33

5.8K 256 117
                                    

Abra POV

"See you, Sayang. Get Well Soon"

Ya ampun! Memalukan.

Katakanlah gue udah gak waras lagi.dengan lancangnya mulut gue berucap Sayang dan Semoga Cepat Sembuh sama si Tomboy. Ckck.. Tapi itu bukan karena gue mau mempermainkan Loyla saja, itu murni dari hati gue dan meluncur bebas dari mulut yang kata Loyla sudah mulai ember ini.

Gue memang habis dari kantor polisi menemaninya menemui petugas kepolisian untuk memberikan keterangan, kasihan Loyla wajah cantiknya udah lebam-lebam begitu tapi yang sialnya kata polisi Alexa kabur entah kemana. Huh.. Dasar iblis betina satu itu selalu menghindar dari masalah yang dibuatnya sendiri.

Dan sekarang gue lagi dilema, Gue gak tahu perasaan gue ke Loyla sekarang itu gimana yang pasti sejak dekat sama dia gue kayak berubah banyak kata para sahabat gue. Mereka bilang gue ini udah persis orang gila suka senyam senyum sendiri kalau lagi chattingan sama Loyla apalagi sama fans fans alayers gue, gue udah bisa membuka diri ke mereka terkadang mereka membawakan gue sesuatu yang biasanya gue pelengas pelengos aja saat didepan mereka tanpa peduli apalagi mau mengambil pemberian mereka itu tapi sekarang gue jadi menerima pemberian-pemberian itu dan tak jarang pula gue membalas ucapan mereka yang mengatakan " Kak Abra, ini buat kakak sama kak Loyla. Semoga langgeng terus ya" , Oh God gue bahagia dengar doa mereka dan langsung mengamini.

Semalam gue ke rumah Loyla buat mengantarkan makanan dan obat-obatan untuk dia walaupun dia sudah tidur dan gue berpesan pada bang Kenzo yang membukakan pintu untuk gue, agar ia jangan memberi tahu kalau makanan dan obat-obatan pereda nyeri itu dari gue. Abangnya tersenyum mengerti. Syukurlah, setidak gue belum mau Loyla menganggap gue ini udah jatuh hati sama dia.

Jatuh hati? Iya-mungkin, entah sejak kapan yang pasti ini semua karena kebersamaan kami yang bisa dibilang singkat ini,hanya beberapa bulan pasca ia pindah ke MHS. Aneh memang, gue sudah perhatian betul sama si tomboy, semakin kesini gue jadi semakin merasa bersalah saja sama dia. Makanya segala upaya akan gue lakukan untuk mengubah citra gue didepan Loyla agar lebih baik dan dia gak menganggap gue sebagai ' Si Kunyuk Menyebalkan' lagi.

Gue senang sekali memperhatikan senyum dan tawa Loyla semenjak sekarang dia itu ibarat bunga pukul 4 sore kalau gue beranggapan karena bunga itu mekar saat jam tertentu saja nah si Loyla ini gue anggap begitu karena memang dia itu yang udah cantik akan lebih cantik disaat waktu yang tepat pula. Tahu sendiri si tomboy itu jarang sekali tersenyum apalagi tertawa didepan gue. Mungkin benar kata pepatah kalau mengatakan Benci dan Cinta itu beda tipis.

'Arghhh, Loyla elo udah memporak porandakan hidup gue'.

***

Loyla POV

Emang apes nasib gue jadi pacar pura-pura si kunyuk, gue udah babak belur tapi si Alexa kabur entah kemana. Huh..mudah-mudahan polisi bisa menangkap dia secepatnya.

Belum hilang pusing kepala gue mikirin kemana itu si Alexa malah sekarang bertambah pikiran satu lagi yang bersemayam dikepala gue ini.

"See you,Sayang. Get Well Soon" gue meniru gaya bicara Abra tadi. udah sengklek sepertinya tuh orang.

Apa maksud dia berkata seperti itu, dia kira bisa mempermainkan perasaan gue lagi. Enggak akan. Gue gak akan kemakan rayuan gombal level terasi begitu. Dikira gue cewek gampangan apa?

Walaupun gue mengakui si Abra itu mempesona tapi gue gak mentolerir sifat dia yang selalu menyebalkan, seharusnya wajah yang rupawan lebih cocok bila memiliki sifat rupawan pula. Gue menghela nafas berat, cukup satu aja orang seperti itu di dalam kehidupan gue.

Tok tok tok...

Pintu kamar gue diketuk, gue tahu siapa yang datang, gak kak Phira ya siapa lagi kalau bukan bang Kenzo karena kalau mamah ia gak akan mengetuk pintu malah langsung nyelonong masuk aja tapi kalau pintunya di kunci, ia kan berteriak meneriaki nama gue dengan suaranya yang memekak kan telinga.

Si Most Wanted Vs Si Tomboy{Selesai}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang