5. Berawal dari Mimpi (21++)

43.5K 1.3K 7
                                    

"Condongkan dadamu! Angkat dagu yak.. Tahan okeh.."

Alena tersenyum setiap kali kamera menangkap wajah cantiknya, semua berawal dari mimpi kecilnya yang ingin sukses dengan kerja kerasnya sendiri. Menjadi seorang supermodel, menjadi model internasional, dan pada akhirnya itu semua terwujud. Semua berkat Dairus.

Pria yang dikenalnya 5 bulan lalu, pria yanh mengubah segalanya dalam hidupnya. Karirnya, cintanya, dan dunianya. Alena merasa bahwa anugrah Tuhan kepadanya benar - benar nyata. Tidak ada tangis kesedihan sejak mengenal Dairus dalam hidupnya. Alena bermanjakan cinta, kasih sayang, sex dan pundi - pundi uang. Eits, bukan berarti Alena matre ya, yang menjual tubuhnya demi sebuah popularitas belaka. Baginya, Dairus adalah pria pertama dan terakhir dalam hidupnya. Sebegini dalam dia mencintai pria yang berstatus kekasihnya.

"Oke Ale, hari ini cukup segini dulu. Kurang lebihnya nanti akan diberitahu team editor, sekarang bebas deh lo" ujar Alex salah satu  fotographer di Magazine Internasional tempatnya bekerja.

Kini Alena tak lagi dikenal sebagai model catwalk atau peraga busana biasa, dia kini memiliki nama cukup terkenal di Indonesia, bahkan beberapa negara tetangga. Hingga Alena kebanjiran job sebagai model beberapa Fashion Wanita baik di Indonesia maupun Luar Indonesia. Baru 5 bulan saja loh, dia berkecimpung di dunia Magazine Internasional, tapi dia merasa sudah menjadi super model handal.

"Ale" panggil suara laki - laki dari belakang saat dia keluar dari ruang ganti. Alena menoleh dan tersenyum namun pria itu berdehem sebentar. Alena paham dan menghampirinya dengan sopan

"Ya Pak Dairus, ada yang bisa saya bantu?" ujarnya menatap mata kekasih sekaligus atasannya

"Desy, bacakan schedule untuk Nona Alena" perintah Dairus kepada Sekretaris cantik yang selalu ikut kemanapun Dairus pergi. Semacam, 'buntutnya' Dairus

"Nona Alena, sabtu ini Nona ada pemotretan di Kanada, untuk lebih jelasnya Nona Alena bisa membaca proposal ini" Alena melirik Dairus sekilas dengan tangannya mengambil proposal dari tangan Desy

"Kamu dan Alex akan saya kirim ke Kanada, selama 5 hari. Berikan hasil yang terbaik Karena kamu tau sendiri kan, akhir bulan ini kita akan launching tema ulang tahun Magazine Internasional. Semua model sudah saya arahkan untuk beberapa sesi foto di negara - negara lain, dan kamu kebagian di Kanada" jelas Dairus yang mengetahui ketidak setujuan Alena dengan titahnya barusan.

"Tapi Dai.. Ehem.. Maksud saya tapi Pak Dairus, Kanda selama 5 hari itu sangat lama" gerutu Alena mencoba memberi isyarat pada Dairus bahwa dia tak akan sanggup jauh dari Dairus selama 5 hari.

"Alasannya apa Nona Alena? Menolak pekerjaan ini?" tatap Dairus tajam. Alena menunduk, ini mimpinya bukan?

"Baiklah saya akan berangkat" ujar Alena pelan. Dairus mengangguk dan melangkah pergi meninggalkan Alena

Memang, Alena dan Dairus sepakat bahwa hubungan mereka harus ditutupi lebih dulu agar image Alena tidak buruk. Mengingat Alena masuk ke dalam Magazine Internasional dengan mudah, menghilangkan kesan bahwa diterima nya Alena bukan karena 'sesuatu' dengan Dairus tapi murni karena talenta yang dimiliki Alena.

Dan maka dari itu, sikap formal Alena dan Dairus setiap kali mereka bertemu di ruang lingkup kantor atau lokasi pemotretan. Alena menerima alasan Dairus menutupi hubungan mereka di publik, karena untuk menjaga nama baik Alena sendiri tentunya.

"Alena.." Alena menoleh dan menghentikan langkahnya

"Kenapa Yuan?" Yuan adalah Manager baru Alena, dia ditunjuk oleh Dairus sebagai orang kepercayaan Alena.

"Lo ada shooting iklan jam 7 malam nanti, jangan lupa" ingat Yuan. Alena melirik arlojinya, sudah jam 4 sore. Artinya dia tidak punya waktu beristirahat karena perjalanan yang ditempuh menuju lokasi memakan waktu kurang lebih 2 - 2,5 jam belum lagi Alena harus berdandan dan mempersiapkan diri dan pada akhirnya dia terpaksa harus kembali tidur di mobil. Semenjak meniti karir menjadi super model, Alena menjadi sangat sibuk, untuk menikmati waktunya sendiripun susah. Tapi kembali lagi, ini adalah pilihan Alena. Menjadi supermodel adalah impiannya.

"Ya gue tau, ya udah gue ambil tas dulu. Lo tunggu di mobil ya?" Yuan tersenyum dan mengangguk. Alena memutar arah untuk mengambil tasnya, namun saat melewati ruang kerja Dairus, Dairus memanggilnya

"Alena, ke sini sebentar" ujar Dairus. Alena berjalan menghampiri Dairus dan Desy "Desy, saya mau bicara berdua dengan Alena. Kamu bisa pulang"

"Terima kasih pak. Permisi Nona Alena" Alena mengangguk sekilas dan menghampiri meja Dairus. Dairus mengunci pintunya lalu memeluk tubuh Alena dari belakang.

"Dai.. Aku mau shooting" rengek Alena tapi tak menolak dekapan Dairus

"Sstt.. Aku rindu banget sama kamu. Kamu sibuk banget sih?" ujar Dairus sambil meniup - niup tengkuk Alena dan tangannya membuka satu per satu kancing depan kemeja Alena, perlahan Dairus mendorong tubuh Alena agar sedikit membungkuk di depannya, Alena bertumpu pada meja kerja Dairus.

Dairus menarik pipi Alena mengarahkan bibirnya kearah bibir Alena. Menciumi dengan rakus. Napsu yang tertahan karena kesibukan mereka masing - masing membuat ciuman penuh napsu. Dairus mengangkat rok span yang di pakai Alena, mengangkatnya hingga terlipat di pinggul ramping Alena. Alena memakai Cd berwarna pink, semakin membuat Dairus terbakar napsu

Dairus menggeser sedikit Cd itu dan mulain memasukkan sesuatu yang keras kepunyaannya dari arah belakang tubuh Alena. Menyelip diantara bongkahan pantat bulat Alena. Alena mendesah pelan, saat sesuatu memasukinya. Mereka berdua saling bergoyang, mencari kepuasan untuk diri masing - masing. Saling berpegangan mendaki puncak kenikmatan yang hendak mereka raih.

Keringat bercucuran dari pelipis keduanya, mereka tak perduli pakaian mereka kini telah amburadul, berantakan. Mereka menikmati setiap lesakan, tusukan yang menikam kuat Alena dari belakang. Hingga sekian menit berlalu, Dairus semakin cepat bergerak Alena sadar kekasihnya akan segera mencapai puncak maka dari itu Alena ikut bergoyang sesuai irama agar mencapai puncak bersamaan dan..

"Ahh.." erang keduanya dengan peluh membasahi kemeja masing - masing. Dairus melepaskan penyatuan mereka dan membalikkan tubuh Alena di kecupnya sekilas bibir kekasihnya itu

"Makasih sayang, malam nanti kamu ke tempat aku gak?" tanya Alena

Dairus berpikir sebentar "Kayanya enggak deh sayang, aku ada meeting lagian kamu kan shooting sayang"

Alena menepuk jidatnya "Astaga aku lupa, aku jalan dulu ya. Manajer itu pasti bakal ngedumel deh, bye honey"

"Bye Alena" ujad Dairus melepas pelukannya pada pinggang ramping Alena

Dairus tersenyum, merasa bangga bisa mendapatkan tubuh sekaligus hati Alena. Wanita cantik, polos dan super pengertian. Alena wanita yang lembut dan Dairus sangat menyukainya, sifat penyabar Alena membuat Dairus semakin menempel padanya.

Dairus melirik arloji ditangannya, sudah saatnya pulang. Dia ada janji dengan dua orang malam ini dan dia tidak ingin mengecewakan dua wanita itu.

Tbc

My SON (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang