18. Devino

24.5K 1.4K 47
                                    

Tuhan, bolehkah aku mengintip sedikit buku besarMu?
Aku hanya ingin tahu bagaimana takdirku, dan apakah rencana indahMu untukku

My Son 18

"Apa?!" Devino kaget bukan kepalang, dari jutaan penduduk di muka bumi ini kenapa ayah Dey harus Dairus Derulo? Kenapa bukan orang lain, misalnya Raffi Ahmad, atau salah satu pangeran arab yang berkungjunf ke Indonesia saja yang menjadi ayah Dey, kenapa harus semodel Dairus?

"Kamu kenapa Dev?" tanya Alena yang menyadari sikap berlebihan Devino terhadap kenyataan siapa ayah kandung Deyvan. Gimana gak berlebihan, selain berteriak keras 'Apa?', Devino juga terlihat terbengong dengan mata melotot dan bibir menganga untung saja tidak ada lalat, bisa masuk goa gelap nanti.

Devino bingung, harus berkata apa adanya atau sebaliknya menutupi hubungannya dengan Dairus. Tapi untuk menjalin hubungan yang serius dengan seorang wanita, kita harus memulainya dengan kejujuran bukan?

"Dev?" Alena mengguncang tubuh Devino yang masih terdiam kaku, takut - takut Dev mengalami serangan jantung.

"Gak apa - apa aku, cuma kaget saja. Anak ganteng seperti Deyvan harus punya ayah seperti Dairus yah?" ujarnya sambil tertawa. Alena tersenyum kecut

"Mau gimana lagi?"

"Seandainya waktu bisa di putar, mending aku deh ya yang jadi ayah nya Dey" Alena tersenyum mendengar gurauan dari Devino.

"Alena, aku ingin mengajakmu berhubungan lebih serius. Apa kamu mau?" tanya Devino tiba - tiba yang sukses membuat Alena terkejut. Pasalnya di luar tidak sedang gempa, tidak juga ada banjir, hujan badai, bahkan hujan salju, tapi kenapa Devino tiba - tiba bertanya begitu

"Hah? Kamu lagi mabuk ya?"

Dev mendekat kearah Alena, meraih kedua tangannya dan menatap Alena dalam "Aku serius mau ngajak kamu ke hubungan yang lebih serius. Kamu mau apa gak? Memulai semuanya dari awal bersama aku dan Deyvan"

"Tapi aku.."

"Kalau masalah perasaan kamu jangan takut, biarkan cinta itu mengalir apa adanya. Biarkan dia berkembang di hati kita masing - masing" Alena bingung harus menjawab apa dia hanya menatap Devino ragu. Ada keraguan besar di hatinya jika harus memulai kisah percintaan dengan pria yang bahkan asal - usulnya dia tidak tau sama sekali. Tapi kalau di pikir - pikir, dulu menjalin hubungan dengan Dairus yang di yakini sudah tau tentang segalanya malah Alena tidak tau Dairus sudah punya istri dan dua bontot di belakangnya"

"Alena, kamu mau?" ulang Devino sekali lagi "Tenang saja, aku ngajak kamu berhubungan serius itu bukan untuk mengikatmu, kalau kamu gak nyaman kita bisa akhiri semuanya. Cuma berikan aku satu kesempatan saja" ujar Devino yang dijawab anggukan oleh Alena

"Ya, aku mau" Senyum Devino mengembang mendengar jawaban Alena.

Devino menghembuskan napasnya pelan "Sekarang, karena kita sudah sepakat memulai hubungan yang lebih serius. Aku ingin kita memulainya dengan kejujuran" Alena tersenyum, pria ini memang unik. Tapi lebih baik begitu kan, mengajak serius daripada mengajak ke ranjang tapi gak mau serius?

"Oke deh Alena, ini sudah malam. Aku harus pulang. Beso sore aku akan datang membawamu berkenapan dengan seluruh keluargaku" ujar Devino mantap

"Eh tapi Dev, itu terlalu cepat" sergah Alena

"Kan kita hubungan yang serius, lagian kita sudah sama - sama dewasa. Setidaknya orang tua harus tau hubungan kita" Alena tak bisa menjawab apa - apa lagi, ada pria yang tiba - tiba menawarkan hubungan serius dan akan mengenalkannya kepada orang tuanya. Lalu bagaimana dengan Deyvan? Lalu bagaimana dengan si Dairus? Kepala Alena sedikit sakit memikirkan semua yang secara tiba - tiba, tanpa rencana dan terkesan grusu.

****

Alena nampak cantik dengan t-shirt berwarna peach dan jeans panjang dipadukan make up tipis ala kadarnya, karena Alena sudah meninggalkan jauh - jauh keahliannya mempercantik diri. Hanya mengundang setan dan hawa napsu bertebaran kemana - mana. Alena sudah siap, seusai arahan Dev akan menjemputnya siang ini.

Bel pintu apartemennya berbunyi, Alena bisa menebak yang akan datang adalah Dev. Hendak membuka pintu, namun Silva melarangny

"Tuan putri duduk aja, aku yang bukain pintu" ujar Silva denhan senyuman jahil. Alena hanya tersenyum tipis. Saat Alena menoleh menatap Deyvan yang menatapnya lurus dengan senyum tipisnya. Dey terlihat tampan meski sejak bangun tadi pagi dia tidak terlalu banyak bicara

"Eh pangeran bunda uda siap ya?" sapa Alena dengan senyum. Dey hanya mengangguk malas dan berjalan mendekati Alena

"Sayang, jangan cemberut gitu donk" bujuk Alena. Dey berusaha tersenyum dan Alena mengelus rambut Dey berusaha menyalurkan sedikit energi kebahagiaan pada putra semata wayangnya

"Bunda!" panggil Dey membuat Alena menoleh

"Kenapa sayang?"

"Apa om Dep cayang cama Dey?" tanyanya dengan mata menatap dalam Alena

"Sayang donk Dey, dia harus sayang sama Dey juga kalau mau sama bunda" ujar Alena halus. Dey tersenyum tipis

"Ayah gak cayang Dey" ujarnya pelan lalu berjalan meninggalkan Alena yang terdiam. Rasa kecewa Dey masih kentara sekali

"Sudah siap?" tanya Dev. Alena mengangguk pelan melihat Dev mendudukan Dey di kursi penumpang terlebih dahulu lalu membukakan pintu untuknya. Beberapa saat kemudian mobil yang dikendarai Dev meluncur menembus ibu kota Jakarta. Sesuai rencana Dev, hari ini, pertemuan keluarganya dengan Alena akan diadakan di villa keluarga puncak.

Sepanjang jalan diisi dengan suara tawa dan ributnya Dev dengan Dey. Dey yang tadinya hanya diam, berusaha di pancing Dev dan akhirnya berkicau seperti sedia kala. Hati Alena menghangat melihat Dev berhasil mencuri perhatian Dey membuat putranya kembali ceria tertawa dan bercanda dengannya

"Alena" panggil Dev. Alena menoleh setelah memberikan Dey air mineral karena kehauan kebanyakan tertawa

"Kenapa?"

"Seperti kataku, hubungan di mulai dengan kejujuran. Aku mau jujur sama kamu tentang keluargaku"

"Hmm?" Alena menunggu cerita dari Devino namun hanya helaan napas yang keluar dari bibir tipisnya. Membuat rasa penasaran Alena memuncah

"Dev?"

"Alena.. Sebelum aku bercerita kamu harus tau perasaanku sebenarnya. Aku menyukaimu sejak melihatmu di pesawat, ini kali pertama aku menyukai wanita dan berhubungan secara serius. Aku mengalami fell in Love at First Sight sama kamu. Aku selalu berharap di pertemukan lagi denganmu supaya aku yakin, kamu adalah jodohku. Aku gak mau kamu ragu akan perasaanku, atau menganggapku hanya omong kosong makanya secepat mungkin aku memperkenalkanmu kepada keluargaku supaya bisa menghalalkanmu dengan segera. Memberikan kamu dan Dey kebahagiaan yang utuh. Sebenarnya jujur aku kali ini akan beresiko pada kelanjutan hubungan kita, hanya saja aku tidak ingin kamu merasa di tipu atau merasa di bohongi. Baik buruknya aku aku akan sampaikan. Lebih baik memulai sesuatu dengan kejujuran meski pahit, daripada memulai suatu hubungan dengan kebohongan yang manis" tutup Dev yang membuat Alena tertegun, entah haru atau merasa tersanjung. Alena tersenyum tipis

"Aku hargai niat tulusmu untuk serius denganku, dan aku hargai kejujuranmu. Karena jujur itu harganya mahal, dan tidak bisa di lakukan oleh sembarang orang" ujar Alena menahan rasa sesak di dadanya

Devino tersenyum dan menghela napas "Alena, Dairus Derulo adalah saudaraku.. Kami bersaudara"

Tbc

My SON (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang