3. Cinta

30.6K 1.2K 8
                                    

Sudah seminggu lebih Alena berada di Paris, dan hari - harinya selalu ditemani oleh Dairus. Malam ini Dairus mengajaknya berkencan, pergi ke menara Eiffel yang menjadi Ikon di sebuah Film Apa Artinya Cinta yang diperankan oleh Shandy Aulia. Sesaat sebelum berangkat, Alena di sadarkan oleh dirinya sendiri bahwa tujuannta ke Paris untuk menjalin kerja sama dengan pihak Magazine Internasional milik Dairus.

"Dai.." panggil Alena pelan, manik matanya menatap tepat di manik mata Dairus. Dairus tersenyum menatapnya.

"Gini ada yang mau aku bicarakan" ujar Alena merubah posisi duduknya yang saat ini tengah menghadap Dairus. Pria itu semakin tampan saat sinar - sinar lampu di menara tinggi itu mengenai wajahnya.

"Kenapa Ale?" tanya Dairus

"Tujuan aku ke sini sebenarnya adalah panggilan darimu Dai, untuk bekerja di Magazine Internasional. Menjadi modelmu, tapi selama seminggu di sini kamu tidak pernah menyinggungnya dan hanya mengajakku berjalan - jalan" terang Alena pelan

Dairus terkekeh pelan "Aku rasa, tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Lusa kita akan kembali ke Jakarta, dan tentu kamu akan bergabung di perusahaanku"

"Kantornya bukan di Paris?" tanya Alena

Dairus mengangguk "Iya, cabangnya saja. Pusatnya di Jakarta" terang Dairus. Alena mengangguk senyumnya mengembang, kala membayangkan karir di atas awannya itu. Dairus menatap wajah cantik Alena. Tangan Dairus bergerak menuju tangan Alena. Menggenggamnya membuat Alena terdiam kaku di tempatnya. Darahnya berdesir merasakan rasa berbeda di hatinya oh dan jangan lupakan debaran jantung keduanya, nyaring dan terdengar keras saling berpacu cepat.

"Kamu sudah punya pacar?" tanya Dairus pelan, berusaha setenang mungkin padahal mah, grogi banget.

Alena menggeleng "Belum.." jawab Alena sama - sama menyembunyikan kegugupannya. Dairus berdehem sebentar

"Ale, aku mau jujur" ungkapnya dengan keberanian penuh. Matanya menantang mata Alena untuk menatapnya "Aku jatuh cinta Al sama kamu, sejak pertama kali kita berjumpa. Aku pikir hanya rasa kekaguman saja, namun aku sadar bahwa itu cinta.." Dairus menelan saliva agar tenggorokannya tidak kering. Tangannya semakin menggenggam tangan Alena kuat

"Mau gak kamu jadi pacarku Ale?" Alena diam menatap Dairus. Dan kemudian Dairus menggeleng

"Bukan.. Maksudku kamu mau jadi kekasihku?" tanya Dairus ulang. Alena masih diam, antara kaget, shock, senang atau merasa aneh

"Ale. Maksudku itu.. Kita pacaran mau gak?" ujar Dairus lagi. Alena masih diam hingga Dairus menghembuskan napasnya

"Aku gak tau gimana orang seumuran kita menyatakan cinta dan mengajak orang yang di sukainya menjalani hubungan lebih dari sekedar pertemanan. Aku pikir kita bukan Abege lagi yang harus saling tembak menembak" tapi cukup aku yang menembakimu dengan cairan cinta

"Dai.."

"Ale, aku mau kita menjalani hubungan yang lebih serius. Kamu mau?"

Alena memejamkan matanya sebentar lalu menatap pria tampan itu lagi, baru seminggu dia mengenalnya dia gak bisa bohong bahwa dia juga merasakan apa itu cinta. Lalu haruskah dia menerimanya?

"Ale?"

"Ya Dai, aku mau.." jawab Alena akhirnya.

Dai tersenyum dan mengecup punggung tangan Alena dengan penuh cinta. Dan apa yang diraskan hati Alena? Berbunga.. Terbang melayang kelangit 7.

*** Jakarta ***

Setelah libur panjang, Alena kembali ke Indonesia. Kalau berangkat ke Paris dia seorang diri, kini kembali ke tanah Air dia membawa sang calon suami, ih Calon suami? Pede sekali Alena ini.

"Aku anter kamu ke Apartemen kamu ya Ale?" ujar Dairus membuyarkan lamunannya dan dia mengangguk bergelayut manja di lengan pria yang sudah 4 hari menjadi kekasihnya.

Perjalanan dari Bandara menuju apartemen Alena cukup lama, karena ada kemacetan yang di sebabkan demo 'penistaan agama' katanya. Alena tak mau ambil pusing dengan orang - orang yang berdemo, mengatakan si ini Rasis, si ini menistakan agama dan lain sebagainya. Alena hanya menikmati bahu lebar kekar milik Dairus.

"Kamu tinggal dimana Dai?" sebersit pertanyaan penting ingin ditanyakan Alena. Dairus mengelus kepalanya pelan

"Cukup jauh dari Apartemenmu. Aku tinggal bersama kedua orang tuaku. Apartemenmu begitu dekat dengan lokasi kantor pusatku, jadi jika nanti aku berniat menginap sesekali boleh ya?"

Alena menegakkan kepalanya, pikirannya lalu melayang kemana - mana. Jika Dairus memutuskan untuk menginap berti mereka akan berada dalam satu atap, berduaan saja dan kemungkinan terjadi hal yang 'iya- iya' itu bisa besar bukan? Tapi kan tapi kan.. Alena masih tersegel..

"Mikir apa sih kamu?" ujar Dairus membuyarkan lamunan mesumnya, iya kali kalau Dairus mau meng-iya-iya-kannya kalau gak gimana? Gigit jari doang donk..

"Gak mikir apa - apa" tepis Alena padahal sih Alena bohong. Dia jelas sedang berhayal yang iya - iya, pikiran mesum menghantui isi otak cantiknya ini. Bagaimana jika nanti Dairus memeluknya tubuh kekar itu berdekatan sangat intim dengannya, lalu bibir tipis Dairus mencium bibirnya dan bibir lainnya yang berada di bawah.. Duh! Stop Alena jangan mikir yang gak - gak deh. Batinnya mengamuk.

Cup!

Dairus mengecup kening Alena membuat Alena terbang lagi ke alam nyatanya. Menatap Dairus dengan tatapan 'Cium aku lagi donk, bagian bawah - bawah'

"Hei.." sapa Dairus

"Ya?" mata Alena berbinar saat wajah Dairus mendekat kepadanya. Oke waktunya menikmati manisnya bibir tipis Dairus tapi..

"Kamu ngelamun deh dari tadi, jetlag ya?"

Alena menggeleng "gak kok"

Dairus tertawa "Kita udah di depan Apartemen kamu, apa perlu aku gendong untuk naik keatas?"

Keatas mana bang?? Mau donk di naikin sama abang...

Alena menelan salivanya "Ah iya udah sampe" Bodoh banget sih. "Makasi tumpangannya ya?"

Dairus yang mencium gelagat mesum Alena seolah mendapat lampu hijau untuk bertindak 'lebih', "Nanti malam aku menginap ya?"

Dan.. Blushing...

Pikiran mesum kembali merayap di otak Alena.. Nanti malam Dairus akan menginap. Bolehkah aku berteriak?

Cup!

Sebuah ciuman singkat di bibir Alena membuat Alena terkejut, lah kok singkat sih? Lamaan dikit donk.. Fix Alena kau JABLAY!

"Aku kerja dulu ya, see you tonight honey"

Alena mengangguk dan keluar dari mobil Dairus. Melambaikan tangannya kepada pria tampan yang kini menjadi raja di hatinya..

Tbc

My SON (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang