26

6.3K 288 16
                                    

Loyla POV

Memang Abra idiot itu brengsek, cowok tidak tahu diri. Huh masuklah  saja ke neraka orang seperti dia bisa-bisanya hanya mencela dan memanfaatkan gue saja.

Gue geram sekali karena dia mengatai gue oon. Ya ampun bahkan Dewi Fortuna pun tahu kalau yang oon itu dirinya sendiri, disaat orang-orang sedang serius mencari buku dan membaca diperpustakaan dia  malah melamun dengan ekspresi wajah yang tak bisa dijelaskan. Dan itu menjadi pemicu perdebatan kami yang entah sampai kapan akan berdamai.

Hampir saja sandiwara kami terbongkar di depan Devina gara-gara berdebat masalah tidak penting,tapi untunglah gue bisa menyelamatkan diri dari rasa curiga Devina terhadap hubungan kami. Tetapi bukannya Abra berterima kasih dia malah mengatai gue oon dan tentu saja gue sangat kesal.

Gue meninggalkannya dibelakang dan hendak keluar perpustakaan, gue bisa mendengar ucapannya dikala mengatakan "Tunggu gue..idiot sayang" sungguh gue rasanya mau tenggelam dilautan, dia berkata seperti itu didepan khalayak ramai bahkan Citra pun yang memang sudah dari tadi di perpustakaan ikut bersorak meneriaki kami berdua.

Oh cobaan apa lagi ini!

Gue berjalan cepat keluar perpustakaan tak menanggapi sorak-sorak mereka semua, dan ajaibnya pacar pura-pura gue sudah berjalan disamping gue. Gue tak menghiraukannya dan terus berjalan

"Yah..kayaknya ada yang ngambek nih" ucap Abra masih terus mengikuti gue, entah dia bicara sendiri atau perkataannya barusan ditujukan ke gue. Gue diam tak menanggapi

Abra mendesah pelan dan berjalan mendahului gue lalu tepat berhenti didepan gue

"Loyla, lo marah sama gue?" kali ini Abra memegang kedua bahu gue dan tentu saja gue tak bisa mengelak dengan menatap selain dirinya

"Menurut lo?" jawab gue ketus. Bukannya dia merasa bersalah dia malah tertawa pelan. Dasar sinting!

Gue bertambah kesal dan mengenyahkan kedua tangannya di bahu gue, gue pun langsung berjalan mendahuluinya untuk masuk kekelas.

"Loyla...." panggil nya lagi, dan gue tetap dengan ego gue untuk tidak menoleh kearahnya.

***

Abra POV

Bagus sekali Abrata!

Ya seorang Abrata sudah berhasil membuat makhluk kaku seperti Loyla Abraham ngambek. Ckck..gue gak habis pikir ternyata Loyla bisa ngambek juga

Bicara soal ngambek, gue rasa Loyla jago nya soalnya saat pulang sekolah pun gue yang pulang bareng dia gak di tegur sama sekali. Gue jadi bingung sendiri sama dia karena seperti nya kesalahan gue fatal juga.

Gue sudah berusaha membujuknya tapi tetap saja kekeras kepalaannya itu membuat gue layaknya bicara sama angin. Sampai di rumahnya pun gue kikuk sendiri saat dia hanya bilang terima kasih tanpa melihat kearah gue dan langsung masuk ke dalam rumahnya

Hahh...gue mendesah resah, susah sekali menebak kemauan tu anak. Akhirnya gue menjalankan kembali motor gue dan melesat membelah jalan raya untuk pulang kerumah.

***

Keesokan harinya, gue kembali menjemput Loyla ke rumahnya dan kali ini gue mau bawa mobil saja karena gue rasa didiamkan di dalam mobil lebih baik ketimbang berboncengan di motor, karena rasa awkward nya sangat terasa.

Tinn..

Gue membunyikan klakson saat tiba didepan pagar rumah yang lumayan mewah milik keluarga Loyla.

Dan diambang pintu gerbang Loyla muncul setelah ia membuka gerbangnya, dia mengernyit heran melihat gue dengan posisi stay cool berdiri menyandar ke mobil sambil bersedekap memandang kearahnya

Si Most Wanted Vs Si Tomboy{Selesai}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang