Chapter 21 (First Broken)

163 33 1
                                    

Sehun melihat sungai Han yang mengalir tenang. Ia melemparkan beberapa kerikil ke sungai itu.

Sesekali bayangan perih itu terbesit di otaknya. Saat pikiran itu muncul, ia melemparkan kerikilnya sejauh mungkin dan...

"Wooooooo!!!"

Tak sadar kaki kirinya tak menginjak dataran dan...

BYURR

Ia tercebur ke sungai.










Sehun duduk di tepian sungai Han sambil terkekeh mengingat kejadian tadi. Ia tercebur karena sakit hati.

"Mengapa sakit ini tak bisa hilang?" Tanyanya dengan melihat langit sore. Ia memejamkan matanya dan ia mengangkat tangan kanannya untuk menutupi cahaya yang menyeruak di matanya.











Busan

"Darimana saja kau Sehun-ah?" Tanya Dyo saat Sehun sampai di penginapan. Sehun masih malas untuk berkata karena sakit hati.

"Hei...tidak biasanya kau seperti ini..."

"Diamlah Dyo-ah...aku tidak ingin bicara sekarang..."

Sehun membenamkan wajahnya pada bantalnya di bantal dan ia ingin istirahat.

"Ada apa dengannya?" Tanya Dyo pada dirinya sendiri.

Dyo memilih untuk istirahat di samping Sehun.

"Yak!! Bajumu basah!"

Dyo langsung terkejut setelah benda dingin menyentuh bajunya yang hangat.









Sehun terbangun dari tidurnya. Ia melihat kondisi penginapan kosong.

Ke mana Dyo? Apa aku ditinggal bekerja?

Sehun segera beranjak dari tidurnya dan membersihkan dirinya.












Cafe ***** Busan

"Kenapa kau meninggalkanku eoh?" Tanya Sehun.

"Karena kau susah sekali untuk dibangunkan," jawab Dyo dengan membersihkan meja kafe.

Kini mereka bekerja pada dua tempat, pagi di kafe sebagai pelayan dan sore di restoran sebagai koki.

Mereka bekerja untuk mendapatkan penghasilan yang bisa mereka gunakan untuk bersenang-senang.

"Apa yang terjadi denganmu kemarin?" Tanya Dyo. Sehun yang semula membersihkan lantai menghentikan aktivitasnya.

"Bukan apa-apa," jawab Sehun dengan melanjutkan pekerjaannya.

"Aku tahu kalau masalahmu bukan masalah sepele," Sehun terdiam.

"Kau pintar dalam hal menebak," ujar Sehun.

"Apa masalah keluarga? Uang? Atau...cinta?" Sehun kembalj terdiam.

"Sudah kuduga,"

"Apa cintamu bertepuk sebelah tangan?"

"Jika kau pandai menebak kau pasti tahu apa masalahku. Sudahlah, aku ingin fokus bekerja,"

Dyo langsung terdiam setelah mendengar temannya yang sedang tidak mood. Ia mengendikkan bahunya dan melanjutkan pekerjaannya.

"Selamat datang kembali," ujar Sehun setelah melayani pembayaran pelanggan.

Sehun meletakkan uang pembayaran pada laci uang dan mengantarkan minuman yang selesai dibuat ke meja pemesan.

Love Different Person (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang