Chapter 4 (Tempat Tinggal)

396 48 0
                                    

"Kabulkan saja pertolonganku dan akan kuceritakan semuanya kepadamu,"

"Apa yang harus kubantu?" Tanya Ayu.

"Izinkan aku tinggal di tempat tinggalmu,"

"Mwo?! Kau..."





"Kumohon...kau orang pertama yang kutemui dan aku tak mengenal siapapun selain dirimu," pinta pria itu.

"Tunggu...aku bahkan tidak mengenalmu dan kau meminta hal itu kepadaku? Akh tidak bisa," tolak Ayu.

"Kumohon...aku tidak akan lama tinggal di tempatmu, aku juga harus kembali ke duniaku,"

Ayu mengerutkan keningnya setelah mendengar kata 'duniaku'.

"Duniamu? Maksudnya?"

"Izinkan aku, nanti akan kuceritakan semuanya padamu,"

"Aish jjinja! Ya sudah kalau begitu. Kajja!" Ajak Ayu dengan sebal.

"Tapi tunggu!" Ayu menghentikan langkahnya membuat langkah pria itu juga ikut terhenti.

"Tolong bawakan belanjaanku karena aku terlalu lelah membawa ini,"

Ayu langsung memberikan kantong besar itu kepada pria itu dan mereka pergi menuju kediaman Ayu.



"Aku pulang!!" Seru Ayu setibanya dia sampai di rumahnya bersama pria itu.

"Kenapa kau lama sekali anakku. Dan...siapa dia?" Tanya Nyonya Lee.

"Ah ini...dia..." Ayu bingung harus menjawab apa.

"Dia...temanku eomma, dia ingin tinggal di sini. Boleh kan eomma?" Bujuk Ayu.

"Eomma sangat senang jika rumah ini tidak sepi lagi," ujar Nyonya Lee senang.

"Benarkah bibi? Anda menerima hamba..." Sehun menghentikan kata-katanya.

Ayu dan Nyonya Lee mengerutkan keningnya.

"Ah...m-maksudnya, apakah Anda menerima Saya di sini?" Tanya Sehun.

"Ne nak, jangan memanggilku seperti itu. Anggap saja aku ini ibumu," ujar Nyonya Lee.

"Yang Mulia?" Ujar Sehun dengan nada keras.

"Ah...maksudku...eommoni?"

"Ah ne eommoni..." cengir Sehun dengan menggaruk kepalanya.

"Rambutmu bagus. Siapa namamu?" Tanya Nyonya Lee.

"Oh Sehun imnida, gamsahamnida eommoni," ujar Sehun.

"Kalau begitu, Ayu-ah...ajak Sehun ke kamar mendiang ayahmu. Biarkan dia tidur di sana," ujar Nyonya Lee.

"Ah...ne eomma," ujar Ayu dengan tersenyum miris.

"Kau menang, Tuan aneh. Akhirnya aku harus membereskan kamar ayahku," Ayu berjalan meninggalkan Sehun dan segera membereskan kamar mendiang ayahnya.



"Sekarang katakan padaku, apa maksudnya duniamu?"

"Kau tidak akan mengetahuinya. Duniaku sangat berbeda dengan duniamu," Ayu menatap Sehun dengan tajam.

"W-wae?"

"Kau sudah berjanji akan mengatakan yang sebenarnya,"

"Baik-baik...aku akan menceritakannya. Duniaku adalah dunia kerajaan. Aku adalah seorang pangeran,"

Ayu terkekeh dan kemudian tertawa.

"Mwo? Pangeran? Neoya?" Ayu semakin tertawa setelah mendengar hal konyol itu.

Love Different Person (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang