Chapter 9 (Pelampiasan Amarah)

325 45 3
                                    

"Enyahlah dari hidupku, Byun Baekhyun!"

Dinginku dengan pergi darinya. Aku sudah enggan bertemu dengannya lagi. Rasa gugup bertemu dengannya sudah hilang setelah aku mengatakan hal itu padanya.

Aku duduk di halte yang jauh dari sekolah.

Kenapa aku harus bertemu dengannya?

Wae?

Ah...sudahlah. Halte yang kududuki kebetulan dekat dengan tempat kerja ibuku.

Tunggu...seberapa jauhkah diriku berjalan menghindar darinya?

Sudahlah. Lebih baik aku mengunjungi toko ibuku.

Kulihat Sehun yang sedang berjaga toko sendirian.

Ke mana ibu?

Kuhampiri dia dan kukagetkan dia.

"Apa kau ingin mengagetkanku?"

Aku ketahuan.

Ternyata dia sudah hafal gerak-gerikku. Kutarik rambutnya dan duduk di sebelahnya.

"Yak!!" Kulihat dia merintih kesakitan.

"Rambutmu terlalu panjang dan itu akan membuatku mudah untuk menariknya," ejekku.

Kulihat dia memasang wajah kesal.

Yeah...aku senang sekali.

"Ke mana ibu?"

"Kau bertanya tanpa meminta maaf padaku?"

"Meminta maaf? Apa aku berbuat salah?"

Kulihat dia terkekeh. Aku tak pernah berbuat salah kepadanya.

"Nona Lee...neo..."

Sehun POV

"Nona Lee...neo..."

Aish jjinja...apa gadis ini aneh?

Apa baru saja dia bilang dia tidak berbuat salah?

Ya Tuhan...sabarkan diriku.

"Apa yang kau lakukan di sini eoh? Kau menggangguku,"

"Aku menunggu ibu, apa tidak boleh?"

Cih...dia berbuat salah, tapi dia tak menganggap itu salahnya. Gadis keras kepala.

"Dan kau masih bertanya?"

Sehun POV end

"Apa kau melarangku?" Tanya Ayu tak terima.

Emosi yang semula reda mulai naik lagi.

"Apa itu pertanyaan?" Tanya Sehun tak mau kalah.

"Yak! Kau jangan memulai! Aku sudah muak dengan ini!" Bentak Ayu.

"Ada apa denganmu? Apa aku berbuat salah?"

"Ya! Kau berbuat salah! Kau memulai pertengkaran ini!"

"Hey Nona Lee, kenapa kau jadi marah?" Tanya Sehun.

Ayu memilih pergi dari pasar dan pulang ke rumah. Sehun berpikir sebenarnya dirinyalah yang marah, tapi kenapa Ayu yang marah? Dia yang memulai dan dia yang mengakhiri. Ada apa dengannya?

Sehun membereskan beberapa dagangan untuk di masukkan ke toko serasa hari sudah sore. Ia menarik pintu toko dan menguncinya dengan rapat. Ia membawa beberapa bahalan makanan untuk makan malam. Sehun duduk di halte menunggu bus datang.

Sehun membuka pintu rumah dan melepas alas kakinya. Ia menyalakan lampu ruang tamu dan melihat rumah dalam kondisi kosong. Sehun berjalan menuju dapur dan memasukkan bahan makanan ke freezer. Sehun mendengar suara pintu terbuka dari arah kamar Ayu. Ia melihat Ayu dalam kondisi sembab.

Love Different Person (FINISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang