[29] tega?

1.5K 76 2
                                    

duapuluhsembilan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

duapuluhsembilan

AINA benar-benar menyesal setelah menawarkan sesuatu yang pasti akan Bilal setujui dengan semangat dan pasti berakhir dengan hal yang tidak enak. Dan, Aina tidak bisa berkilah lagi disaat Bilal dengan susah payah mengeluarkan motor matic dari garasi yang bahkan baru Aina ketahui bahwa keluarga Bilal mempunyai motor itu.

“Nah,” Bilal menepuk-nepuk kedua tangannya, lalu menstandari motor matic itu. “Untung nih motor belom Mama jual.”

Aina menghela napas panjang, lalu menggaruk keningnya. “Bil, gue gak yakin deh, terakhir gue bawa motor itu... waktu masih di Surabaya. Itu pun kelas 2 SMP.”

Bukannya menjawab, cowok dihadapan Aina itu hanya tersenyum lebar lalu menyentuh kedua bahu Aina pelan. “Panasin motornya sebentar ya, Aina-ku. Bilal mau ambil uang dulu.”

Bilal yang hendak melangkah menuju teras pun segera Aina cegah dengan menarik kaus abu-abu yang dikenakan cowok itu.

“Cuman sebentar kok, Aina. Jangan kangen dulu, cuman ambil duit.”

“Najis tau nggak.” sahut Aina sedikit melotot. “Gak usah menjijikan.”

Bilal yang disahuti seperti itu pun hanya mencibir, “yaudah gue ambil duit dulu.”

Aina menarik lagi kaos Bilal.

“Apa lagi?”

“Gila si,” ujar Aina lirih, “tadi aja sok manis, sekarang bentak-bentak gini. Ngeselin.”

Bilal menggaruk pangkal hidungnya yang tiba-tiba gatal. “Yaudah, mau lo apa?”

“Jangan pake motor ini.”

“Terus pake motor gue?”

“Ya nggak juga.”

“Terus apa? Pake supir? Kasian Kang Dodo udah tidur.”

“Ya nggak supir juga,” jawab Aina makin bingung, cewek itu hanya menggaruk kepalanya berusaha mencari jalan keluar kecuali hal itu.

“Ini yang paling enak kali, Na, ribet deh lo.” kata Bilal menghela napas kasar. “Udah lepasin, gak usah manja.”

“Yaudah, yaudah.” katanya mensetujui. “Yuk naik, gue yang bayarin.”

“Serius nih?”

“Iyalah.”

“Gak bakal dibilang utang kan?”

ConfessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang