"Ayah..." teriak seorang bocah laki - laki yang menggema membuat para awak media yang awalnya menyorot keluarga bahagia beralih pada sumber suara itu. Sosok bocah laki - laki tampan berlari menghampiri Dai yang sedang di wawancarai. Dairus terlihat bingung menyadari keberadaan Dey di dekatnya
"Pak Dai, siapa anak kecil itu??" tanya salah satu awak media yang tengah meliput
"Ayah.." teriak Dey saat sudah berada di depan Dai, Dewi dan kedua anak mereka tanpa peduli banyaknya jepretan kamera mengarah pada Dey saat ini
"Kamu siapa?" tanya Deby dengan nada datar
"Dey?" seru Dinda. Dey menoleh kearah Dinda dan tersenyum
"Kaka Dinda" lalu Dey menoleh lagi kearah Dai yang masih diam di tempatnya. Dey hendak melangkah lebih dekat namun tangan Dewi mencekalnya
"Kamu ini siapa sih?"
"Aku Dey tante! Dey anaknya ayah" telunjuk Dey menunjuk Dairus yang masih berdiam diri. Pikirannya berkecamuk, bingung dan terdesak
"Dia papa aku, bukan ayah kamu! Kamu salah orang. Sana pergi" usir Deby halus tapi terdengar ketus
"Gak kok! Dia ayah Dey juga" ujae Dey gak mau kalah
"Buktinya mana hah kalau dia ayah kamu?" sergah Dewi cepat. Awak media terus menyorot perdebatan satu bocah laki - laki dengan tiga wanita yang lebih besar darinya
"Punya!" ujar Dey keras kemudian berlari entah kemana. Mengambil bukti yang dia punya. Tak berselang lama, Dey kembali dengan album foto di tangannya
"Ini. Bunda bilang, dia ayah Dey! Ini Dey di kasih fotonya" kekeh Dey gak mau kalah
"Dasar bocah kecil! Sudah deh kamu ke sana aja balik ke ibu kamu! Dia bukan papa mu" ujar Dewi pelan dengan senyum sinisnya
"Dia ituh ayah aku !!" teriak Deyvan keras kepada orang - orang yang ada di sekitarnya merasa jengah karena mereka mengatakan pria yang semalam memeluknya bukan ayahnya.
"Bukan! Ini papahku aja dan papah Dinda saja!!" teriak Deby lebih keras. Seluruh awak media merekam dan membidikkan kamera kearah ekspresi kedua anak yang sedang bersitegang
"Hei! Kamu ini siapa sih? Mana orang tua kamu?" bentak Dewi yang berdiri di Dairus sembari menyenggol lengan Dairus yang masih terdiam berusaha memberikan kode bahwa banyak yang menyaksikan ini semua termasuk kedua anak mereka. Bisa saja kan Deby akan terguncang lagi mentalnya setelah kejadian ini?
"Deyvan anak ayah!! Dia ayah Deyvan!!" teriaknya lagi. Dairus berjalan mendekati Deyvan dan tiba - tiba pria itu mendorongnya membuat tubuh mungil Dey terhuyung hampir terjatuh
"Jangan sembarangan kalau ngomong!!" ujar Dai keras kepada Deyvan. Deyvan hanya menatapnya dengan pandangan kecewa dan sungguh pemandangan ini menyakiti hatinya sendiri. Katakan dia memang egois dan kejam, tapi hidup itu pilihan. Harus ada yang di korbankan. Dairus hanya memikirkan kondisi psikis kedua putrinya, dan tanpa di ketahui olehnya ada bocah cilik lain yang harus menerima kenyataan pahitnya
"Ayah.."
"Saya gak punya anak lagi. Anak saya hanya dua, Deby dan Dinda!!" ujarnya lagi dengan nada keras tanpa mau memandang kearah Dey yang sudah mulai berkaca - kaca dan terisak pelan
"Ayah!!" ujar Deyvan sekali lagi
"Hei!! Jangan memanggil suami saya dengan sebutan ayah!! Cari orang tuamu sendiri! Jangan ganggu keluarga saya" ujar Dewi yang berada di sebelah Dairus. Tidak tahan lagi dengan drama konyol yang di publikasikan ke hadapan publik. Tapi Dewi bersyukur, Dairus masih memilih keluarga kecilnya ketimbang kutu kecil yang baru masuk lagi kehidup Dairus.
KAMU SEDANG MEMBACA
My SON (end)
RomanceTulisan ulang - Ayah untuk Anakku @missintan Kalau kamu menyakitiku, itu hal biasa. tapi jika kamu menyakiti anakku, maka aku tak akan membiarkannya - Alena Zahra Dia juga anakku, kamu gak berhak menjauhkan dia dariku. biar bagaimanapun aku ayah bio...