Part 42 (Rumah Pohon)

1K 77 9
                                    

'Ku mohon ,lancarkanlah operasinya dan kembalikan keadaan Na Rin yang sehat seperti sediakala'

D.O kembali membuka matanya dan membungkuk sejenak pada pintu ruang operasi itu sebelum akhirnya ia melangkahkan kakinya untuk pergi menuju kantin Rumah Sakit

⌚ 00:17

-di Ruang operasi-

"Selesai.. Sisanya saya serahkan pada kalian, kalian bisa menutupnya kan?" (ucap sang dokter)

"Nae dokter.."

"Kalau begitu saya permisi"

(4 jam sudah berlalu sejak sekitar pukul 21:30 yang lalu)

Operasi selesai tepat pada waktunya, dokter yang memimpin operasi Na Rin pun meninggalkan ruang operasi

Operasi itu nampak lancar-lancar saja, akan tetapi entah bagaimana hasil dari operasi tersebut.. Biasanya hasil operasi dapat di ketahui setelah si pasien bangun atau sadarkan diri.

-di ruang rawat Sehun-

Dari sejak sadarkan diri ,Sehun tak henti-hentinya memikirkan Na Rin. Bayangan akan mimpi buruknya itu terus saja muncul di benaknya

'Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk terhadap Na Rin, bukankah sampai saat ini dia masih dalam keadaan yang cukup parah?'

'Bagaimana jika keadaannya tak kunjung membaik?'

'Bagaimana jika keadaan Na Rin menjadi semakin parah!'

'Cedera berat di kepalanya..'

'Patah tulang di bagian punggungnya..'

Hiks! (tangis Sehun pun kembali pecah)

'Bukankah itu parah?'

'Anii.. Itu sangat parah'

'Bukankah itu sulit di sembuhkan'

'Aishh..'

(Lagi-lagi Sehun merasa kecewa pada dirinya sendiri)

'Bagaimana jika Na Rin..'

Hiks!

'Bener-bener akan ninggalin gue buat selamanya?!'

"Andwae !!" (Sehun menyeka air matanya yang kini mulai berhenti keluar)

'Na Rin harus sembuh!'

Can I Call you "MINE" ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang