8. Patah Hati

25.5K 1.3K 19
                                    

Sesuatu yang Indah tak akan mudah untuk di dapatkan, maka bersyukurlah Tuhan menciptakan sesuatu yang buruk

My Son 8

Alena terpaku saat mendengar Dewi memyebutkan nama suaminya, suami sah yang terpaksa di sembunyikan karena tuntutan pekerjaan

"Alena?" Dewi tau Alena melamun dan menyadarkannya. Alena menoleh kesan ramahnya hilang seketika, dia berdehem sebentar

"Ya, ruangannya di sana!" ujar Alena dengan ketus. Dewi merasa Alena sikapnya berubah, apa karena menyebut nama suaminya?

"Permisi" ujar Alena namun saat Alena berbalik dia menabrak gadis kecil lainnya

"Dinda!" seru Dewi. Alena melirik, apa ini anak Dairus juga? Batinnya. Jadi Dairus sudah.. Brengsek!!

"Maaf ya Alena, Dinda anakku sedikit ceroboh mirip aku" ujar Dewi Alena hanya mengangguk pelan dan melangkahkan kakinya meninggalkan Dewi yang terdiam. Hatinya penuh dengan rasa kesal mendalam dan rasa sakit yang tiba - tiba memenuhi rongga hatinya.

Dewi bersama kedua putrinya berjalan menuju ruangan Dairus, sekretaris Dairus sepertinya tidak ada di tempat. Dewi mengetuk pelan pintu ruangannya namun tak ada jawaban

"Deby jaga adik dulu ya, mama mau lihat papa"

"Kakak ikut"

"Iya nanti ya, mama lihat dulu ada gak papa di dalam" ujar Dewi kepada putri sulungnya. Deby hanya mengangguk mengiyakan ucapan Dewi

Dewi membuka pintu dan melihat Dairus menelungkupkan kepalanya diatas meja, dalam hati Dewi tak tega melihat Dairus. Mungkin Dairus terlalu sibuk bekerja hingga kelelahan seperti itu

"Sayang.." panggilnya pelan

"Alena! Aku gak ingin berdebat denganmu" ujar Dairus. Dewi terdiam, Dairus menyebut nama Alena. Mungkin ada pekerjaan yang mereka debatkan hingga membuat Dairus terlihat lelah. Dewi melangkah lagi lebih dekat

"Gugurin anakmu Alena, aku gak akan bisa menikahimu"

Deg!

Dewi mengerjapkan matanya, apa yang barusan Dairus katakan, hamil? Alena? Apa ..

"Alena! Ku mohon gugurkan anak itu, demi karirmu dan cinta kita sayang.. Aku.." Dairus mengangkat kepalanya dan bibirnya tertutup rapat saat melihat wanita lain di depannya

"Dewi?"

Seolah sadar dari lamunannya Dewi menatap Dairus tajam "Oh! Jadi nama selingkuhan kamu Alena? Dan dia hamil?" sinis Dewi. Dairus menghela napas malas

"Ngapain kamu ke sini?"

"Brengsek kamu Dairus!! Brengsek!!" maki Dewi dengan keras. Dairus bangkit dari duduknya

"Lebih baik kamu pergi! Daripada bikin ribut"

Dewi melangkah mendekat keara Dairus dan menampar pipi Dairus keras. Dairus menatapnya dengan tajam

"Brengsek! Setelah menikahiku 7 tahun lamanya dan kamu selingkuh? Hingga pelakor itu hamil??"

"Bukan urusanmu!!" jawab Dairus datar

"Jelas urusanku! Kamu suamiku, ayah dari kedua anakku!!" Dewi mengusap air mata yang jatuh membasahi pipinya, terluka terlalu dalam "Brengsek kamu!!"

"Pantas saja, sikap Alena berubah saat aku menyebutkan namamu sebagai nama suamiku! Dia tentu kaget karena istri sah dan anak - anak dari selingkuhannya ada di depan matanya!"

"Apa? Kamu ketemu Alena??"

Dewi tersenyum sinis "Terlalu mengkhawatirkan wanita murahan itu hah? Di luar ada dua putrimu, yang pasti kecewa jika tau kamu menghianati kita!!"

My SON (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang