XXIII

593 33 79
                                    

~Helena POV~

"Woyy semuanyaa!!! Dengerin guaa!!" Teriak Danu sang ketua kelas.

"Kenapa?" Tanya Stevano.

"Guru penjas kita baru ege.." Ucap Danu.

"Demi apa??" Ucapku dan teman-temanku.

"Iyaa.. Namanya Pak Cahyo, tadi gua sempet liat orangnya.. Tinggi, ganteng lagi.." Jelas Danu.

"Gilsss!!! Gue penasaran!!" Teriak Amel.

"Gua juga anjir.." Ucap Awan.

"Lo ngapa penasaran?" Tanya Santo.

"Abisan kata Danu, gurunya ganteng.." Jawab Awan.

"Anjirr.. Lo suka sama yang ganteng Wan?" Tanya Stevano.

"Kagak lahh... Lo gila kali?" Ucap Awan.

"Ehm.. Pagi semuanya.." Sapa seorang laki-laki berpostur atletik, tinggi, gagah, dan.. Tampan.

"Pagi..." Sapaku dan teman-temanku.

"Perkenalkan, saya guru olahraga baru kalian. Nama saya Cahyo, jadi panggil saya Pak Cahyo." Jelas guru baruku yang namanya Pak Cahyo.

Lalu Amel mengangkat tangannya.

"Iya?" Tanya Pak Cahyo.

"Saya Amel, Pak. Saya mau nanya.." Ucap Amel.

"Iya, silahkan.." Balas Pak Cahyo.

"Bapak udah nikah belom pak?" Tanya Amel.

"Hahahaaa lo ya Mel.." Tawaku dan teman-temanku.

"Hehe.. Tidak apa apa.. Saya masih lajang kok.. Belum menikah, dan belum punya pacar." Jelas Pak Cahyo yang berhasil membuat Amel tersenyum bahagia.

"Baiklah, hari ini saya tidak akan menyampaikan materi. Jadi saya hanya ingin kalian bermain basket. Cewek lawan cewek, cowok lawan cowok." Perintah Pak Cahyo.

"Baik Pak.." Turutku dan teman-temanku.

Permainan pertama dimulai dengan perempuan melawan perempuan.

Aku sekelompok dengan Amel, Sasya, Vivi, Echa. Sedangkan kelompok lawanku ada Daniella, Raissa, Utami, Nabila, Nisa, Putri. Memang agak tidak seimbang, tapi.. Biarkan.

*priiitt!!!*

Permainan pun dimulai. Aku dengan sigap langsung mengambil bola, dan melemparkannya pada Echa.

"Yak.. Echa berlari sodara-sodara.. Dan.. Dan.. Yaaa MASUUKK!!!" Teriak Firdaus.

"YEEEEEYYY!!!!" Teriakku dan teman sekelompokku.

Permainan terus berlanjut. Setelah kurang lebih 10 menit bermain, pertandingan di menangkan kelompok lawanku. Nasib.

Lalu aku memutuskan untuk duduk di bangku besi panjang yang ada di lapangan sekolahku.

Aku duduk sambil meneguk air mineral dari botol kemasan yang tadi aku beli di kantin.

Dan tiba-tiba, Stevano datang menghampiriku dan duduk di sampingku.

"Hel.." Panggil Stevano.

"Hm?" Jawabku yang masih meneguk air mineralku.

"Rencana yang lo bilang jadi?" Tanya Stevano.

"Emang lo mau bantuin gue?" Tanyaku balik.

"Gua sih mau-mau aja.." Jawab Stevano.

"Oke.." Ucapku.

Unfinished Journal ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang