dua orang anak cowo.
"Sayang kamu kok bengong disana sih?" Pertanyaan mama mengagetkan ku.
"Eh iya ma.... abis mama ngobrolnya asyik banget," jawab ku yang sedikit kaget.
"Hallo Merlin....kamu cantik sekali ya, kalah lho mama mu dulu," goda tante Citra yang disambut tawa lepas mama.
"Sini sayang...duduk dekat tante," tante Citra menunjuk tempat tepat disebelah nya.
Aku hanya mengangguk dan tersenyum, lalu duduk diantara dua wanita cantik itu.
"Anak mu mana Cit, katanya mau dibawa kesini sekalian biar bisa kenalan sama Merlin," ucap mama pada tante Citra.
"Tadinya aku mau bawa sekalian kesini, tapi eee... mendadak ada rapat senat mengenai penerimaan mahasiswa baru," tante Citra menjelaskan.
"Oo.... Anak mu sudah semester berapa sih?" Tanya mama lagi
"Baru mau semester tiga, lah kan satu tahun diatas Merlin," jawab tante Citra senyum senyum.
Aku hanya diam memandang dua wanita itu bergantian, karena aku tak tau apa yang harus aku katakan pada mereka. Karena jujur saja aku masih belum bisa menerima perjodohan ini sepenuhnya.
Aku seolah olah di perlakukan seperti perawan tua, yang masih belum punya pasangan dan akhirnya orang tua harus turun tangan mencarikan jodoh untuk anaknya.
Memang saat ini aku belum punya pasangan alias jomblo, tapi bukan berarti jadi suatu hal yang memalukan, sehingga harus buru buru mencarikan jodoh.
Selain itu usia ku baru menginjak delapan belas tahun, bagi ku masih panjang perjalanan ku dalam urusan mencari pasangan hidup.
Karena aku masih ingin meneruskan pendidikan ku ke jenjang yang lebih tinggi."Tante....Aku boleh tanya nggak?" Tanyaku ragu.
"Oo....boleh boleh, silahkan....mau tanya apa sayang?" Jawab tante Citra sambil merangkul ku.
"Apa anak tante tau dengan rencana perjodohan ini? Karena jujur aku kaget banget tante, di era semodern ini kok masih ada sih acara jodoh jodohan begini." Tanyaku seolah bingung.
"Hahaha.....( Tante Citra malah tertawa ) Ya tau dong sayang, tante kan nggak mungkin mengatur perjodohan ini diam diam, tante juga nggak akan memaksa Merlin harus mau sama anak tante, kalo nanti kalian sudah ketemu....semua keputusan ada ditangan mu sayang." Jawab tante Citra seraya membelai rambut ku.
"Lho kenapa hanya di tangan aku tante? Anak tante kan juga berhak menentukan pilihannya, maksud aku nggak harus menerima perjodohan ini." Jawab ku heran.
"Anak tante sudah menyerahkan semuanya pada tante, dia bilang 'kalo anak teman mama mau sama aku, aku setuju dengan rencana mama ini, tapi kalo dia nggak mau jangan mama paksa ya.'jadi ya semua tante serahkan pada Merlin." Jawab tante Citra panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Let me love him
Teen FictionMerlin yang selama ini dianggap dingin pada lelaki mana pun, perlahan mulai membuka hatinya. Cowo yang dimatanya begitu unik, dan selalu mampu membuat nya tertawa bisa dengan mudah membuat seorang Merlin jatuh hati. Berada di dekat Revan, memberi wa...