Alena berjalan pelan menuju backstage setelah selesai mempertunjukkan keahliannya berjalan di atas catwalk. Alena yang tercantik dari semua model yang ada dan tentu dialah ratu fashion terkenal setiap kali tampil.
"Alena.." sapa seseorang. Alena menoleh dan tersenyum kepada temannya
"Udah selesai?" Alena mengangguk singkat sambil merapikan alat - alat make upnya untuk kembali pulang
"Din, besok gue off ya? Gue ada rencana ke Paris. Ada pertemuan sama clien" ujar Alena. Dinda teman sekaligus manajernya menatapnya bingung
"Paris? Kok lo gak bilang apa - apa sama gue? Dadakan pula" ujar Dinda memggerutu
"Sorry, tapi ini udah gue rencanain bulan lalu. Sengaja sih gue gak bilang, pasti lo bakal ngasih gue kerjaan banyak" jawab Alena dengan sinis. Dinda menghela napas
"Bukan gitu Len, gue cuma mau lo.."
"Udah deh Din, gue mau karir gue lebih baik dari sekedar model catwalk aja.. Gue mau terkenal Din.." pungkas Alena cepat. Merasa bahwa Dinda si manajer mencoba selalu menghalangi karirnga berkembang
"Lo salah Alena..!! Gue mau karir lo lebih baik. Cuma kita harus pelan - pelan, pintar - pintar cari selah.."
Alena tersenyum sinis "Gue udah dapet jalan sendiri Din. Jadi gue bakal ke Paris ketemu seseorang sekitar 2 mingguan. Sekalian gue berlibur juga. Semua jadwal gue di Off!"
"Eh, dua minggu? Lama amat. Tapi lo ada.."
"Di Off semuanya Dinda Pramesti!" ujar Alena dengan tegas sembari memberikan tas bawaannya pada asistennya kemudian keluar dari ruangan menuju mobilnya tanpa menghiraukan tatapan Dinda. Alena bukannya tidak sadar bahwa selama 5 tahun menekuni dunia modeling, karirnya hanya berjalan di tempat. Setiap kali ada tawaran menjadi model iklan atau model majalah, Dinda selalu menghalanginya. Kali ini Alena merasa tidak perlu lagi persetujuan Dinda. Dia ingin karirnya lebih hidup dan namanya bisa dikenal oleh semua orang di Indonesia dan siapa tau bisa menjadi model internasional bukan? Cita - citanya sedari dulu.
"Ke bandara langsung pak" ujar Alena kepada sopirnya. Sopir pribadinya mengangguk dan mengarahkan mobil Alena menuju bandara.
Alena Zahra, seorang model cantik berusia 23 tahun. Selayaknya model - model lainnya Alena memiliki tinggi yang proporsional dengan Berat badan ideal. Dia tidak kurus namun tidak gemuk juga, Alena sosok model yang sexy, cantik dan berkharisma. Alena wanita yang pendiam, tidak terlalu banyak bicara dan lebih suka memendam semuanya sendiri. Alena Zahra bukan dari kalangan orang kaya, dari pejabat atau dari anak seorang pengusaha. Alena kecil hingga remaja hidup di sebuah panti asuhan kecil. Tidak lagi memiliki orang tua, karena katanya orang tuanya telah meninggal dunia. Setelah tamat SMA seorang donatur memberikan Alena kesempatan untuk melanjutkan kuliahnya di luar negeri dengan dibiayai lengkap sampai tempat tinggalnya. Namun Alena menolak. Dia tidak ingin berhutang budi terlalu banyak, dia ingin hidup mandiri. Jika kuliah hanya buang - buang uang, Alena memilih bekerja. Bekerja menjadi SPG di sebuah supermarket besar di Jakarta sampai dia bertemu dengan Shasa. Shasalah yang mengenalkannya pada dunia modeling. Shasa juga yang menginspirasinya menjadi model internasional mengikuti jejak Shasa.
Sekitar seminggu lalu Alena mendapat telpon dari laki - laki bernama Ernes, dia mengatakan bahwa Alena mendapat undangan ke Paris untuk berlibur sekaligus menjalin kerja sama dengan perusahaan magazine internasional. Tanpa perlu merintis dari bawah, impiannya menjadi model terkenal se-Indonesia bahkan Internasional sudah di depan mata. Jika Alena mengatakan pada Dinda, manajernya. Pasti Dinda akan melarang dengan berbagai pertimbangan aneh yang tak masuk akal. Alena tak menyukainya.
Memakan waktu kurang lebih 20 jam selama perjalanan dari Jakarta menuju Paris, akhirnya Alena tiba di negara impiannya. Paris, Prancis. Yang terkenal dengan menara tinggi dihiasi lampu - lampu malam. Alena berpikir, ingin menghabiskan bulan madu bersama sang suami kelak di negara ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My SON (end)
RomanceTulisan ulang - Ayah untuk Anakku @missintan Kalau kamu menyakitiku, itu hal biasa. tapi jika kamu menyakiti anakku, maka aku tak akan membiarkannya - Alena Zahra Dia juga anakku, kamu gak berhak menjauhkan dia dariku. biar bagaimanapun aku ayah bio...