"Hoaammmmm ngantuk ". Ucap shia sambil memejamkan matanya.
"Al bangun gihh kan weeken". Ucap shia lagi dengan menggoyang-goyangkan tubuh al.
Saat ini shia tidur di kamar al karena kemaren malam habis menonton film horror jadi takut akhirnya tidur bareng deh
"Loe aja yang bangun gue masih ngantuk". Ucap al sambil menutup kepalanya dengan bantal.
"Ya udah gue mandi dulu ". Ucap shia dan mendapat deheman al sebagai jawaban.
Shia berjalan menuju kamar mandi dan bersiap diri. Setelah sudah ia keluar dengan rambut basah.
Matanya membulat saat tau entah sejak kapan rama sudah berada di belakang al. Dan memeluk al dari belakang.
Shia melangkah pelan dan mencoel lengan rama.
"Loe ngapain di sini ??". Ucap shia bisik-bisik takut menganggu al .
"Gue ?? Tidur lahh sama pacar gue , kenapa ??". Tanya ramma santai.
"Loe bego atau apa sih , ini tuh kamar cewek , loe main nyelonong masuk aja , trus tidur seranjang sama al , ntar kalau mak gue tau gimana haa ??". Kata shia dengan kesal.
"Mak loe yang nyuruh gue kesini , katanya kalau ada apa-apa gue mau di kawinin sama al , so tenang aja kali". Ucap ramma santai dan kembali menenggelamkan kepalanya di leher al.
Sedangkan shia mendengus kesal akan ucapan rama. Dia keluar kamar al dengan bibir yang cemberut.
Ramma melanjutkan tidurnya lagi dengan al.
****
"Maa shia keluar dulu yaa udah di tunggu in temen". Ucap shia pamit pada sang mama.
"Iya , kakak loe belum bangun ??". Tanya mama sambil memberikan sehelai roti selai pada shia.
"Belum , masih enak tiduran berduaan pula". Cibir shia kesal.
"Lha loe kenapa sebel gitu sih ?? Biarin dah tidur seranjang bentar lagi gue kawinin juga tu bocah dua". Ucap mama di jawab kekekan shia.
"Udah shia berangkat , nohh sana urus anak loe". Kata shia bercanda.
"Ehh bocah sama mama sendiri kek gitu loe ya , kampret". Umpat sang mama.
Shia keluar dengan mobil porsche milik al yang saat ini sering di gunakan sang mama.
Dengan melajukan kecepatan tinggi shia memarkirkan mobilnya di taman hiburan.
Matanya menyapu sekeliling taman hiburan itu satu kata saat ini dalam otaknya sepi. Shia berjalan mengelilingi taman hiburan itu dengan satu cup coffe late di tangannya. Yang dia pesan tadi di cafe seberang.
Shia duduk di antara bangku yang tersedia. Tatapannya kosong lurus ke depan. Entah kenapa dia seakan rindu akan tempat ini. Banyak kenangan yang hadir di sini. Apalagi dengan rey
Shia memejamkan matanya dan mendongakkan wajahnya ke atas. Hingga sinar matahari pagi menembus wajah cantiknya.
Mengatur nafas yang sesak dalam hatinya. Seakan ada beribu jarum yang menusuk dirinya.
Shia merasakan sentuhan lembut di keningnya. Dengan perlahan dia membuka mata dan mendapati mata rey yang terpejam mencium kening shia.
Shia membatu sekaligus. Apa dia harus senang bertemu rey ?? Yang beberapa minggu ini dia hindari ?? Karena jujur shia merindukan sosok rey saat ini. Apa dia harus marah atas pengakuannya dulu kalau shia hanya mainnya ??.
Shia memejamkan matanya. Seakan ia tak ingin berontak. Tapi hati dan pikirannya kacau. Hingga dia membuka matanya dan menatap rey.
Mata mereka berpadu beberapa detik. Hingga rey melepaskan ciumannya.
Shia memperbaiki tempat duduknya dan masih menatap lurus ke depan. Tak menghiraukan rey yang saat ini duduk di sebelahnya.
"Maafin aku shia , aku--".
"Cukup , rey , gue gak butuh maaf loe , lagian loe kenapa ke sini". Potong shia cepat. Dia tak ingin mendengar apa-apa dari mulut rey. Dia tau ini akan menyakitkan hatinya
"Entah , seolah ada yang membawaku ke sini". Ucap rey sambil memandang shia.
Shia bangkit dari tempat duduknya dan mengambil tas selempangnya.
"Mau kemana ??". Ucap rey pelan dan menarik pergelangan tangan shia
"Pulang". Ketus shia dan menghempaskan tangan rey. Dan bergegas pergi.
Rey menatap kepergian shia. Penyesalan akan perkataannya waktu itu membuat hidupnya hancur.
Saat itu juga rey telah memutuskan hubungan dengan angel. Dia ingin kembali pada shia.
Gue janji bakal bikin loe kembali sama gue shia , gue gak akan biarin siapapun dekat sama loe , karena loe hanya milik gue. Bukan rey dalam hati.
*****
"Huaaaaaaaa mama ". Teriak al saat tau ramma tidur di sebelah dia.
"Apa , apa ada apa ?? Maling ?? Ramma ena-enain loe". Ucap sang mama panik.
"Mama ni bocah kenapa ada di kamar al sih ??". Tanya al dengan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
"Diem al , gue mau tidur". Ucap ramma serak-serak basah khas orang bangun tidur
"Ramma loe bangun sana ngapain sih tidur di kasur gue??". Protes al sambil mendorong tubuh ramma untuk mrnjauh dari al. sedangkan sang mama hanya tersenyum kecil.
"Ehemmm". Deheman mama mampu membuat mereka berdua bangun.
"Cepetan bangun udah siang , mau tidur terus berdua di kamar ??". Goda. Mama
"Boleh tante". Ucap ramma sambil menganggukkan kepalanya tiga kali dan mendapat cubitan dari al.
Setelah berdebat kecil. Akhirnya mereka sampai di meja makan. Udah ada beberapa masakan ala mama dan mbok yem.
Mereka menyantap makan siang dengan diam tiba-tiba shia datang dengan wajah di tekuk kusut kayak kaos kaki setaun gak di cuci.
"Loe kenapa shia ??". Tanya al penasaran.
"Gue gpp kok , gue ke atas dulu capek". Kata shia dan berjalan menaiki tangga.
"Adik loe kenapa al ??". Tanya mama heran.
"Gak tau maa , mungkin berantem sama pacar barunya". Ucap al santai dan menyantap kepiting asam manis kesukaannya.
"Pacar baru ? Bukannya sama rey si shia ??". Kepo mama kambuh.
"Udah putus".
"Apaa putus ??".
"Iya maa , ah udah gak usah di bahas". Kata mama santai.
Ramma yang mendengar ucapan al hanya melirik al sekilas dan lanjut makan. Untuk menutupi kekagetannya. Apa mungkin shia tau angel ?? Apa mereka berantem ?? Entah lah . ramma mengellengkan kepalanya meneois pikiran nething dari otaknya.
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Love Story
Teen FictionSeorang anak kembar hidup penuh dengan kekonyolannya dan ke usilannya. Membuat semua anak menyeganinya dan menyebut dia sebagai ketua geng. Sifat sangat dan tatapan tajamnya hanya di perlihatkan jika di perlukan. Selebihnya hancur banget. Dua sodar...