Selesai sarapan dan mandi, Merlin segera menelphone Mia...
"Hallo.... Mia,.... Lo ada acara nggak hari ini ?"
"Kayaknya sih nggak, kenapa? Lo mau main kesini?" Jawab Mia antusias.
"Iya gue mau ngajak lo main bareng Susan juga, bisa nggak?" Tanya Merlin lagi.
"Bisa....Bisa, lo udah siap belum?" Mia balik bertanya.
"Udah sih, ya udah kalo gitu gue otw jemput lo ya bareng Susan," jawab Merlin.
"Oke.... Kalo gitu gue juga siap siap deh, biar lo nyampe rumah gue kita langsung jalan, ya udah Mer.... Bye!
Tanpa menunggu jawaban Merlin Mia langsung mengakhiri percakapan.
"Nih anak saking semangatnya main mati matiin aja, gue yang nelphone kenapa dia yang matiin ya??" Ucap Merlin setengah berbisik sambil tersenyum.
Susan yang mendengar perkataan Merlin ikut tersenyum.
Mereka berdua langsung keluar kamar dan Merlin segera mencari mamanya untuk berpamitan.
Setelah berpamitan dengan mamanya Merlin dan Susan pun berangkat menuju rumah Mia.
Perjalanan menuju rumah Mia kali ini hanya ditempuh dalam waktu 15 menit, karena hari libur jadi jalanan sepi.Melihat ada taxi berhenti didepan rumahnya Mia langsung keluar, dan menuju taxi yang ditumpangi Merlin dan Susan.
"Mia lo udah pamit sama nyokap lo, main kabur aja?" Tanya Merlin mengingatkan.
"Nyokap sama bokap gue kaga ada dirumah Mer, pergi dari tadi pagi," jelas Mia pada Merlin.
"Oo...." jawab Merlin singkat.
"Mer lo kok tumben sih ngajak gue jalan hari libur gini, emang lo nggak ada acara sama doi?" Tanya Mia heran.
"Sebenarnya kalo sekarang kita nggak jadi jalan, doi mau minta di temanin ke gramed," sahut Merlin.
"Trus kita sekarang mau kemana nih?" Tanya Mia bingung.
"Udah pokoknya ikut aja deh, ditanggung nggak bakal nyesel," jawab Merlin.
Taxi pun terus meluncur dijalan ibukota yang tak seramai biasanya, lalu berhenti disebuah Mall megah di kawasan Pondok Indah.
Setelah membayar argo yang tertera pada supir taxi mereka bertiga pun turun, dan jalan beriringan memasuki Mall tersebut.
"Sebenarnya gue pengen curhat sama lo mia, tapi gue nggak mungkin ngomong dirumah lo, karena doi pasti bakal nyamperin ke rumah lo," Merlin menjelaskan maksudnya.
"Oala...Mer....Mer, gue kira ada apaan, emang lo mau curhat soal doi ya?
Emang doi kenapa? Atau mungkin doi mau ngelamar lo ya?" Ledek Mia"Mia apaan sih, belum kebayang kali sampai lamar lamaran segala,," bantah Merlin.
"Iya...Iya .. gue cuma becanda kok Mer, tapi doi serius lho Mer... doi bilang abis lo tamat doi mau ngelamar lo, Doi pernah bilang gitu sama gue," tutur Mia kemudian.
Mereka memasuki sebuah cafe yang enak buat tempat nongkrong, lalu mereka bertiga memesan minuman dan cemilan yang mereka suka.
"Ya udah sekarang lo curhat dong sama gue, katanya mau curhat," ucap Mia
"Gini lo Mia, gue juga sebenarnya sayang banget sama doi, dan gue juga maunya ya serius.... karena jujur gue ngerasa nyaman sama doi," tutur Merlin.
"Nah terus apa lagi masalahnya?" Potong Mia tiba tiba.
"Masalahnya, dia terikat sama janji yang nggak jelas sama sahabatnya yang bernama Renna, nah yang bikin gue heran dia lebih mikirin perasaan Renna, ketimbang perasaan orang yang dia sayang dan perasaan dia sendiri," Susan menerangkan pada Mia.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Let me love him
Teen FictionMerlin yang selama ini dianggap dingin pada lelaki mana pun, perlahan mulai membuka hatinya. Cowo yang dimatanya begitu unik, dan selalu mampu membuat nya tertawa bisa dengan mudah membuat seorang Merlin jatuh hati. Berada di dekat Revan, memberi wa...