Extra Part

43.6K 1.5K 78
                                    

Silva melangkah terburu dengan senyum mengembang, rasanya dia tidak sabar untuk bertemu dengan Alena. Sahabat sekaligus adik angkatnya. Sudah setelah 3 tahun perpisahan mereka, karena Silva memilih untuk kembali ke Itali. Mencari peruntungan dengan bisnis baru dan siapa tau menemukan jodohnya. Berbahagia seperti Alena. Karena umur mengharuskannya untuk segera melepas masa lajangnya.

"Alena..." seru Silva dengan wajah sumringah. Alena melirik dan tersenyum kecut

"Masuk mba" ujarnya

"Astaga, pertumbuhanmu cepet juga ya?" Silva melirik perut buncit Alena

"8 bulan mba, bentar lagi belah duren" ujar Alena yang di sambut gelak tawa Silva.

"Halo keponakan aunty Silva sayang, bagaimana kabar kalian?" tanya Silva yang di jawab dengan gumaman tak jelas

Silva meraih satu di antara dua bayi kembar milik Silva yang tertidur nyaman sembari bergumam tak jelas. Menggendong dengan penuh kasih sayang baby girl Alena

"Cantiknya Queen deh, Aunty jadi pengen bawa pulang" seru Silva gemas dengan bayi perempuan Alena. Alena tersenyum melihat Silva. Sudah lama sekali dia tidak bertemu lagi dengan kaka angkat yang menolongnya dengan Deyvan dulu. Sewaktu masa itu..

Silva berlaku adil, meletakkan bayi perempuan dan mengambil kembarannya yang laki - laki mencium pipi gembulnya dengan gemas

"Aduh King tampan banget sih, aunty jatuh cinta" ujar Silva sembari mengecup perut bulat bayi laki - laki itu dengan gemas.

Alena tertawa melihat kedua baby nya tertawa setelah di candai Silva. Mereka masih bergumam tak jelas dengan tawa kecil nya

"Gila, dalam 3 tahun kamu sudah mau punya anak 3? Ampuun deh Alena, Dev itu produksinya kejar setoran ya?"

Alena terbahak mendengar pernyataan Silva "Iyah aku juga ga tau, gencar banget dia bikin anak. Bisa jadi kejar setoran secara dia sudah lanjut usia"

"Lanjut usia juga torpedonya tok cer gitu, sebulan lagi udah punya anak 3 busset, mantap!" seru Silva, Alena hanya tertawa kencang.

"Ini ngomong - ngomong suamimu kemana? Kamu kok lagi bunting besar ngurus dua bayi kembar sendirian?"

"Dev lagi jalan - jalan sama Deyvan mba, ah dia sih seneng bagian buatnya aja. Semangat '45 kalau di suru buat. Tapi kalau di suru ngurusin, dia lebih suka ngurusin Dey yang udah bisa lari, nendang bola, ya maunya yang beres - beres aja"

"Wajarlah, laki - laki mah kebanyakan kaya gitu Al. Hobinya bikin istri buncit hanya dengan ngasih sosis satu dan dua telor nya. Eh iya, aku bawain sesuatu buat kamu" Alena melihat dengan baik Silva mengeluarkan sebuah buku dari dalam tas merek Kremes yang sama dengan milik Syahrini, harganya juga sama - sama mahal sama - sama barang asli.

"Apa ini?" Alena melihat buku dengan sampul hitam ke abu - abuan

"My Son, ini buku yang menceritakan tentang kisah kamu. Kamu dengan Dairus, dengan Deyvan dan juga dengan berakhirnya cinta pada Devino. Lengkap deh"

Alena mengernyit bingung "Ini buku biografi?"

"Bukan sayang! Ini novel, novel yang menceritakan semua tentang hidup kamu. Makanya di baca dulu. Banyak yang suka"

"Ko mba bisa punya ide buat bikin cerita aku?"

Silva tersenyum "Aku merasa kisah kamu cocok buat aku angkat dalam salah satu karya aku. Karena buat aku, perjuangan kamu, pengorbanan kamu, dan ketegaran kamu sebagai seorang single mom bisa menjadi contoh banyak orang. Jika banyak orang bangga menjadi Pelakor, kamu bukan seperti itu. Jika banyak orang memilih untuk memperjuangkan hak nya sebagai selingkuhan dan hak putranya sebagai hasil perselingkuhan, kamu tidak seperti itu. Kamu melepaskan semuanya, ikhlaskan apa yang tidak seharusnya kamu ganggu. Memulai hidup baru, menemukan cinta baru. Pokoknya, kamu menginspirasiku juga menginspirasi banyak wanita yang menjadi pihak ketiga untuk berhenti menjadi perusak hubungan orang. Beralih mencari pengganti yang sesuai asal bukan laki - laki orang. Karena bukan hanya pasangan sah nya yang akan sakit hati, tapi keluarga juga anak - anaknya. Dan aku bangga karena kamu tidak seegois wanita lainnya. Seperti Anaz dan Qiery yang semula egois memperebutkan laki - laki yang bukan miliknya. Hingga Tuhan menunjukkan hidayahnya. Aku bangga saja sama kamu" ungkap Silva panjang lebar yang berhasil membuat Alena berkaca - kaca

My SON (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang