XXXI

451 28 11
                                    


~Amel POV~

Aku sekarang sedang berada di mall bersama Raissa. Kami sedang mengintai Ero dan Dila yang katanya sedang berada di mall ini. Dan sekarang kami sedang makan di salah satu restoran cepat saji.

"Hhh.. Sa. Ero mana sih? Kita udah keliling tapi kita gak ketemu-ketemu sama dia.." Keluhku.

"Iya nih.. Mereka kemana ya?" Ucap Raissa.

Saat aku sedang melihat kesekeliling, tiba-tiba aku melihat Ero yang sedang bergandengan dengan perempuan yang sepertinya itu adalah Dila.

"Eh!! Sa!! Itu Ero!!" Teriakku.

"Man- Oh iya!! Ayo kita ikutin.." Usul Raissa.

Lalu kami pun membuntuti Ero. Ia sekarang sedang masuk kedalam toko manis-manisan bersama Dila. Lalu aku dan Raissa pun mendapat ide cemerlang untuk mengerjainya.

Saat Ero dan Dila melewati area permen. Aku dengan diam-diam menjatuhkan permen-permen itu kearah Ero.

"Aaa!! Ih kamu kalo jalan hati-hati dong.." Ucap Dila.

"Ih, bukan aku.." Elak Ero.

Begitu seterusnya sampai mereka tiba di bagian coklat cair. Aku dan Raissa dengan hati-hati mengendap-ngendap di antara tong coklat cair. Lalu menyiramkannya pada Ero.

"Ahahahahaa.." Tawaku dan Raissa.

"Raissa? Amel?" Tanya Ero sambil berusaha melap wajahnya dari coklat cair.

"Mereka siapa??" Tanya Dila.

"Mereka pacar aku.." Ceplos Ero.

"HAH?!?!" Teriak Dila.

"E-ehh.. Mantan aku maksudnya.." Ralat Ero.

"Hahaa.. Heh Dila.. Gue peringatin lo ya.. Ero itu orangnya brengsek!! Jadi mendingan lo jauhin dia dehh.." Ucapku.

"Iya!! Ero selingkuhannya banyak!!" Sambung Raissa.

"Iiihhh!!! Awas ya kamu!! Aku mau pulang!! Kita putuuss!!!" Teriak Dila sambil berjalan pergi.

"Eh!! Tunggu Dila!! Iiihh lo berdua resee!!" Teriak Ero lalu pergi mengejar Dila.

Lalu aku pun bertos ria dengan Raissa.

>>><<<

~Vivi POV~

Semakin hari. Aku semakin jauh dari Araf. Aku tidak mengerti mengapa. Ia yang biasanya peduli, selalu memberitahuku apa yang ia lakukan. Sekarang tidak, sama sekali. Semenjak ayah Araf pulang dari Belenda. Ia seperti, menjauhiku. Aku rasa ia telah memiliki penggantiku.

Sampai akhirnya aku mendapat kabar dari Stevano.

St3v4n0 : Araf udh mau brngkat ke Belanda

'Degg!!'

Aku syock. Sangat syock. Kenapa ia tidak memberitahuku? Aku pun dengan sigap langsung memanggil taksi dan pergi ke bandara.

Sesampaiku di bandara, aku mencari-cari Araf. Tapi tidak ketemu. Sampai aku menelefonnya berkali-kali. Tapi tidak diangkat. Sampai saat aku mencoba untuk menelefonnya lagi. Ia angkat telfonku.

"Raf?! Kamu dimana?!" Tanyaku.

"Eh? A-aku lagi di.." Ucap Araf.

"Halah, aku tau kamu di bandara kan? Kamu dimana??" Tanyaku lagi.

"Hhh.. Aku ada di dunkin donuts.." Jawab Araf.

Unfinished Journal ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang