Part 41 (Pisau Bedah)

901 78 2
                                    

"Yakk.. Lo mau ninggalin gue gitu aja?"

"..."

"Rin..? Jawab gue Rin maksud lo apaan?"

"Rin..? Na Rin.. ?"

"Kim Na Rin ..!" (teriak Sehun)

S

ehun bangun dari tidurnya dan reflek mendudukkan tubuhnya yang sedang tertidur

'Itu tadi mimpi?'

Keringat bercucuran mengalir di wajah Sehun ,layaknya orang yang telah berlari kencang nan jauh, pandangan Sehun terfokus pada satu titik di depannya ,dan mulutnya kini tak henti-hentinya berkata

"Na Rin.. Na Rin-ah.." (dengan suara yang lemas dan nafas yang tersenggal-senggal)

D.O yang sedari tadi menjaga Sehun di sampingnya itu sontak kaget dengan apa yang baru saja terjadi

"Hun-na ?? Lo udah sadar?" (tanya D.O)

"Na Rin.. Na Rin-ah.. Ja.. Jangan pergi Na Rin-ah" (sambil menggeleng-gelengkan kepalanya)

Sehun tidak merespon apa yang di tanyakan D.O tadi ,ia malah terus saja memanggil-manggil Na Rin

"Hun? Sehun-na? Gwaenchana?"

"Ja.. Jangan tingggalin gu.. Gue Rin.."

Hhhff.. (D.O bernafas berat)

"Na Rin gak kemana-mana hun.." (D.O mencoba menenangkan Sehun)

"Miane.. Na Rin-ah ini semua salah gue"

"Enggak hun.. Ini semua bukan salah lo.."

Hiks!

"Na Rin pergi ninggalin gue hyung.. Na Rin pergi.. Dan itu karna gue.."

"Enggak hun dia gak pergi.. Na Rin gak akan ninggalin lo"

'Juga gak akan ninggalin gue' (batin D.O)

"Arrghh..." (Sehun kembali mengerang kesakitan)

"Hun? Hun-na .. ! Lo kenapa huh?"

"Arghh kepala gue.. Arrgh sa.. sakit hyu.. Unghh Aahhss.." (ucap Sehun terbata-bata sambil memegangi bagian kepalnya yang luka)

"Tu.. Tunggu sebentar eoh? Gue panggilkan dokter dulu"

D.O langsung berlari ke luar ruangan serta berteriak-teriak kesana kemari mecari dokter atau suster yang dapat menolong Sehun saat ini

"Dokter.. !! Dokter .. !! Suster .. Aishh kemana mereka semua .."

"Dokter !! Suster !!"

"Ya tuan ada apa?" (seorang suster menyauti panggilan D.O dari arah belakang)

D.O berbalik badan dan berkata..

"Sehun telah sadarkan diri dan ia merasakan sakit di kepalanya"

"Ahh baiklah, mari kita kesana"

"Ayo.."

"Seharusnya anda tidak perlu berlari mencari kami kesana kemari seperti tadi tuan"

"Hah? Lalu?"

"Anda hanya perlu menekan tombol merah yang ada di dinding di atas kepala pasien saja.. Setelah itu pasti salah satu dari kami akan datang"

'Benar juga.. Kenapa gue gak kepikiran ya"

Can I Call you "MINE" ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang