Chapter 2 (Pencarian Pintu Masuk)

501 58 1
                                    

"Apa maksudnya? Keinginan tersendiri?"

Sehun bingung dengan isi buku itu. Ia memilih membawa buku itu dan membacanya di ruangan.

Ia melihat gambar dunia itu di dalam buku itu. Sesekali ia membalikkan halaman dan melihat yang lain. Ia melihat dunia itu sangat berbeda dengan dunianya.

"Pasti menyenangkan jika aku bisa pergi ke sana," ujar Sehun.

Sehun menutup bukunya setelah kantuk menghampirinya. Ia menyimpan bukunya di bawah bantalnya dan pergi tidur.


Sehun membuka matanya dan ia melihat keadaan sekitar. Ia berada di hutan. Tunggu...

"Di mana ini? Kenapa aku bisa berada di sini?" Tanyanya. Bahkan ia tak tahu di mana hutan yang ia pijak ini.

Pepohonan yang tinggi membuatnya kesulitan mencari jalan keluar. Tak sengaja matanya melihat seorang wanita yang sedang memejamkan matanya dengan bersandar di pohon.

Hendak menghampirinya, wanita itu membuka matanya dan menoleh ke arahnya. Wanita itu terkejut dan segera meninggalkannya.

"Tunggu!" Pekik Sehun. Ia mengejar wanita itu dan ia kehilangan jejaknya.


Ia melihat sebuah gua yang besar di depannya.

"Gua apa ini?" Tanyanya.

Ia memasuki gua itu dan tak sengaja kilauan cahaya menyilaukan matanya. Ia berjalan menuju cahaya itu dengan menghindari silaunya cahaya itu. Cahaya itu perlahan menghilang seketika ia berada di sumber cahaya itu.

"Pintu menuju dunia itu," Sehun mengerutkan keningnya.

Apa ini? Benarkah aku menemukan pintu itu? Atau hanya mimpi saja? Batin Sehun.

Ia menyentuhkan jemarinya pada dinding gua dan ia tertarik.


Sehun terperanjat kaget dan menghembuskan nafasnya. Ia mengusap dadanya. Ia melihat sekitar. Masih di ruang tidurnya.

"Ternyata hanya mimpi," lega Sehun. Ia tuang air yang berada di nakas dan meminumnya. Ia memikirkan mimpinya tadi.

"Apa benar memang ada pintu untuk masuk ke dunia itu?" Gumamnya.

"Pintu apa Pangeran ke empat?"

Sehun terperanjat kaget setelah seseorang mengejutkannya di tengah malam.

"Ah...kau mengagetkanku hyungnim!" Kaget Sehun.

"Apa yang sedang kau lakukan di sini hyungnim?" Tanya Sehun.

"Aku hanya mampir saja," ujar Chanyeol, pangeran pertama.

"Pintu kamarmu terbuka dan tak sengaja aku melihatmu sedang berpikir, jadi aku masuk. Pintu apa yang kau maksud, Sehun-ah?" Tanya Chanyeol.

"Bukan apa-apa, hyungnim," balas Sehun dengan menguncir sebagian rambutnya.

"Kenapa kau belum tidur, hyungnim?" Tanya Sehun.

"Hm...ada banyak yang harus kukerjakan sebelum aku menjadi putra mahkota, dongsaengi-ah," ujar Chanyeol dengan menepuk bahu Sehun.

"Apa sesulit itukah menjadi seorang putra mahkota?" Tanya Sehun.

"Sesulit apapun harus dijalani, Sehun-ah," ujar Chanyeol.

"Lanjutkan tidurmu. Aku akan pergi," pamit Chanyeol. Sehun menganggukkan kepalanya dan menyandarkan tubuhnya pada sandaran tempat tidurnya.

"Haruskah aku mencarinya?" Pikir Sehun.



Sehun melihat sekitar istana. Sepi. Hanya ada penjaga yang sedang menjaga setiap ruang. Ia harua berhati-hati melewati penjaga istana.

Love Different Person (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang