XXXII

484 25 4
                                    


*ps : di chap ini author akan menjelaskan semua nasib couple-couple yang ada di UJ. Tapi krna couple UJ banyak, so ini pt.1  ENJOY!!

~Nisa POV~

Aku telah melewati masa ulangan kenaikkan kelas beberapa minggu yang lalu. Dan aku sekarang sedang deg-degan karena aku belum tau akan masuk ke kelas 12 apa. Sedangkan aku tidak mau satu kelas dengan Udin.

Ya, Udin. Atau yang nama aslinya Max Lenehan. Murid yang baru tiba beberapa bulan yang lalu. Murid yang dapat meluluhkanku dengan senyumnya. Murid yang berhasil membuatku cinta pada pandangan pertama. Lebay? Memang.

Saat ia pertama kali datang ke sekolah ini, aku memang dekat dengan Udin. Tapi, belakangan ini hubunganku dengannya tidak baik. Kami seakan tidak pernah kenal, bukan kami, tapi karena aku yang menjauh dari Udin.

Belakangan ini juga, Echa. Ya, Echa perempuan yang dulu dekat denganku. Echa menjadi dekat dengan Udin. Sangat sangat dekat, mereka seperti sedang menjalin asmara (?)

Dan seperti yang kalian tau, aku menyukai Udin. Tapi, Echa terlihat seperti sangat dekat dengan Udin. Sebagai teman yang baik, aku memutuskan untuk menjauh dari mereka berdua. Mungkin itu pilihan terbaik?

Jadi, akhir-akhir ini aku mulai hidup menyendiri di sekolah. Tidak terlalu menyendiri sih. Tapi aku menjaga jarak dengan Udin dan Echa.

(Beberapa minggu kemudian...)

"Yeeeeyyy gue sekelas sama gebetan!!"

"Yaahhh kita pisaahhh..."

"Ah rese daahh sekelas sama dia..."

Barusan adalah suara keluhan dan kebahagiaan murid kelas 12 di Sekolah Kita.

Aku sekarang sedang berada di mading sekolah. Karena disana adalah tempat aku mengetahui kelas mana yang akan ku tempati.

Saat aku sedang asik mencari namaku. Ternyata namaku berada di kelas 12 B. Saat aku melihat lebih lanjut, tepat di bawah namaku ada nama mahluk yang sangat ku hindari.

Max Lenehan.

'Iiihhh napa mesti sama dia sih??' Umpatku dalam hati.

"Misi.." Ucap sebuah suara. Sempat sunyi beberapa saat. Lalu...

"Waahh!! Kita sekelas Nis!!" Teriak suara tadi. Ya, suara tadi adalah Udin.

Aku yang mendengar ucapannya, buru-buru keluar dari kerumunan manusia-manusia karena sumpek, panas, dan karena ada Udin.

"Eh!! Nis!! Tunggu!!' Teriak Udin sambil mengejarku dan menahan tanganku.

"Kok lo gak seneng?" Tanya Udin setelah berhasil memberhentikanku.

"Bodo." Ucapku sambil melepaskan pegangannya lalu berlari ke kelas.

Sesampaiku di kelas, Udin datang sambil menggendong tasnya lalu duduk di sampingku.

"Hai.." Sapanya.

Aku tak memperdulikannya. Sampai istirahat pun ia masih saja menggangguku. Karena geram, aku pun menanyakan apa maksudnya.

"Din.. Lo tuh maunya apa sih?" Tanyaku karena sudah terlalu lelah diikutinya terus.

"Gua gak mau apa-apa.." Ucap Udin.

"Ya trus lo ngapain ngikutin gue terus Udiinn???" Tanyaku lagi.

Unfinished Journal ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang