MY SON ENDING

35.9K 1.2K 79
                                    

Setiap hal dalam tubuhmu itu sama berharganya dengan apa yang ku punya, Dalam siksaan dan sakit, itu tetap saja berharga  

 Aku semakin mencintaimu karena aku telah percaya engkau menyukai diriku apa adanya, dan bukan karena hal lain  

Engkau akan tahu bahwa engkau jatuh cinta karena pada akhirnya, kenyataan itu lebih manis dari mimpi 

Cinta tidak mengenal hambatan. Cinta melewati rintangan, melompati pagar hambatan, dan menembus tembok untuk sampai ke tempat tujuan yang penuh harapan

  Itu adalah cinta pada pandangan pertama, pandangan terakhir, dan pandangan selamanya  


My Son Ending


Dengan langkah gontai dan tertatih Alena, Dey dan Dev berjalan beriringan mengiringi langkah kepergian yang seharusnya pergi. Mengikhlaskan walau semua terasa berat dan seperti mimpi. Rasa sesak kehilangan menjalar di seluruh rongga hati keluarga besar Derulo. 

Dia, Dairus Derulo dengan sejuta pesona dan semangat juang tinggi kini telah berpulang. Mencari kebahagiaannya yang baru di alam sana. Mengganti kebahagiaan di dunia dengan kebahagiaan di surga. Mencari cinta yang tak ditemui di dunia dengan cinta abadi di surga sana. Siapa yang tahu, mereka semua, kita semua menangisi kepergiaan Dairus tapi di sana Dairus tersenyum bahagia.Mengakhiri semua rasa sakit di dunia dengan rasa tenang dan nyaman di Surga sana.

Amera menatap batu nissa putranya, Putra yang di perjuangkan antara hidup dan matinya. putra yang di banggakannya, putra yang membuatnya selalu teringat akan mendiang suaminya. putra yang selalu membuatnya semangat menjalani hari - hari kelam dan masa tuanya. Dairus begitu special di hati Amera. Teringat akan senyum Dairus kecil, mata bulat yang memancarkan sinar kekuatan untuknya. Amera yang menggendongnya saat dia belum bisa menapaki kakinya, Amera yang menuntunnya, menyuapinya makan dan mengajarkanny banyak hal. Kini Dairus tak lagi balitanya, Kini Dairus telah mampu melangkah dengan cepat bahkan berlari jauh sejauh mungkin meninggalkannya lebih dulu. Amera memejamkan mata, saat merasakan pedih di hatinya. Putranya sama sekali belum menikmati hidup yang sebenarnya, sekali lagi Amera harus ikhlas akan suratan takdir putranya, mengikhlaskan semuanya

"Selamat Jalan sayang, titip rindu dan salam sayang mama untuk papa di surga.. bahagialah nak" tetes demi tetes air mata dan doa tulus Amera mengiringi langkah kepergian Dairus yang kian menjauh dan hilang bersama asap putih yang membawanya jauh ke Surga

Dewi memeluk kedua putrinya yang menangis menatap kepergian sang papa. Dewi menghela napas, meski mencoba menahan tangisannya dia tetap menangis sembari menenangkan kedua putrinya yang terus histeris memanggil nama papanya. Dewi dan Dairus saling mengenal tanpa sengaja, Dewi yang memiliki kekasih Gebin meninggalkan Gebin kala itu demi bersama Dairus. Walau tujuan utamanya adalah pundi - pundi harta, tak menyangkal bahwa di hati Dewi telah tertanam jutaan cinta untuk Dairus. Bahkan hasil cinta keduanya pun tertuang dalam ciptaan Tuhan yang terindah, ada Deby dan Dinda. Dewi memejamkan matanya mengingat pernikahan mereka penuh suka cita, penuh jutaan cinta di dalamnya sampai satu kejadian yang di sesali Dewi hingga kini. Tergoda cinta lamanya dengan Gebin, melukai hati Dairus dan membuat Dairus harus berpaling. Semua berasal darinya, Jika saja waktu bisa di putar kembali mungkin Dairus tak akan menjadi brengsek karena kesalahannya, dan Dairus tak perlu terkena cinta terlarang dengan Alena dan juga Dairus tak perlu patah hati hingga pergi ke Paris sampai harus meninggalkan semuanya. Sungguh kepergian Dairus meninggalkan luka mendalam untuknya juga kedua putri Dairus yang begitu merasa kehilangan sosok papa nya

"Selamat jalan Dai, maafkan semua kesalahanku. Pergilah dengan tenang, aku berjanji akan menjaga dua amanahmu dengan baik. Doa tulusku menyertaimu.."lirih Dewi menatap nanar pada nisan bertuliskan nama mantan suaminya

"Papa.." dengan suara bergetar putri pertama Dairus berjongkok di sebelah nisan Dairus "Kakak janji akan mengingat semua pesan papa dengan baik. Kakak janji papa" dan tangisan itupun keluar begitu menyayat hati semua keluarga yang berkumpul. Dinda yang melihat sang kakak menangispun turut serta menangis mengiringi kepergian Dairus

Dev memandang dengan mata memerah kuburan adik tirinya, meskipun tak memiliki hubungan darah, Dev sangat menyayangi Dairus. Sedikit merasa bersalah karena dirinyalah, Dairus memutuskan pergi dan melah membuatnya pergi untuk selamanya. Dev tersenyum miris mengingat Dev kecil dan Dairus kecil yang selalu bermain bersama, tak bisa dipisahkan selalu bersama saling bahu membahu saling bekerja sama dan mendukung satu sama lain. Cinta Dairus pada Alena telah membutakan hati Dairus, membuatnya salah mengambil langkah, Dev menghembuskan napasnya, rasa sesak di dadanya membuatnya terus berulang kali menghembuskan napas pelan. Merutuki dirinya yang begitu egois kepada adiknya, adik yang selalu menjadi kebanggannya. Adik yang selalu mendukung segala keputusannya, Dairus lebih banyak mengalah kepadanya, termasuk ini dia pun merelakan Alena menikah dengannya, menitipkan Dey padanya. Sungguh Dev merasa sangat jahat kepada Dairus, andai bisa waktu di putar kembali, Dev akan mempercepat jadwal kepergiannya ke Itali dan mengikhlaskan Alena bersama Dai dan hidup bahagia bersama semua anak nya.

"Selamat jalan brother, lo akan selalu ada di hati gue. Sumpah, kepergian lo kali ini bikin gue nyesek setengah mampus. kenapa harus secepat ini sih bro? gue minta maaf ya atas kesalahan gue, semoga lo tenang dan bahagia di sana, titip salam buat nyokap gue di surga sana ya? gue janji gue akan jaga Alena dan Deyvan sesuai permintaan lo" senyum Dev mengiringi langkah Dairus, Dev mencoba mengikhlaskan kepergian adiknya itu merelakan apa yang seharusnya terjadi

Deyvan terduduk diam, menatap kubur sang ayah dengan tatapan kosong. Baru saja dia bertemu kembali dengan sang ayah setelah berpisah sekian tahun. Ayah yang begitu dibanggakannya, ayah yang dicintai dan di sayanginya meski hanya lewat lembaran foto frame. Ayah yang pernah menolaknya karena urusan bisnis ayah yang pernah menyakitu hatinya, tapi tetap Dey sangat mengagumi sosok ayah. menyayangi sepenuh hati Dairus. baru saja dia melewati sepanjang malam dengan ayahnya, menikmati pelukan hangat Dairus di tubuhnya. Merasakan kecupan hangat penuh cinta seorang ayah untuknya. Meski semua itu bisa di dapatkan dari Papa Dep, tentu saja terasa berbeda saat orang yang begitu di harapkan akhirnya memberikan kenyamanan itu. Dey tak menangis, dia hanya menatap kosong makam Dairus. Otak kecilnya memutar memori saat - saat kebersamaan singkatnya bersama Dairus hatinya tak lagi menghangat hatinya merasa kosong setelah menyadari Dairus pergi untuk selamanya dan tidak bisa lagi memberikan pelukan hangat untuknya

"Ayah.. cepet pulang... Dey kangen ayah..." ujar Dey dengan raut datar, mata dengan tatapan kosong. Alena hanya memandang sedih Deyvan.

Alena menunduk dalam dengan linangan air mata yang terus membanjiri pipinya, baru saja dia kembali berbaikan dengan Dairus kini Dairus tak lagi meninggalkannya karena wanita lain atau urusan pekerjaan, tapi Dairus meninggalkannya ke tempat yang lebih indah dari tempatnya. Pergi untuk selamanya dan tak bisa kembali lagi. Alena memang sempat mencintai Dairus, bahkan cintanya itu membuatnya hampir gila karena mengetahui kebohongan Dairus yang ternyata telah memiliki istri. Alena mengingat dtik - detik pertemuannya dengan Dairus, berniat memulai karir cemerlang malah membuatnya terbelenggu oleh cinta Dairus. Menikmati setiap sentuhan hangat penuh kasih sayang Dairus hingga membuat Deyvan harus hadir di bumi ini. Alena sadar, dia bukan wanita rendahan yang dengan sengaja ingin merusak pernikahan Dairus dan Dewi karen itulah, Alena memilih pergi menjauh melupakan semua perasaannya pada Dairus memulai kehidupan baru bersama Deyvan mengubur dan mengunci rapat hatinya untuk ayah biologis Deyvan. Hingga Alena kembali jatuh cinta dengan Devino, kaka tiri Dairus yang sempat membuatnya mengalami Dilema. Sempat juga Alena harus terpaksa menelan rasa kecewanya berkali - kali karena Dairus, tapi sungguh itu tak membuat Alena membenci Dairus. Dairus tetaplah Dairus, dia adalah ayah anaknya, dia yang membuat Alena memiliki Dey sebagai penguat di kala dirinya frustasi dan terpuruk. Dairus tetap memiliki porsi dan tempat sendiri di hatinya

"Dai, maafkan aku atas semua keputusanku yang terlampau sering membuatmu terluka, aku berjanji akan menjaga Dey dengan baik. Terima kasih telah memberikan aku berbagai macam rasa, kamu akan selalu ada di hatiku, berbahagialah di sana Dairus.. Aku akan selalu mendoakanmu, mendapat tempat terindah di sisi Tuhan, memberikan semua rasa bahagia yang tak kamu dapatkan di sini, diangkat seluruh dosamu dan di naikkan derajatmu, aku ikhlas, kami semua ikhlas, berjalanlah berlarilah dan tersenyumlah.. jaga aku jaga Dey jaga anak - anak dari atas sana ya... Love You Dairus..."


END

My SON (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang