Busan
Sehun POV
Sampailah aku di Busan. Kulihat waktu menunjukkan pukul 6 sore. Kulangkahkan kakiku keluar dari kereta dan berlari menuju halte berhubung hari akan gelap.
Oh sial! Kenapa bus datangnya lama sekali? Kulihat waktu hampir pukul 7 malam.
Kuhentikan taksi yang lewat di depanku dan kuberitahu tujuanku kepada sopir.
"Restoran Peace ada di belakang halte ini," aku terkejut.
Apa benar?
Kutolehkan kepalaku ke belakang dan melihat apa yang dikatakan sopir itu benar atau tidak.
Gotcha!! Aku sangat malu kepada sopir itu.
Bagaimana bisa aku tidak mengetahui kalau restoran yang kucari ada di belakang halte.
"Ah...maafkan aku, Paman," aku tersenyum kaku dan membungkukkan badanku. Taksi itu pun melaju.
Kulangkahkan kakiku ke restoran tersebut dan semoga saja aku bisa diterima di sini.
"Sebelumnya, apakah kau pernah bekerja?"
"Ne, saya pernah bekerja di pasar tradisional membantu ibu saya berjualan,"
"Lalu...apakah kau punya bakat memasak?" Tanpa ragu, kuanggukkan kepalaku.
"Kalau begitu, saya perlu menguji kemampuanmu seberapa lezatkah masakanmu,"
"Saya akan menunjukkan masakan ala istana zaman dahulu," ujarku mantap. Pimpinan restoran tersebut menganggukkan kepalanya.
Hobiku adalah memasak. Saat di istana, aku selalu membantu para pelayan menyiapkan makan untuk keluarga istana. Aku sangat senang jika semua keluarga istana memakan masakanku.
Para pelayan terkadang melarangku untuk melakukan hal yang membuatku lelah.
Tapi...memasak bagiku sangat menyenangkan. Aku bisa tahu semua hal tentang memasak.
Masakanku selesai. Pimpinan resto mulai mencicipi masakanku. Kulihat raut wajahnya tersenyum.
"Masakanmu sungguh luar biasa. Masakan ala istana dengan penyajian yang tepat dan tekstur masakan yang lembut. Bumbu meresap ke masakan sehingga membuat lidah tergoda. Aku ingin bekerja sama denganmu," kujabat tangannya saat pimpinan resto mengulurkan tangannya.
"Gamsahamnida," aku sangat senang aku langsung diterima di sini.
"Kau ingin aku memberi gaji berapa kepadamu?"
Tawaran apa ini?
Apakah ini termasuk enaknya diterima?
Whoah...daebak!
"Karena Anda pimpinan baru saya, saya serahkan kepada Anda,"
"Bagaimana dengan ₩500.000 untuk sebulannya?"
Mwoya?! ₩500.000? Itu sangat cukup untukku.
Tapi, aku tidak boleh tergila-gila dengan uang.
"Kalau itu penawaran Anda, saya akan menerimanya,"
Yeah...aku diterima untuk bekerja di sini. Kami saling berjabat tangan.
"Ah ne, tadi kau bilang kau dari Seoul. Di restoran kami, ada penginapan di belakang resto dengan fasilitas yang memadai. Penginapan ini khusus untuk pekerja jauh sepertimu,"
Wah...aku benar-benar beruntung.
"Gamsahamnida!"
Aku tak bisa menyembunyikan rasa senangku kali ini. Aku dipersilakan untuk pergi ke penginapan dan bekerja mulai besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Different Person (FINISH)
FanficLee Jieun Darimanapun dia berasal, aku telah jatuh hati kepadanya dan mencintainya... Oh Sehun Entah kenapa aku pergi ke dunia yang lain dan bertemu dengan seorang wanita yang membuat hatiku luluh...