"Mamahhhh bantuin shia maa , ". Teriak shia saat di depan pintu.
Sedangkan sang mama berlari ke arah kedua anaknya.
"Loo shia al kenapa ??". Tanya mama panik dan membantu membopong al ke dalam kamarnya.
"Nantik aja maa ceritanya , berat ini ahh ". Protes shia.
Setelah sampai di kamar al. Mama langsung menganti baju al yang basah dengan baju santai. Dan membaringkan di tempat tidurnya dan menutup tubuhnya dengan selimut.
"Maa al pusing". Ucap al lemas.
"Kamu habis hujan-hujan ??". Tanya mama dan mendapat anggukan dari al.
"Shia ambilin obat di p3k yaa". Ucap mama dan shia berjalan mengambil obat.
Setelah itu di berikan pada al. Dan ak meminumnya.
Mama duduk di atas ranjang dengan shia dan menatap al tidur miring menghadap keduanya.
"Kalian kenapa lihat in gue kek gitu". Tanya al memecah keheningan.
"Mama tau gak tadi tu yaa.... ". Ucap shia dengan menggantung kalimatnya.
"Kenapa shia". Ucap mama kepo.
Aduhh bisa mampus ni gue kalau shia cerita mama kan kepo angkut. Batin al.
Al mencubit paha shia sampai merah. "Aduhh lo apaan sih al main cubit aja". Ringis shia.
"Kalian sembunyiin apa dari mama , tu muka kamu al merah gitu napa ?? Blushing ??". Tanya mama kepo. Sedangkan al menutupi wajahnya dengan selimut dan tersenyum.
"Tadi tu mahh gini loe shia ceritain". Ucap shia dengan mengunyah cemilan al.
Flashback
Al berjalan ke arah lapangan dengan rama. Rama berjalan menuju ke anak basket meminta bolanya.
Ramma melempar bola itu ke arah al. Al menangkap dengan lihai dan mendribel bola itu.
Mereka saling berebut bola di sana. Shia hanya menonton dari samping lapangan dan memakan cemilan.
Al mendribel bola saat ramma menghadang di depannya. Dengan mengecoh ramma akhirnya bola itu masuk ke dalam ring dan al bersorak gembira dan menjulurkan lidahnya.
Ramma kesal dan menyambar bola itu dan memasukkan bola ke dalam ring dana mencubit pipi al.
Tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. "Ram udahan yuk hujan ni". Ucap al merebut bola dari rama.
"Gak ahh , di lanjut".
"Hujan ram , ntar kalau gue sakit gimana ??".
"Gue akan temenin loe dan tanggung jawab ". Ucapnya sambil mendribel bola.
Dengan senyuman al merebut bola itu dan melemparkan ke dalam ring. Tapi belum sempat melempar tangan al di genggam dari belakang dan itu ramma. Akhirnya mereka melempar bola itu secara bersamaan.
Setelah lama bermain mereka merasa lelah. Ramma merebahkan dirinya di tengah lapangan dengan tangan terlentang
Melihat ramma pw dengan posisinya al akhirnya mengikuti rebahan di lapangan bersama dengan ramma dan berbantal lengan ramma.
Mereka memejamkan matanya menikmati setiap tetesan air hujan yang menetes di wajah mereka.
Al membuka matanya karena merasa pusing dan duduk di sebelah rama. Rama yang bingung akhirnya duduk dan menatap al.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Love Story
Teen FictionSeorang anak kembar hidup penuh dengan kekonyolannya dan ke usilannya. Membuat semua anak menyeganinya dan menyebut dia sebagai ketua geng. Sifat sangat dan tatapan tajamnya hanya di perlihatkan jika di perlukan. Selebihnya hancur banget. Dua sodar...