Menjalankan Misi Renna (1)

2K 103 0
                                    

Hari ini terasa sangat melelahkan bagi Merlin, setelah pulang dari sekolah langsung kerumah Susan menyelesaikan tugas fisika bersama Susan dan Renna.

Sesampai di rumah Merlin merasakan kepalanya sedikit berdenyut. Merlin hendak melangkah ke dapur mencari bik Inah, diruang makan Merlin dipanggil Alvin yang baru saja pulang kuliah.

"Dek, mau ikut nggak sama kakak ke bandara jemput mama sama papa?" Tanya Alvin pada adiknya.
Yang ditanya malah lupa kalau kedua orang tuanya pulang dari Surabaya hari ini.

"Nggak ahh kak aku capek banget, kepalaku juga sedikit pusing kak." Jawab Merlin pada Alvin sambil memegang kepalanya.

"Oya udah kalau kamu pusing istirahat aja ya dek, tapi jangan lupa minum obat. Kalau gitu kakak mau mandi dulu, terus baru berangkat jemput mama sama papa." Tutur Alvin dengan lembut sambil membelai rambut adiknya.

Alvin sangat menyayangi adik-adiknya, begitu juga Merlin. Bahkan Merlin sangat bersyukur dan bangga mempunyai seorang kakak seperti Alvin.

Setelah Alvin berlalu ke kamarnya, Merlin kembali mencari bik Inah.
"Bik Inah bikinin aku teh manis hangat donk, terus tolong anterin ke kamar ya," pinta Merlin pada bik Inah dengan santun.

Bik Inak yang sedang mencuci piring segera meninggalkan pekerjaannya untuk memenuhi permintaan putri majikannya.

"Iya non, nanti bibik anterin ke kamar non Merlin," sahut bik Inah sambil mengambil gelas.
Setelah berterima kasih pada bik Inah, Merlin melangkah menuju kamarnya.

Setelah selesai belajar dan mempersiapkan pelajaran esok hari Merlin meraih handphonenya, dan menekan nomor yang tadi diberikan Renna di sekolah.
Walau sedikit ragu, Merlin berusaha meyakinkan hatinya.

"Hallo...." terdengar suara dari seberang sana, Merlin terdiam tengah menyusun kata kata.

"Hallo.... maaf ini dengan siapa ya?"
Kembali terdengar sahutan di telinga Merlin.

Mendengar suara cowo itu tiba tiba jantung Merlin berdegup kencang, setengah gugup Merlin mencoba bicara.

"Ma...maaf, apa benar ini dengan Tio?" Merlin berusaha tenang dan mengatur nafas.

"Iya, gue Tio... lu siapa ya?" Cowo itu ingin tau siapa yang telah menelphonenya.

"Gue Merlin," sahut Merlin singkat.
"Merlin mana ya?... btw lu dapat no gue dari siapa?" Tanya cowo itu lagi ingin tau.

"Gue anak Harapan Bangsa, dapet no lu dari temen gue yang satu sekolahan sama lu," jawab Merlin yang mulai bisa menguasai perasaannya.

"Oo... siapa? Tanya dia semangkin penasaran.
"Aduh sorry, org nya nggak mau di ekspos..." Jawab Merlin sekenanya.
Dan bla...bla...bla mereka pun sudah ngobrol seperti orang yang sudah saling kenal cukup lama.

Karena keasyikan ngobrol tak terasa hari telah larut.

"Udahan dulu ya, udah malam nih... besok takut kesiangan bangunnya."
Ucap Merlin mengakhiri percakapan.

"Oke Merlin, besok gue yang telphone lo deh... see you, bye!"
Balas Tio dengan berat hati.

Merlin pun bergegas untuk tidur, karena matanya sudah mengantuk, handphonenya kembali berbunyi pertanda ada pesan masuk.

"Good Night Merlin, semoga mimpi indah ya," ternyata pesan dari Tio, Merlin senyum senyum sendiri membacanya.

[END] Let me love himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang