Tiga hari berkeliling dunia membuat shia lelah dan pusing. Saat ini shia sudah berada di jakarta dan di temeni sang mama di kamarnya.
"Maa al kok pinter banget sih. Shia capek harus ngurusi perusahaan al ". Keluh shia.
"Gak tau shia , mama juga bingung dalam jangka 3 tahun al bisa membangun semua itu ". Ucap mama
"Shia heran deh maa , kok bisa ya otaknya terbuat dari apa sih maa al itu ".
"Sudah ayoo makan. Katanya lusa al pulang sama daddy ".
Mereka pun akhirnya makan malam berdua tanpa al dan daddynya.
****
Dua hari berlalu akhirnya daddy dan al kembali ke indonesia lagi. Dengan perasaan bangga perusahan al yang sempat mengalami krisis sekarang sudah normal.
Hingga mereka bisa kembali ke jakarta. Dan di sambut hangat oleh sang mama dan shia.
"Gimana ?? Beres ??". Tanya al santai dan masih fokus dengan laptopnya.
"Udah , dan sekarang loe harus ajak gue jalan-jalan al , gue gabut di rumah". Ucap shia dan membuat al menoleh tajam ke arah shia.
"Ya udah ayoo". Ucap al.
Shia kira al akan marah tak jelas akan kerjanya ehhalah iya.in aja. Dari pada berubah pikiran iya.in aja lah.
****
Akhirnya mereka sampai di salah satu mall dan berbelanja kebutuhan al dan beberapa baju yang ada di mall ini.
Hingga akhirnya mereka berhenti di sebuah caffr di salah satu dekat tempat perbelanjaan.
"Pesenin gue coffe late ya , sama donat oreo aja ". Pesen al dan mendapat anggukan dari shia.
selang beberapa menit shia membawa pesanannya dan menyodorkan di meja al.
"Loe pantes shia jadi weaters , gimana kalu loe kerja di cafe gue , lumayan tuu karyawan gratis gitu". Goda al.
"Sialan loe al. Tega loe jadi in gue weaters". Ucap shia pura-pura ngambek.
"Al loe tau kadang gue itu kangen banget sama berantem , terakhir berantem sampai loe mau mati. Padahal jauh-jauh bulan gue udah mau ngrencanain ngebunuh loe al". Ucap shia sambil mencecap milkshakenya.
"Sialan loe ". Umpat al kesal.
Mereka berhanyut dalam ucapan sehari-hari. Seperti saudara yang lama hilang. Al merasakan kenyamanan lagi di antara mereka. Terkadang dia merasa sepi tak ada shia tapi apalah daya. Ia memilih kerja fi kuar negeri daripada di indonesia.
Sangking adiknya dia berbicara dengan kembarannya sebuah suara bass membuat mereka menoleh ke arahnya.
"Boleh gabung ??". Ucap suara bass itu.
"Reyy , duduklah ". Ucap cepat.
"Apa kabar loe al ?? Baru pulang ??". Ucap rey basa basi.
"Udah 3 hari kok gue ".
"Al shia gue pinjem dulu yaa , ". Pamit rey dan mendapat senyuman simpul dari al.
"Loe pikir adik gue barang bisa loe pinjem kapan pun loe mau ??". Terang al dan membuat rey kicep.
"Mampus loe skak math". Timbal shia.
"Hehehe , maksud gue , gue mau aja shia pergi , loe sendiri gak papa kan". Ucao rey. Dan mendapat anggukan dari al.
"Silahkan". Ucap al mempersilahkan.
Mereka pun akhirnya pergi bersama. Al hanya memandang punggung keduanya dengan bahagia.
Kisah cinta mereka tak seburuk kisah cinta al. Al susah move on membuat dia menutupi dirinya. Walaupun di swiss banyak yang mengatakan cinta al terang-terangan menolaknya.
Dia mengingat setiap kata yang pernah terlontar dari mulutnya. Setiap kata yang di tuju oleh rama. Al menanggapi santai jika emang rama sudah menikah pun bagi al tak apa. Tanda jika dia tak bisa menunggu al.
"Heii". Ucap suara bass itu dan membuat al tersedak coffenya.
"Uhukkk .. Uhukkk....". Lelaki itu yang tau lantas menyodorkan minum untuk al.
"Haii nona alisha , anda tak apa ??". Ucap lelaki itu dan ternyata adytia.
"Heii , maaf saya gak tau". Ucap al formal.
"Anda sedang apa di sini ??" Tanya lelaki itu heran. Melihat al hanya sendiri di sini.
"Pangil saya al , jangan seformal itu dengan ku , kita di luar kantor".
"Baiklah , maksud say-- aku kamu ngapain disini ?? Sendiri ?? " tanyanny lagi.
"Ah engak , tadi aku sama adik aku , tapi dia jalan sama pacarnya dan akhirnya saya sendiri di sini".
"Kenapa kamu gak keluar dengan kekasihmu ". Tanya aditya.
"Lagi free jadi gak punya kekasih , kalau kamu ??".
"Sama. Saya juga tapi saya masih menunggu dia untuk kembali pada saya". Ucap adytia dengan menatap al dalam. Sedangkan al hanya mengangguk.
Adytia dari grub adytia yang beberapa hari menemani al di indonesia. Dan selaku menghubungi al. secara tidak langsung mereka dekat hanya dekat di sosmed. Dan mereka pun jarang untuk bertemu.
*****
"Loe mau bawa gue kemana haa'. Tanya shia kesal karena rey tak menjawabnya.
Karena para akhirnya shia diam dan melipat tangannya di dada. Selang beberapa detik shia tertidur
Hingga dia tak menyadari jika mereka sudah berada di sebuah pantai nan indah.
"Bangun ". Ucap rey lembut dan membuat sbia mengerjapkan matanya.
'Wihh loe bawa gue ke pantai ??" ucap shia dan mendorong pintu mobil hingga dia keluar. High heels yang tadi di pakai sudah ia lepas dan berlari ke arah bibir pantai di ikuti oleh rey
Shia berlari saat ombak itu ingin menerjang tubuh shia dan membuatnya basah. Hingga shia tak sadar jika ia di pelukan rey.
Shia menatap rey biasa tapi tidak dengan jantungnya. Desiran itu kembali lagi. Dengan cepat shia menepis semuanya.
Mereka tertawa bersama dan bahagia bersama hingga tangan mereka saking bertautan satu sama lain.
****
"Mam ....al mau tanya ". Ucap al serius dan mendapat tatapan tajam dari sang mama.
"Mam selama al jauh rama pernah gak kesini , ". Ucap al ragu-ragu karena gak enak sama sang mama.
"Pernah sekali saja ". Ucao mam sambil menatap al ". Kenapa ??". Tanyanya lagi.
Mampus loe al. Batin al.
"Ahh engak maa ". Ucap al menutup gugupnya.
Al merebahkan tubuhnya di atas sofa dan menatap langit rumahnya. Memejamkan matanya dan mencoba tidur. Hingga kesadaran itu hilang di ganti dengan dunia mimpi.
-tbc-
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins Love Story
Teen FictionSeorang anak kembar hidup penuh dengan kekonyolannya dan ke usilannya. Membuat semua anak menyeganinya dan menyebut dia sebagai ketua geng. Sifat sangat dan tatapan tajamnya hanya di perlihatkan jika di perlukan. Selebihnya hancur banget. Dua sodar...