4

10.2K 383 2
                                    

Author POV

Sejak kejadian introgasi dikelas waktu itu. Abra tidak mau meminta maaf pada Loyla karena dia sendiri dengan egonya yang tinggi itu merasa sangat direndahkan oleh seorang Loyla yang seorang murid baru. Loyla pun tidak ambil pusing baginya Abra itu sesosok makhluk tidak kasat mata.

***

Tak terasa sudah seminggu Loyla sekolah di MHS dan semuanya tidak ada yang berubah, sedikit sekali anak kelas 12 IPA-A yang mau berteman dengan Loyla karena sikap Loyla yang dingin itu. Sekarang Loyla dekat dengan seorang yang bisa dibilang nerd dikelasnya, namanya Citra seorang gadis peraih medali emas dibidang olahraga panjat tebing. Semula Loyla nampak syok dan tak percaya saat mereka berkenalan.

" Hai " sapa Citra saat Loyla sudah dua hari sekolah di MHS, kala itu Loyla sedang membaca novel thriller kesukaannya sambil mendengarkan musik melalui Ipod nya.

" Hai juga " jawab Loyla diiringi senyum tipis, waktu itu Loyla cukup tak percaya ternyata masih ada orang yang mau menyapanya sejak ia sudah berani menantang sang most wanted di sekolah barunya itu.

" Kenalin namaku Citra Olivia, panggil aja Citra " ujar Citra seraya mengulurkan tangan. Citra menyebutkan 'namaku' karena memang ia tidak suka menggunakan sebutan "gue-elo" kesemua orang dia lebih senang menggunakan sebutan"aku-kamu" karena menurutnya lebih sopan.

Loyla segera menjabatnya " gue rasa lo udah tau nama gue, senang berkenalan Citra " Loyla tersenyum tulus, Citra tahu Loy itu orang yang ramah tapi dasar saja semua orang dikelasnya terlalu sombong untuk sekedar menyapanya, citra juga tidak mempersalahkan dengan sebutan "elo-gue" yang dipakai oleh Loyla.

" Iya, aku tau kok kamu itu Loyla Abraham " jawab Citra, mereka berdua tertawa hingga tercipta rasa saling cocok akhirnya mereka ngobrol disepanjang jam istirahat itu

" oh iya, kok kamu gak ke kantin Loy?"

" gue males aja, lagian gue bawa bekal kok " jawab Loyla enteng, Citra menatap tak percaya

" emang iya? berarti kita sama dong " Citra nampak antusias karena kesamaan mereka dalam hal membawa bekal

" lebih sehat bawa sendiri, ngirit uang saku juga " Citra mengangguk setuju

" iya betul itu, dari pada uangnya dihamburkan untuk jajanan yang tidak sehat lebih baik ditabung atau digunakan untuk keperluan yang lebih penting "

Loyla terkekeh pelan lalu memandang serius manik mata Citra " Memang seharusnya begitu, oh ya.. boleh tau lo punya keahlian dibidang apa? sebelumnya gue minta maaf kalo gue lancang nanyain ini, habisnya gue masih gak percaya aja kalo gue sekolah di tempat ini yang katanya semua anak-anaknya berprestasi"

Citra mengerti apa yang ada di benak Loy saat ini, sebuah rasa ketidak percayaan yang sama bagi anak-anak lain yang baru mengenal MHS " aku seorang atlit olahraga panjat tebing " jawaban singkat itu sontak saja membuat mata Loyla membulat

" elo? atlit panjat tebing?" tanya Loyla lagi memastikan, dan Citra mengangguk

" jangan terkejut begitu, memang sih dandanan aku yang begini jauh dari kata atlit panjat tebing, tapi kamu tenang aja aku punya kemampuan di bidang itu" Citra tersenyum dan Loyla pun ikut tersenyum

" wow.. elo itu interesting " aku Loyla dan membuat Citra tersipu. karena percakapan mereka waktu itulah membuat mereka berdua dekat dan menjadi teman yang solid. Namun, Loyla belum memberi tahukan tentang bakat yang ia miliki karena menurutnya ia bukanlah orang yang berprestasi jika belum mendapatkan gelar juara.

***

Abra cs sedang makan dikantin sedari jam istirahat berbunyi. Seperti biasa mereka makan sambil membicarakan tentang persiapan mereka DBL nanti.

Si Most Wanted Vs Si Tomboy{Selesai}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang