28

5.8K 253 41
                                    

Author POV

Usai mengangkat jemuran dengan tergesa, Loyla segera menuju dapur untuk membuatkan tamu nya minuman. Ia yakin Abra sedang berbincang-bincang sama mamah nya sekarang jadi ia membuat dua minuman dan membawakan satu toples kue kering untuk menemani perbincangan mereka.

Loyla ikut bergabung dan langsung menata dua gelas minuman serta setoples kue kering itu diatas meja. Setelah nya ia duduk disofa disamping mamah nya.

Semua hal yang Loyla lakukan barusan itu tak luput dari perhatian mata tajam Abra sejak Loyla muncul dari arah dapur tadi. Ia merasa takjub dengan Kepribadian Loyla yang berbeda jika dirumah dan berbanding terbalik dengan sikapnya disekolah. Abra kira Loyla hanyalah gadis tomboy yang tak mengerti mengenai urusan rumah tapi ternyata dia salah menilai Loyla-lagi.

Abra dan mamah Ratna habis berbincang tentang kegiatan Abra dibidang basket, mamah Ratna tahu kalau selama beberapa hari ini Abra mengikuti kejuaraan basket jadi tidak bisa mengantar-jemput Loyla dan maka dari itu Loyla meminta izin agar diperbolehkan menggunakan motor kesayangannya lagi.

Loyla menyimak pembicaraan Abra dengan mamah nya, Abra menuturkan kalau dia sore ini baru saja habis bertanding mengalahkan tim basket El Barrack dan besok tim sekolah mereka akan bertanding di babak Final

"Wah, Selamat ya nak Abra. Kalian semua sudah membawa tim dari MHS ke babak final. Tante sangat senang mendengarnya semoga kalian besok bisa keluar menjadi juara nya" ujar Ratna senang sekaligus bangga dengan pacar anak tomboy nya ini

Abra tersenyum penuh arti, dan mengangguk "aamiin..Terima kasih tante atas dukungannya"

"Iya sama-sama nak Abra, Oh iya tante tinggal kedepan lagi ya soalnya kerjaan tante masih belum beres" Ucap Ratna dengan nada setengah bercanda agar tak terkesan menyinggung Abra karena tanamannya sudah menunggu, dan ia sebagai orang tua tahu diri untuk memberikan ruang kepada Loyla dan Abra untuk berbicara empat mata

"Kamu ngobrol lah sama Loyla" tambah Ratna

"Iya tante" sekali lagi Abra tersenyum sopan saat sebelum Ratna melangkah pergi meninggalkan mereka berdua

Sepeninggal mamah nya, Loyla menatap Abra yang juga menatap kearahnya. Loyla memutus pandangannya

" Diminum, Ab. Lo pasti capek habis bertanding langsung ke sini " Loyla menawari Abrata untuk minum

Abra mengangguk dan meneguk es sirup markisa buatan Loyla hingga menyisahkan setengah gelas, lalu ia menaruh kembali gelas tersebut diatas meja. Loyla kembali menatap Abra menunggu laki-laki itu bicara.Loyla sangat penasaran dibalik kedatangan Abra yang tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Abra berdehem sebentar sebelum memulai bicara

" Maaf sebelumnya datang kemari tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, Seperti yang elo denger tadi kalau tim sekolah kita masuk babak Final jadi gue mau menagih janji elo buat datang di final sekolah kita melawan tim dari sekolah nya Ale.xa besok" Abra mengucap kan nama Alexa dengan sedikit kaku menurut Loyla

Loyla terdiam sejenak dan menghela nafas pelan " Iya, gue gak bakal ingkar janji. Gue pasti datang " jawab Loyla mantap

Abra tersenyum senang "Baguslah kalo gitu, dan juga gue minta maaf seharusnya gue bisa mengabari elo lewat pesan singkat atau menelpon elo tetapi hp gue mati mangka nya gue langsung kemari saja"

"Iya gak apa-apa" Loyla memaklumi karena Abra sudah terlanjur datang tak mungkin bagi nya untuk mengusir Abra

***

Keesokan harinya,

Di lain pihak, Devina merasa geram sendiri karena baginya selama Abra tidak masuk sekolah, itu merupakan kesempatan bagus untuk memberi pelajaran ke Loyla agar dirinya melepaskan Abra

Si Most Wanted Vs Si Tomboy{Selesai}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang