~Helena POV~
"Lo jadian baru ngasi tau yaa.." Protes Amel.
"Ahahaa.. Ini juga baru beberapa jam yang lalu kaliii.." Ucapku.
"Jahat ya lo, taken sendiri di grup kita.." Ucap Nabila.
"Ya lo pada nyari doi napa.. Gak bosen apa jombs mulu?" Tanyaku.
"Kalo gue.. Jangan dulu dahh.." Ucap Amel.
"Gue..." Ucap Utami.
"Lo mati aja sono sama Reyhan." Ucap Putri.
"Lah jahat.." Ucap Utami.
"Lagian, lo sama Reyhan lucu.. Sama-sama suka bukannya jadian aje.." Ucap Putri.
"Lah, kalo mereka lucu kenapa di suruh mati Put?" Tanya Nabila dengan polosnya.
"Bodo ah Bil, gue kan cuma bercanda..." Jawab Putri.
"Lo sendiri kapan Put?" Tanyaku.
"Hmmm... Gue sih akhir-akhir ini lagi deket sama adek kelas." Jawab Putri.
"Siapa njir???" Tanyaku dan teman-temanku.
"Namanya Damar, anak kelas 10.." Jawab Putri.
"Wedeee... Good luck ya Put!!" Ucap Amel.
"Thanks.." Balas Putri.
"Balik kelas yuk.." Ajakku.
"Yuk lahh.." Balas teman-temanku.
Di perjalanan balik ke kelas, tiba-tiba ada Reyhan yang lewat di samping kami.
"Eh, Tami. Temenin perpus yuk.." Ajak Reyhan.
"Ih, manggilnya kok Tami sih?" Protes Utami dengan wajah yang memerah.
"Abisan apa dong? Masa sayang?" Ledek Reyhan sambil mencolek pipi Utami. Dan itu dapat membuat Utami semakin memerah pipinya.
"Ah, bodo ahh.. Yodah yuk.." Ucap Utami sambil berjalan pergi.
"Mi!! Tungguin gua!!" Teriak Reyhan sambil mengejar Utami. Cie dikejar 😏😏.
Lalu, aku, Amel, Nabila, dan Putri kembalu berjalan menuju kelas kami.
Saat melewati lapangan basket, tiba-tiba..
*buukk!!!*
"ADAW!!!" Teriak Nabila.
Barusan ada sebuah bola basket yang mengenai pundak Nabila.
"Hayolooh.."
"Waduuhh yang kena cecan lagi.."
"Hayoloh Di.. Kena amuk lo.."
Sorak kerumunan laki-laki di hadapanku dan teman-temanku.
"M-maaf kak.. Gak sengaja.." Ucap seorang laki-laki yang sepertinya tadi tidak sengaja membentur pundak Nabila.
"Gak sengaja gak sengaja.. Sakit tau!!" Protes Nabila.
"Maaf kak.. Gak sengaja.." Ulang sang 'adek kelas'
"Gak!! Lo tuh kalo main pake mata, udah tau gue lagi jalan. Malah lo timpuk!! Rese lo!!" Teriak Nabila.
"Ya udah, gua minta id line lo boleh?" Tanyaku.
"Tuh kan, sekarang modus lagi lo.." Ucap Nabila.
"Ih, salah aja deh gua.. Maksud gua, kalo lo kenapa napa kan jadi gampang gua hubungin lo nyaaa.." Balas sang adek kelas yang mulai frustasi menghadapi Nabila.
"Oohhh... Ngomong dong.. Yodah, id gue nabilz. Jangan ngasih id gue ke temen-temen lo ya.. Awas lo!!" Ancam Nabila lalu pergi.
Aku, Putri, dan Amel pun mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unfinished Journal ✅
Teen Fiction[COMPLETED] Menceritakan tentang kehidupan remaja di Sekolah Kita yang penuh dengan suka dan duka.