"Huahahhaah mama". Teriak al kesal.
"Apa sih al". Saat ini mama sudah ada di indo dan pulang bersama daddy gue.
"Shia maa ngambil paha ayam al". Rengek al. Dan mamanya hanya geleng-geleng kepala.
"Huahahah mama al ngambil sayap shia". Teriak shia tak terima.
"Woii balikin sayap gue".
"Ogahh loe balikin dulu paha gue , baru gue balikin sayap loe". Tawar al sambil berlari mengelilingi meja makan.
"Astaga twins kalian ini sudah besar kenapa masih kayak anak tk sihh". Teriak daddy karena kesal.
"Daddy shia loe dad yang duluan". Rengek al sambil menghentakkan kakinya
"Mamahhh al ngadu sama daddy". Teriak shia tak mau kalah.
"Sudah kalian ini gak mau apa sama tamu". Teriak mama yang membuat kami mengeryit heran
Tamu ???
Siapa ??
Al shia dan daddy saling pandang tak tahu. Akhirnya al mengidikkan bahunya saat daddy memandang ya tajam dan melempar pandangan ke arah shia. Sedangkan shia acuh tak mau tau.
"Siapa maa tamunya". Akhirnya daddy angkat bicara.
"Calon mantu mama daddy". Ucap mama bahagia.
"Uhukk uhukk". Al tersedak akan makannya dan shia masih melotot bengong.
Jadi yang bertamu ??
Rey ??
Ramma ??
Mau ngapain ??
"Maa serius bawa calon mantu pulang ??". Ucap al penasaran. Sedangkan shia sudah membalik badan menghadap mamanya.
"Mari masuk sini". Ajak mama pada seseorang.
Dan....
Jreng....
Ramma dan rey. Yang benar saja. Tadi mama bilang apa ?? Calon mantu ?? Kek gitu ??? OMG !!!. oke fix.
"Malam om". Sapa ramma dan rey barengan
Yak anak kembar yaa mereka. Sedangkan shia dan al melonggo tak percaya.
"Gak usah gitu kali lihat nya ". Ucap ramma sambil mencubit hidung al.
Al yang tersadar dari kelamunanya menatap ramma heran.
"Sakit !!! Hidung gue sakit , ". Ucap al polos dan mengusap-usap hidungnya.
"Mau loe mimpi gitu". Tawar ramma.
"Eeehhh engak kok loe beneran udah pulang". Ucap al tak sadar. Dan kembali duduk. Sedangkan shia dan rey mama dan daddy terkekeh geli.
Kau gak di depan mereka udah gue makan loe ram , gue becek-becek pakek cobek trus trus gue buang. Batin al terkekeh.
"Gak ikut makan". Tanya shia memecah keheningan.
"Gah , tadi udah makan , cepetan dan ganti bajumu". Suruh rey dengan mengusap puncak kepala shia.
Ini bocah mesranya gak tau tempat ya ?? Depan mak sama babe gue woi astogehh. Meleleh bang dedek. Batin shia.
*ehemmm". Deheman papa mampu menyadarkan keadaan jika tak hanya berempat yang ada di sini. Sedangkan mama terkekeh geli.
****
"Ngapain ram ke sini ". Tanya al heran. Karena saat ini dia berada di puncak.
"Pengen aja ngabisin waktu sama loe". Ucap ramma sambil tiduran di paha al.
Al dengan lihai membelai rambut ramma dan memainkannya di sana. Rambut pirang dan lembut.
"Gue kangen sama loe al".
"Huahaha gak usah sok gitu loe ram".
"Kenapa ". Tanya al heran.
"Gue tau loe bahagia di sana , jadi jangan ucapin kata kangen sama gue". Protes al tak terima.
Gue juga kangen loe ram , tapi gue sadar gue siapa. Batin al
"Gak boleh ya kangen pacar sendiri??". Ucap ramma sambil menggenggam tangan al.
"Tepatnya kekasih gelap atau gak sephia". Ucap al penuh arti dan menatap lurus ke arah mata ramma.
"Sampai kapan ram akan selalu kayak gini , kapan akan berakhir hubungan palsu ini". Tanya al penuh penekanan.
Ramm yang mendengar ucapan al langsung bangkit dam duduk di hadapan al.menatapnya dengan tatapan sulit si artikan.
"Gue gak akan nglepasin loe al , gue sayang sama loe". Ucap ramma sambil mengisap pipi al.
Al tersenyum simpul dan menatap ramma.
"Gue cuma mau ingetin loe punya pacar dan gue bukan siapa-siapa loe ram, gue emang bodoh saat itu mau aja nerima tawaran loe dan gak tau sampai kapan hubungan palsu ini berakhir". Jelas al menatap lurus ke depan. Dan tak menhiraukan tatapan maut dari ramma.
"Gue janji akan selalu ada buat loe". Ucap ramma sambil mengangkat ajri kelingkingnya.
Al yang menatap ramma tersenyum simpul dan mengaitkan jari kelingkingnya pada jari ramma.
"Promise". Ucap al dan mendapat anggukan dari ramma.
****
Udara yang segar menyerpa tubuh shia. Saat ini dia sedang berada di pantai bersama rey.
"Embt ... Ngapain loe bawa gue ke sini malam lagi". Ucap shia sambil memejamkan mata.
"Engak papa pengen aja malam gini sama loe di sini".
"Ehm". Deheman shia sebagai jawaban.
Shia merasakan ada tangan yang mengusap kepala shia dengan lembut.
Nyaman !!
Sangat nyaman.
Rey menarik shia dalam pelukannya dan mengecup punya kepala shia.
****
Al menatap indah langit-langit yang penuh bintang dan bulan dari balkon kamarnya.
Membayangkan akan ucapan ramma yang terngiang di otak al.
Tak sadar jika shia sudah berada di dekatnya penuh dengan senyuman.
"Gila loe senyum sendiri". Ledek shia. Dan mendapat lirikan dari al
"Loe juga". Tanya al tak mau kalah.
"Loe suka ya sama ramma". Tanya shia to the point.
"Dan loe juga suka sama rey". Balik al.
*huahahah entah sejak kapan perasaan ini muncul , gue juga gak tau ". Ucap shia sok bijak.
*tumben loe bijak , biasanya bacot mulu". Sindir al dan menatap shia tajam.
"Gue juga gak tau al , loe sendiri".
"Sama gue juga gak tau harus gimana , tapi gue sadar kali posisi gue".
"Iya loe bener".
Mereka akhirnya menghabiskan malam di atas balkon kamar al. Dan menatap bintang. Dan tenggelam dalam pikiran masing-masing.
Gue hanya ingin ini menjadi kenyataan bukan sebuah impian tuhan. Batin shia menatap tajam langit
Salahkah jika aku mencintainya ?? Jika iya sadarkan aku tuhan akan posisi aku saat ini. Batin al dengan menundukkan kepalanya.
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Love Story
Teen FictionSeorang anak kembar hidup penuh dengan kekonyolannya dan ke usilannya. Membuat semua anak menyeganinya dan menyebut dia sebagai ketua geng. Sifat sangat dan tatapan tajamnya hanya di perlihatkan jika di perlukan. Selebihnya hancur banget. Dua sodar...