Dengan senyum mengembang Alena menerima sebucket bunga mawar merah dari kekasih hatinya, malam ini mereka akan merayakan hari Valentine di apartemen Alena. Makan malam romantis berdua dengan alunan music romantis dan ditambah beberapa lilin menambah keromantisan mereka berdua.
Dairus menatap wajah Alena yang semakin hari semakin membuatnya terlena, Alena semakin cantik dan mempesona banyak pria yang ingin mendapatkannya namun tentu Dairuslah pemenang utamanya. Dia yang mendapatkan hati, tubuh dan keperawanan Alena tentunya.
"Selamat Valentine sayang, aku harap kamu semakin sayang sama akuh dan kita akan selalu bersama selamanya" ujar Dairus yang sukses membuat Alena tertawa geli, tapi masih tetap terlihat cantik dengan lipstick mineral botanica matte nomer 008 yang terlihat natural di bibir Alena. ~ kalau mau tau warnanya seperti apa bisa langsung kepoin IG nya @supermurah ada banyak macam lipstick di sana (promosi thor, macam iklan saja)
"Kamu ko ketawa say?"
"Kamu lucu Dai, seperti abege saja. Kita sudah tua loh.."
"Tapi masih jiwa muda sayang, aku beneran sayang kamu loh Alena, ingin sama - sama kamu selamanya"
"Malu ah kamu ngomong gitu, bentar lagi mau jadi papa juga.." ujar Alena
Dairus yang sebelumnya tersenyum lalu mengernyitkan dahinya bingung "Maksud kamu..?" Alena tersenyum
"Gak ada sih, kan kamu sudah tua bentar lagi mau jadi papah kan masa mau jadi single terus" sindir manis Alena
"Oh" jawab Dairus singkat mencoba menghalau risau hatinya. Alena menuangkan minuman ke dalam gelas Dairus dan menuangkan air putih ke gelas miliknya.
"Kamu.. Tumben air putih?" tanya Dairus. Alena mengedikkan bahu dan kembali duduk di hadapan Dairus dengan tersenyum lebar.
Senyum Alena membuat Dairus kembali rilex dan dengan santai menyentuh tangan mungil Alena. Alena semakin tersenyum lebar "Sayang, kado valentine buat aku mana?" tanya Alena dengan raut wajah penuh rengekan. Dairus berdehem dan mengeluarkan sebuah amplop putih. Alena pikir Dairus akan memberinya kotak merah beludru yang berisi cincin. Tapi kok Amplop? Mungkin Dairus mau memberikan Alena uang agar Alena membeli sendiri cincin pertunangan mereka
"Sayang, ini buat kamu" kata Dairus membuyarkan pikiran aneh - aneh Alena. Alena menerima dan membukanya. Dua buah tiket pesawat penerbangan akhir pekan ini menuju Itali.
"Itali?" Dairus mengangguk Alena mendesah pelan lalu meletakkan tiket itu diatas meja.
"Kenapa? Kamu gak suka?" tanya Dairus yang sadar binar kebahagiaan Alena memudar.
"Dua tahun lalu tiket ke Amsterdam, kita liburan berdua. Lalu tahun lalu ke Swiss kita juga berdua sekarang kadonya tiket ke Itali. Sayang, aku bosan traveling" rengek Alena. Dairus melongo, biasanya para wanita paling senang di berikan hadiah jalan - jalan keluar negeri dengan pasangannya. Tapi Alena kok..?
"Bukannya kamu suka ya? Sekalian liburan barenga aku?" Alena mendesah dan menggeleng
"Aku gak mau kado itu lagi" ujar Alena pelan. Alena mengeluarkan kotak berukuran persegi berwarna biru dengan pita di atasnya dan menyerahkannya pada Dairus
"Kado buat kamu, aku harap kamu suka" ujar Alena.
Dairus menerka - nerka bahwa kado dari Alena pasti jam tangan mahal, Alena sangat tau hobi Dairus mengoleksi jam tangan. Dairus dengan senyum merekah membuka kotak itu dan dahinya mengernyit menemukan sebuah benda mungil di dalamnya. Dairus mengambilnya dan memperhatikan benda berwarna putih berisi dua garis merah sejajar. Apa maksud Alena memberikannya....
"Alena kamu... Hamil?" tanya Dairus dengan mimik wajah terkejut
"Ya sayang, i'm pregnant honey!!" seru Alena bersemangat menatap Dairus di hadapannya
"Apa??" Dairus bangkit dari duduknya menatap Alena tajam
"Bagaimana kamu bisa hamil? Bukannya aku sudah sering memberimu obat agar tidak hamil, bagaimana bisaa...??"
Alena menatap Dairus bingung "Ya sayang, aku berhenti meminum obat itu karena aku begitu ingin anak darimu sayang dan kita bisa menikah.."
Dairus menggeleng kuat "Gak bisa! Gugurin saja! Aku akan telpon dokter pribadi" Alena menatap Dairus
"Gak! Aku gak mau gugurin! Apa - apaan sih kamu Dai, ini anak kita! Kenapa harus di gugurin sih? Gak mau?!"
"Lalu mau kamu apa hah?" Dairus berteriak histeris
"Nikahi saja aku!!" bentak Alena lagi
"Gak mungkin!!"
Alena semakin bingung "Gak mungkin? Kenapa?? Aku hamil anak kamu Dai, saatnya kita menikah Dai. Sudah terlalu lama kita berpacaran aku ingin hubungan halal yang bisa aku banggakan di depan publik!"
"Gak! Lalu bagaimana dengan karirmu! Aku ga bisa menikahimu!!"
"Persetan dengan karir itu! Pikirkan anak kita sayang, aku mohon!"
"Gak Alena! Aku gak bisa!! Aku gak akan pernah bisa menikahimu!!"
"Kenapa?? Kamu punya wanita lain hah?" tanya Alena keras. Dairus menatap Alena dalam bagaimana bisa..? Bercerita dengan Alena bahwa dia..
"Alena ku mohon, gugurkan anak itu dan kita bisa bersama seperti biasanya"
Alena menggeleng "Gak akan! Lebih baik kamu pergi dari apartemenku sekarang!!" bentak Alena
"Dengar!!" Dairus mencengkram bahu Alena "Kamu harus gugurkan itu, hapus semua mimpi kamu menjadi istriku! Itu gak akan mungkin!!"
Alena tak dapat mencegah air mata yang spontan keluar dari mata indahnya "Kenapa? Semua wanita tentu ingin menikah dengan kekasihnya, lalu kenapa..?"
"Aku ga bisa Alen, maafkan aku" Alena menggeleng dan menepis tangan Dairus pada bahunya
"Ada apa denganmu Dairus? Jika kamu tidak menginginkan aku menjadi istrimu, kenapa kamu mendekatiku?" Dairus terdiam
"Pergilah!!" usir Alena yang kemudian berbalik meninggalkan Dairus seorang diri di ruang makan. Menikmati malam hari kasih sayanh yang pedih seorang diri.
***
Bruk!!
"Maaf .. Saya gak sengaja" ujar seorang wanita dihadapannya. Alena mengangguk dan wanita itu ikut berjongkok merapikan beberapa barang bawaan dalam tas Alena
"Maaf yah, baju - baju kamu jadi kotor?" Alena tertawa
"Gak kok, lantainya habis di bersihkan CS juga" wanita itu mengangguk mendengar jawaban Alena.
"Ma, ruangan papa dimana?" tanya seorang gadis cilik
"Di sana" ujar wanita itu. Alena sedikit membungkuk
"Gadis manis, siapa namanya sayang?"
"Deby aunty!" ujarnya membuat Alena tersenyum kelak diapun akan memiliki anak lucu seperti gadis cilik ini
"Dia ingin bertemu papa'nya sudah beberapa hari gak pulang" ujar wanita itu. Alena mengangguk dan merutuki perbuatan ayah dari sang anak yang melupakan anaknya.
"Dewi" wanita itu mengulurkan tangannya
"Alena" jawabnya dengan tersenyum "Ruangan suaminya dimana mba?" tanya Alena ramah kali - kali dia mengenal laki - laki yang mengabaikan anak istrinya
Dewi tersenyum "Banyak yang gak tau, karena memang gak di publikasikan sih. Sepakat demi karir" ujar Dewi Alena hanya tersenyum
"Ruangan Dairus Derulo"
"Hah??"
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My SON (end)
RomanceTulisan ulang - Ayah untuk Anakku @missintan Kalau kamu menyakitiku, itu hal biasa. tapi jika kamu menyakiti anakku, maka aku tak akan membiarkannya - Alena Zahra Dia juga anakku, kamu gak berhak menjauhkan dia dariku. biar bagaimanapun aku ayah bio...